Friskawati Simanjuntak : Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Penumpang Pada PT Lion Air Di Bandara Polonia Medan, 2009.
USU Repository © 2009
mengambil bagasinya dan melaksanakan serah terima tanggung jawab kepada penjemput yang suda ditentukan sesuai dengan data yang ada dalam dokumen
UM.
4.3.3 Penumpang orang sakit
Yang dimaksud dengan orang sakit adalah mereka yang tidak sehat jasmanirohaninya dan mengidap suatu penyakit tertentu. Jika penumpang yag
sakit tidak mampu duduk di kursi sandar yang tersedia maka penumpang dapat menggunakan tandu atau Stretcher. Informasi mengenai penumpang orang sakit,
termasuk permintaan Stretcher telah dilakukan pada saat reservasi. Penumpang orang sakit ditempatkan pada pintu tau jendela darurat, agar sewaktu-waktu jika
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, penumpang tersebut dapat dievakuasi terlebih dahulu.
Demi keamanan dan kenyamanan semua penumpang di dalam pesawat selama penerbangan, penumpang orang sakit harus disertai dengan surat
keterangan dokter bahwa penyakit yang diderita pasien tidak menular dan penumpang dinyatakan masih mampu melakukan penerbangan.
4.3.4 Penumpang Wanita Hamil
Penumpang wanita hamil harus menyertakan surat keterangan dokter yang menyatakan masa kehamilan pada saat melakukan perjalanan dan memastikan
bahwa dia sehat dan bugar untuk melakukan perjalanan di udara. Surat keterangan dokter berfungsi sebagai Indemnity Form, yaitu jaminan bahwa
Friskawati Simanjuntak : Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Penumpang Pada PT Lion Air Di Bandara Polonia Medan, 2009.
USU Repository © 2009
penumpang atau keluarganya bertanggung jawab terhadap akibat yang mungkin terjadi selama dalam penerbangan, termasuk resiko kematian. Sertifikat tersebut
harus dipegang oleh penumpang yang bersangkutan. Dalam hal dimana seorang ibu hamil ingin melakukan perjalanan pada saat
dekat dengan tanggal persalinan, harus ditemani oleh dokter atau suster yang terpercaya atau handal. Ibu hamil tidak akan ditempatkan di kursi yang sebaris
dengan pintu atau jendela darurat.
4.3.5 Penumpang Orang Buta
Penumpang yang penglihatannya rusak hanya bisa diterima jika ditemani oleh penumpang dewasa yang lain atau oleh anjing penuntun yang telah terlatih
yang dinamakan Seeing Eye Dog dan bisa juga digunakan sebagai tongkat putih sebagai ciri khas yang diakui secara internasional. IATA dan semua airlines
anggotanya menetapkan bahwa anjing jenis ini boleh dibawa serta dalam penerbangan dan masuk ke dalam kabin penumpang tanpa larangan dan tidak
dikenai biaya tambahan, tetapi anjing tersebut harus diberangus. Kode BLND juga harus digunakan untuk menunjukkan bahwa penumpang tersebut buta dan
penumpang tersebut tidak bolah duduk dekat dengan pintu darurat. Penumpang buta dan orang yang mengantarmengawal harus naik ke pesawat terlebih dahulu
dari penumpang lain.
Friskawati Simanjuntak : Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Penumpang Pada PT Lion Air Di Bandara Polonia Medan, 2009.
USU Repository © 2009
4.3.6 Penumpang Orang Cacat