Gambaran Umum Lokasi Penelitian Karakteristik Keluarga

4. Mampu menyediakan lahan untuk kebun bibit bukan menyewa lahan dan memeliharanya untuk kepentingan anggota kelompok dan masyarakat desa lainnya surat pernyataan. 5. Mampu mengelola keuangan kelompok dan melaksanakan kegiatan secara berkesinambungan surat pernyataan. 6. Khusus untuk daerah yang sulit memenuhi jumlah anggotanya dapat mengambil anggota kelompok dari desa terdekat dan nama desa yang ditetapkan sebagai penerima manfaat adalah desa dengan jumlah anggota rumah tangga terbanyak. Pola makan anggota kelompok P2KP di Kelurahan Mabar Hilir untuk kelompok pangan umbi-umbian, buahbiji berminyak, minyaklemak, sayurbuah masih berada di bawah skor PPH yang diharapkan dari masing-masing kelompok pangan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah pangan yang dikonsumsi untuk jenis pangan tersebut belum mencukupi kebutuhan.

4.2 Karakteristik Keluarga

Karakteristik keluarga peserta program P2KP dalam penelitian ini meliputi umur, pendidikan, pekerjaan dan jumlah anggota keluarga. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa jumlah kepala keluarga berdasarkan umur, yang terbesar adalah 30 –49 tahun sebanyak 20 orang 66,67 sedangkan, jumlah kepala keluarga berdasarkan pendidikan sebagian besar yaitu SMA sebanyak 20 orang 66,67. Jumlah kepala keluarga berdasarkan jenis pekerjaan sebagian besar yaitu karyawan swasta sebanyak 12 orang 40,00. Jumlah kepala keluarga berdasarkan jumlah anggota keluarga sebagian besar yaitu ≤ 4 sebanyak 19 orang 63,33. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Karakteristik Keluarga di Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli Tahun 2014 No Karakteristik Keluarga N Persentase 1 Umur Kepala Keluarga 20-29 tahun 2 6,67 30-49 tahun 20 66,67 50-64 tahun 8 26,66 Jumlah 30

100,00

2 Pendidikan SD 2 6,67 SMP 5 16,66 SMA 20 66,67 PT 3 10,00 Jumlah 30

100,00

3 Pekerjaan Kontraktor 1 3,33 Satpam 2 6,67 Kepling 1 3,33 Karyawan Swasta 12 40,00 Guru 2 6,67 Wirausaha 1 3,33 Supir 5 16,67 Mocok 1 3,33 Tukang Becak 1 3,33 Pengacara 1 3,33 Buruh Cuci 1 3,33 Tukang Bangunan 2 6,67 Jumlah 30

100, 00

4 Jumlah Anggota Keluarga ≤ 4 kecil 19 63,33 5-6 Sedang 11 36,67 ≥ 7 Besar Jumlah 30

100,00

4.3 Pola Konsumsi Pangan Keluarga

Konsumsi pangan keluarga berdasarkan jenis dan frekuensi konsumsi pangan dapat dilihat pada tabel – tabel berikut ini : Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Konsumsi Pangan Keluarga Berdasarkan Jenis Pangan Padi-padian di Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli Tahun 2014 No Padi- padian Frekuensi Konsumsi Pangan Jumlah Tidak Pernah 1-2x5 hari 3-5x5 hari 6-10x5 hari 10x5 hari N N N N N N 1 2 3 4 Nasi Jagung Gandum Tepung 28 28 27 0,00 93,33 93,33 90,00 2 2 2 0,00 6,67 6,67 6,67 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 30 1 100,00 0,00 0,00 3,33 30 30 30 30 100 100 100 100 Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa seluruh responden 100 mengonsumsi nasi dengan frekuensi 10x5 hari. Jenis padi-padian yang lain seperti jagung dan gandum hanya dikonsumsi masing-masing 2 keluarga 6,67 dengan frekuensi 1- 2x5 hari. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Konsumsi Pangan Keluarga Berdasarkan Jenis Pangan Umbi-umbian di Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli Tahun 2014 No Umbi- umbian Frekuensi Konsumsi Pangan Jumlah Tidak Pernah 1-2x5 hari 3-5x5 hari 6-10x5 hari 10x5 hari N N N N N N 1 2 3 4 Singkong ubi jalar kentang talas 3 12 8 29 10,00 40,00 26,67 96,67 19 14 1 1 63,33 46,67 3,33 3,33 4 3 15 13,33 10,00 50,00 0,00 3 1 4 10,00 3,33 13,33 0,00 1 2 3,33 0,00 6,67 0,00 30 30 30 30 100 100 100 100 Tabel 4.3 menunjukkan bahwa banyak keluarga yang mengkonsumsi singkong dengan frekuensi 1-2x5 hari sebanyak 19 keluarga 63,33 dan untuk talas hanya dikonsumsi 1 keluarga dengan frekuensi 1-2x5 hari. Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Konsumsi Pangan Keluarga Berdasarkan Jenis Pangan Hewani di Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli Tahun 2014 No Pangan hewani Frekuensi Konsumsi Pangan Jumlah Tidak Pernah 1-2x5 hari 3-5x5 hari 6-10x5 hari 10x5 hari N N N N N N 1 2 3 4 Daging Telur Susu Ikan 28 3 93,33 0,00 10,00 0,00 1 1 18 1 3,33 3,33 60,00 3,33 8 10 0,00 26,67 0,00 33,33 1 21 9 19 3.33 70,00 30,00 63,33 0,00 0,00 0,00 0,00 30 30 30 30 100 100 100 100 Berdasarkan Tabel 4.4 dijumpai bahwa banyak keluarga yang mengkonsumsi telur dengan frekuensi 6-10x5 hari sebanyak 21 keluarga 70,00 sedangkan, daging hanya dikonsumsi 1 keluarga 3,33 dengan frekuensi 1-2x5 hari. Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Konsumsi Pangan Keluarga Berdasarkan Jenis Pangan Minyak dan Lemak di Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli Tahun 2014 No Minyak dan lemak Frekuensi Konsumsi Pangan Jumlah Tidak Pernah 1-2x5 hari 3-5x5 hari 6-10x5 hari 10x5 hari N N N N N N 1 2 3 Minyak kelapa sawit Margarin Mentega 27 28 0,00 90,00 93,33 3 2 0,00 10,00 6,67 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 30 100,00 0,00 0,00 30 30 30 100 100 100 Tabel 4.5 menunjukkan bahwa semua keluarga mengkonsumsi minyak kelapa sawit dengan frekuensi 10x5 hari sebanyak 30 keluarga 100,00. Namun jenis pangan minyaklemak yang paling rendah dikonsumsi adalah mentega sebanyak 2 keluarga 6,67 dengan frekuensi 1-2x5 hari .