Aisyah : Analisis Sosiologis Terhadap Kehidupan Geisha Dalam Novel The Demon In The Tea House Karya Dorothy Thomas Hoobler, 2010.
sosial geisha zaman Edo yang meliputi dari kondisi keluarga, kesetiaan, hubungan antar para geisha, keterlibatan mereka dalam politik Jepang tepatnya pada era
Tokugawa, perekonomian masyarakat, dan memperkenalkan diri mereka terhadap dunia luar dalam fungsinya sebagai symbol Jepang pada waktu itu, serta setting teks
novel “The Demon in The Tea House” karya Dorothy dan Thomas Hoobler dan juga riwayat hidup pengarang.
1.4. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
1.4.1. Tinjauan Pustaka
Menurut Soekantodalam Nur Illyani, 2008:6, bahwa objek sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut antar manusia, dan proses yang timbale balik dari
hubungan manusia didalam masyarakat. kalau dilihat dari tingkat struktur sosial ini bersifat abstrak, perhatiannya atau analisanya ditunjukan pada pola-pola tindakan,
jaringan-jaringan interaksi yang teratur dan seragam dalam waktu dan ruang, posisi sosial dan peranan-peranan sosial. Menurut Munandar 1998:29 secara garis besar
tingkat analisis struktur ini memandang struktur sosial masyarakat sebagai berikut: a.
Masyarakat sebagai halnya organisme hidup. b.
Masyarakat sebagai sistem sosial. c.
Masyarakat sebagai tertib sosial. d.
Masyarakat sebagai sub-stratum yang melahirkan konflik. Masalah sosial erat kaitannya dengan nilai-nilai,norma-norma, lembaga-
lembaga kemasyarakatan, oleh karena itu masalah-masalah sosial adalah bersifat sosial, artinya masalah-masalah sosial itu berhubungan dengan aktivitas-aktivitas
manusia itu sendiri. Pada masyarakat yang tergolong modern, tentu saja lebih sulit
Aisyah : Analisis Sosiologis Terhadap Kehidupan Geisha Dalam Novel The Demon In The Tea House Karya Dorothy Thomas Hoobler, 2010.
mendapatkan suatu keseimbangan-keseimbangan sosial [equilibrium], bahkan dengan adanya perkembanngan diberbagai sektor, seperti industri, transportasi,
telekomunikasi, budaya, teknologi dan sebagainya, dapat menimbulkan berbagai kepincangan, konflik-konflik dan masalah-masalah sosial lainya. Interprestasi
masyarakat terhadap nilai-nilai moral menjadi berubah, dari nilai-nilai traditional yang tertib dan seimbang berganti menjadi nilai-nilai modern yang serba rumit dan
tampak lebih dinamis.Abdul Syani 1987:115. Peranan menurut Soekanto dalam Nirmala, 2008:7 merupakan aspek dinamis
kedudukan status. apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka dia menjalankan suatu peran. setiap orang mempunyai
macam-macam peranan yang berasal dari pola kehidupannya. Di dalam novel The Demon in The Tea House dapat dilihat bagaimana
kehidupan masyarakat setelah kekuasaan dipegang oleh Tokugawa, yang didapatnya melalui sebuah peperangan. Sehingga tidak dipungkiri lagi bahwa kehidupan
masyarakat pun ikut mengalami perubahan diantaranya ialah adanya pembagian golongan berdasarkan kelas-kelas, perbedaan antara hak dan kewajiban dan lain
sebagainya. Untuk itu tak jarang dalam penelitiannya pendekatan sosiologi ini akan
cenderung mengarah pada moral seseorang hanya saja banyak yang beranggapan bahwa pendekatan sosiologi ini sama dengan pendekatan moral. Hal ini dapat dilihat
bahwa keduanya sama-sama memiliki tujuan upaya memandang karya sastra sebagai karya yang mengandung nilai-nilai, pemikiran, dan falsafah hidup yang akan
membawa manusia menuju kearah kehidupan yang lebih bermutu.
1.4.2. Kerangka Teori