Bentuk Program Akselerasi Program Akselerasi

e Selanjutnya Dinas Pendidikan Provinsi mengirim statistik sekolah penyelenggara program akselerasi yang berada di wilayahnya kepada Direktur Jenderal Dikdasmen c. q. Direktur Pendidikan Luar Biasa dan tembusan direktur terkait. 48 f Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah bersama Pejabat Dinas Pendidikan Provinsi dan KabupatenKota secara periodik melakukan monitoring dan evaluasi ke sekolah-sekolah dalam upaya pengendalian mutu pendidikan. 49 Gambar mekanisme permohonan penyelenggaraan program akselerasi dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut. 50 e f b a Gambar 1 Mekanisme Penyelenggaraan Program Kelas Akselerasi 48 Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Untuk Peserta Didik Cerdas Istimewa …, hlm. 102-103. 49 Depdiknas, Isu-isu Pendidikan:Lima Isu Pendidikan Triwulan Kedua …, hlm. 90. 50 Depdiknas, Isu-isu Pendidikan:Lima Isu Pendidikan Triwulan Kedua …, hlm. 91. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Dinas Pendidikan Provinsi Dinas Pendidikan Kabupaten Kota Sekolah SD, SMP, SMA 2 Tahapan Pelaksanaan Penyelenggaraan Program Akselerasi Tahapan ini merupakan tahapan implementasi penyelenggaraan program akselerasi, dimana segala sumber daya pendidikan sudah tersedia. Adapun sumber daya dalam program akselerasi meliputi segala sumber daya baik yang berasal dari internal sekolah maupun eksternal sekolah yang mendukung terhadap penyelenggaraan program akselerasi. Bila pendidikan bagi siswa berpotensi tinggi dan berbakat istimewa luar biasa, dikembangkan untuk mencapai keunggulan lulusan pendidikan, maka akan tercapai keunggulan tersebut. Henry, 1999, sebagaimana dikutip oleh Anggriawan Pranata, setidaknya terdapat “Delapan faktor penunjang yang mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan, meliputi; 1 masukan input, intake, 2 kurikulum, 3 tenaga kependidikan, 4 sarana prasarana, 5 dana, 6 manajemen, 7 lingkungan, 8 proses belajar mengajar”. 51 Input Output Siswa Lulusan Gambar 2 Faktor Pendukung Sumber Daya Pendidikan 51 Anggriawan Pranata, Efektifitas Program Kelas Akselerasi Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMP N 2 Ciputat, Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009, hlm. 43. Kurikulum Sarana dan Prasarana Manajemen Guru Dana Proses Belajar Mengajar Lingkungan Kondusif Sistem Evaluasi Bimbingan Konseling Pertama, masukan input, intake siswa diseleksi secara ketat dengan menggunakan kriteria dan prosedur yang dapat dipertanggungjawabkan. Kriteria yang digunakan adalah: a prestasi belajar, dengan indikator angka raport, Nilai Ebtanas MurniNEM sekarang nilai UN, danatau hasil tes prestasi akademik, b kesehatan jasmani bila diperlukan. Depdiknas, dalam buku pedoman program kelas akselerasi, menyebutkan syarat dan kriteria siswa pada program akselerasi yaitu: a Informasi Data Objektif, yaitu berupa skor akademis dan skor hasil pemeriksaan psikologis meliputi: 1 Nilai ujian nasional dengan rata-rata 8,0 ke atas baik untuk SMP, SMA, sedangkan untuk SD tidak dipersyaratkan. 2 Tes kemampuan akademis dengan nilai sekurang-kurangnya 8,0 3 Rapor, dengan nilai rata-rata seluruh mata pelajaran tidak kurang dari 8,0. 4 Psikologis, yang diperoleh dari hasil pemeriksaan meliputi tes intelegensi umum, tes kreatifitas, dan inventori keterikatan pada tugas dengan skor IQ ≥ 140 kategori jenius dan skor IQ≥125 kategori cerdas. b Informasi Data Subjektif, yaitu nominasi yang diperoleh dari diri sendiri, teman sebaya, dan guru sebagai hasil dari pengamatan dari sejumlah ciri keberbakatan. c Kesehatan Fisik, yaitu keterangan kesehatan jasmani dan rohani yang ditunjukan dengan surat keterangan sehat dari dokter. d Kesediaan Siswa dan Persetujuan Orang Tua, yaitu pernyataan tertulisdari pihak sekolah untuk siswa dan orang tuanya, tentang hak dan kewajiban serta hal-hal yang dianggap perlu dipatuhi untuk menjadi peserta program akselerasi. 52 Dari penjelasan di atas, jelas bahwa penerimaan siswa program kelas akselerasi dilakukan seleksi secara ketat, melalui berbagai tahapan dan kriteria serta syarat-syarat tertentu. Hal ini dilakukan agar program penyelenggaraan kelas akselerasi tepat sasaran pada siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa sehingga dalam proses pembelajaran berjalan dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Kedua, kurikulum yang digunakan adalah kurikulum nasional yang standar, namun dilakukan improvisasi alokasi waktu sesuai dengan 52 Busro, Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Program Kelas Akselerasi di SMA Negeri 1 Pamulang…, hlm. 40-41.