3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh peneliti untuk mengetahui pola konsumsi peserta program P2KP yang meliputi karakteristik
keluarga, jenis, jumlah dan frekuensi makanan. Karakteristik keluarga terdiri dari umur, jenis kelamin, besar keluarga, pendidikan orang tua, dan pekerjaan. Data untuk
mengetahui jenis, jumlah dan frekuensi makanan dengan menggunakan formulir food frequency dan food recall 24 jam.
3.4.2 Data sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data gambaran umum wilayah dan masyarakat Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli dan data tentang program
P2KP di Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli.
3.5 Defenisi Operasional
1. Pola konsumsi pangan adalah kebiasaan makan yang dilakukan oleh keluarga peserta program P2KP yang meliputi jenis, jumlah dan frekuensi makan.
2. Program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan adalah suatu program pemerintah untuk meningkatkan ketersediaan dan konsumsi pangan yang
beragam, bergizi seimbang dan aman yang berbasis sumber daya lokal. 3. Keluarga peserta program percepatan penganekaragaman konsumsi pangan
adalah semua anggota dalam rumah tangga peserta program P2KP di Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli.
4. Tingkat kecukupan energi dan protein adalah kuantitas energi dan protein yang dikonsumsi dibandingkan dengan angka kecukupan gizi yang dianjurkan AKG
yang dinyatakan dalam persen. 5. Tingkat keragaman konsumsi pangan adalah jumlah dari kelompok pangan yang
dikonsumsi oleh keluarga.
3.6 Instrumen penelitian
Instrumen penelitian berupa formulir food frequency dan food recall 24 jam.
3.7 Aspek Pengukuran
Pola konsumsi pangan peserta program P2KP diukur dengan menggunakan metode food frequency dan metode food recall 24 jam.
1. Jenis Makanan Jenis makanan diukur dengan menggunakan food frequency yang
diklasifikasikan menjadi sembilan kelompok pangan yaitu padi-padian, umbi- umbian, pangan hewani, minyaklemak, buah biji berminyak, kacang-kacangan,
gula, sayurbuah, lain-lain bumbu-bumbuan Baliwati, dkk. 2010. 2. Frekuensi Makanan
frekuensi makanan diukur dengan formulir food frequency. Data frekuensi makan diolah menjadi lima kelompok yaitu:
a. Tidak pernah b. 1-2x5 hari,
c. 3-5x5 hari, d. 6-10x5 hari, dan
e. 10x5 hari.
3. Jumlah Zat Gizi Jumlah zat gizi diperoleh dari hasil food recall 24 jam yang dilakukan dua kali.
Kemudian bahan makanan dikonversikan menjadi zat gizi dan dihitung zat gizi yang dikonsumsi, hasilnya dibandingkan dengan Daftar Kecukupan Gizi yang
Dianjurkan DKGA. Rata-rata angka kecukupan zat gizi pangan keluarga dihitung dengan rumus
sebagai berikut : AKGK
=
���� �
Keterangan : AKGK
: Angka Kecukupan Gizi keluarga AKGI
: Angka kecukupan Gizi Individu n
: Jumlah anggota keluarga Tingkat kecukupan energi dan protein dapat dihitung dengan :
TK = Rata
− rata konsumsi gizi keluarga AKGK
x 100 Keterangan
: TK
: Tingkat Kecukupan Tingkat energi dan protein dapat digolongkan atas Supariasa, 2002 :
- Baik :
≥ 100 AKG - Sedang
: 80-99 AKG - Kurang
: 70-79 AKG - Defisit
: 70 AKG