Deskripsi Data HASIL PENELITIAN

Tabel 14 Ketidakprofesionalan Guru BK Alternatif Jawaban F Persentase Sangat Setuju - - Setuju 2 10,5 Kurang Setuju 16 84,2 Tidak Setuju 1 5,3 Total 19 100 Tabel di atas menunjukan bahwa petugas BK yang dimiliki oleh SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, bukanlah guru mata pelajaran atau wali kelas. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: 10,5 siswa menjawab “setuju”, dan 5,3 siswa menjawab “tidak setuju”, namun ada sebagian siswa yang menganggap bahwa guru BK di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan adalah guru kelas, hal ini bisa dilihat dari 84,2 siswa yang menjawab “kurang setuju”. Berarti sebagian guru telah mengembangkan profesionalisme dalam bekerja. Tabel 15 Ketidakmampuan Sekolah Mengelola Program Akselerasi Alternatif Jawaban F Persentase Sangat Setuju - - Setuju - - Kurang Setuju 15 78,9 Tidak Setuju 4 21,1 Total 19 100 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, mampu mengelola program kelas akselerasi dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: 78,9 siswa m enjawab “kurang setuju”, dan 21,1 siswa menjawab “tidak setuju”, sedangkan tidak ada siswa yang me njawab “sangat setuju” atau “setuju” Tabel 16 Program Pembelajaran TersendiriKhusus Kelas Akselerasi Alternatif Jawaban F Persentase Sangat Setuju 6 31,6 Setuju 13 68,4 Kurang Setuju - - Tidak Setuju - - Total 19 100 Tabel di atas menunjukan bahwa kelas akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, memiliki program pembelajaran tersendirikhusus. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni : 68, 4 siswa menjawab “setuju”, dan 31,6 siswa menjawab “sangat setuju”, sedangkan tidak ada siswa yang menjawab “kurang setuju” atau “tidak setuju”. Tabel 17 Ketidaknyamanan Lingkungan Sekolah Alternatif Jawaban F Persentase Sangat Setuju - - Setuju 1 5,3 Kurang Setuju 14 73,6 Tidak Setuju 4 21,1 Total 19 100 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan memiliki lingkungan yang nyaman untuk proses pembelajaran siswa. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: 73,6 siswa menjawab “kurang setuju ”, dan 21,1 siswa menjawab “tidak setuju”, sementara hanya 5,3 siswa menjawab “setuju”, dan tidak ada siswa yang menjawab “sangat setuju”. Tabel 18 Kesiapan Dana Sekolah Untuk Pelaksanaan Kelas Akselerasi Alternatif Jawaban F Persentase Sangat Setuju 1 5,3 Setuju 17 89,4 Kurang Setuju 1 5,3 Tidak Setuju - - Total 19 100 Tabel di atas menunjukan bahwa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan memiliki dana yang cukup untuk menyelenggarakan program kelas akselerasi. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: 89,4 siswa menjawab “setuju”, dan 5,3 siswa menjawab “sangat setuju”, sementara hanya 5,3 siswa menjawab “kurang setuju”, dan tidak ada siswa yang menjawab “tidak setuju”. Tabel 19 Pengelolaan Waktu Program Kelas Akselerasi Alternatif Jawaban F Persentase Sangat Setuju 2 10,5 Setuju 16 84,2 Kurang Setuju 1 5,3 Tidak Setuju - - Total 19 100 Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan mampu mengaturmengelola waktu penyelenggaraan program kelas akselerasi dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: 84,2 siswa menjawab ”setuju”, dan 10,5 siswa menjawab “sangat setuju”, sementara hanya 5,3 siswa yang menjawab “kurang setuju”, dan tidak ada siswa yang menjawab “tidak setuju”. Tabel 20 Ketidakmampuan Sekolah dalam Penyelenggaran Penerimaan Siswa Baru Alternatif Jawaban F Persentase Sangat Setuju - - Setuju - - Kurang Setuju 5 26,4 Tidak Setuju 14 73,6 Total 19 100 Tabel di atas menunjukan bahwa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan mampu menyelenggarakan kegiatan pendaftaran program kelas akselerasi dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: 73,6 siswa menjawab “tidak setuju”, dan 26,4 siswa menjawab “kurang setuju”, sedangkan tidak ada siswa yang menjawab “setuju” atau “sangat setuju”. Tabel 21 Uji Berkas Penerimaan Siswa Baru Alternatif Jawaban F Persentase Sangat Setuju - - Setuju - - Kurang Setuju 5 26,4 Tidak Setuju 14 73,6 Total 19 100 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan melakukan seleksi berkas calon siswa program kelas akselerasi pada saat pendaftaran. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: 73,6 siswa menjawab “tidak setuju”, dan 26,4 siswa menjawab “kurang setuju”, sedangkan tidak ada siswa yang menjawab “sangat setuju” atau “setuju”. [ Tabel 22 Pelaksanaan tes masuk tes akademik, tes psikologi dan tes kesehatan Alternatif Jawaban F Persentase Sangat Setuju 12 63,1 Setuju 6 31,6 Kurang Setuju 1 5,3 Tidak Setuju - - Total 19 100 Dari tabel di atas dapat dilihat 63,1 siswa menjawab “sangat setuju” dan 31,6 siswa menjawab “setuju”. Sementara yang menjawab “kurang setuju” 5,3. Untuk mengambil kesimpulan yang tepat, penulis melakukan wawancara dengan koordinator program kelas akselerasi mengenai masalah ini. Dan dari hasil wawancara tersebut diketahui bahwa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan melakukan tes kesahatan, karena tes kesehatan merupakan persyaratan khusus bagi siswa yang ingin masuk program kelas akselerasi. Tabel 23 Persetujuankesediaan orang tua siswa Alternatif Jawaban F Persentase Sangat setuju 11 57,9 Setuju 8 42,1 Kurang setuju - - Tidak setuju - - Total 19 100 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, meminta persetujuan dari orang tua calon siswa program kelas akselerasi pada saat pendaftaran. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: 57,9 siswa menjawab “sangat setuju”, 42,1 siswa menjawab “setuju”, dan tidak ada siswa yang menjawab “kurang setuju” atau “tidak setuju”. Tabel 24 Perbedaan SPP antara kelas akselerasi dengan kelas reguler Alternatif Jawaban F Persentase Sangat setuju 2 10,5 Setuju 17 89,5 Kurang setuju - - Tidak setuju - - Total 19 100 Tabel tersebut menunjukan bahwa perbedaan SPP kelas akselerasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas reguler, tidak menjadi masalah siswa kelas akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: 89,5 siswa menjawab “setuju”, 10,5 siswa menjawab “sangat setuju”, dan tidak ada siswa yang menjawab “kurang setuju” atau “tidak setuju”. Hal ini menjawab salah satu fenomena yang ditemukan penulis, sebelumnya penulis melihat bahwa perbedaan SPP antara kelas Akselerasi dengan kelas Reguler akan menimbulkan permasalahan, namun hasil penelitian ini menunjukan bahwa fenomena tersebut adalah tidak benar atau salah. Hasil penelitian ini diperkuat oleh hasil wawancara penulis dengan koordinator program kelas akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, yang menyatakan bahwa perbedaan SPP antara kelas Akselerasi dengan kelas Reguler tidak menjadi permasalahan hasil wawancara, pertanyaan No.10-11. Tabel 25 Perbedaan jadwal pendaftaran program antar wilayah Alternatif Jawaban F Persentase Sangat setuju - - Setuju 9 47,3 Kurang setuju 10 52,7 Tidak setuju - - Total 19 100 Dari di atas menunjukkan bahwa 47,3 siswa menjawab “setuju”, sementara 52,7 siswa menjawab “kurang setuju”. Untuk memberikan pernyataan yang tepat, penulis melakukan wawancara dengan koordinator program kelas akselerasi mengenai masalah ini. Dan dari hasil wawancara tersebut diketahui bahwa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan memang menghadapi kendala dalam perbedaan kalendar pendidikan, tapi hanya untuk kelas reguler, tidak untuk kelas akselerasi. Seluruh siswai yang mendaftar di kelas akselerasi diyakini menjadikan SMP Negeri 3 Tangerang Selatan sebagai tempat melanjutkan pendidikan. Keyakinan ini muncul karena kegiatan pendaftaran dan proses seleksi calon siswa dilakukan sebelum pengumuman kelulusan Sekolah Dasar dilakukan. Jadi dapat dinyatakan bahwa Kelas Akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan menjadi pilihan utama calon siswa dalam melanjutkan jenjang pendidikan. Hasil angket dan wawancara tersebut juga menjawab salah satu fenomena yang ditemukan penulis. Sebelumnya penulis melihat bahwa perbedaan kalender akademik jadwal penerimaan siswa baru antara wilayah Tangerang dan DKI Jakarta, akan menjadi masalah, khususnya dalam hal input siswa yang akan masuk di kelas Akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Tabel 26 Kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran Alternatif Jawaban F Persentase Selalu 1 5,3 Sering 17 89,4 Kadang-kadang 1 5,3 Tidak Pernah - - Total 19 100 Tabel di atas menunjukan bahwa guru-guru di kelas akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, selalu menggunakan rencana pembelajaran yang sesuai dengan program kelas akselerasi. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: 89,4 siswa menjawab “sering”, dan 5,3 siswa menjawab “selalu”, sementara hanya 5,3 siswa yang menjawab “kadang”, dan tidak ada siswa yang menjawab “tidak pernah”. Tabel 27 Kemampuan guru mengatur waktu setiap mata pelajaran Alternatif Jawaban F Persentase Selalu 2 10,5 Sering 14 73,7 Kadang-kadang 3 15,8 Tidak Pernah - - Total 19 100 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa, guru-guru di kelas akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, mengatur yang tepat untuk setiap mata pelajaran di kelas akselerasi. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: 73,7 siswa menjawab “sering”, dan 10,5 siswa menjawab “selalu”. Meskipun demikian sebagian siswa menganggap bahwa guru di kelas akselerasi kurang mampu mengatur waktu untuk setiap mata pelajaran, hal ini bisa dilihat dari 15,8 siswa menjawab “kadang-kadang”. Tabel 28 Kemampuan guru menggunakan media dan metode pembelajaran yang sesuai Alternatif Jawaban F Persentase Sangat Setuju 2 10,5 Setuju 16 84,2 Kurang Setuju 1 5,3 Tidak Setuju - - Total 19 100 Tabel di atas menunjukan bahwa, guru-guru kelas akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, selalu menggunakan media dan metode pembelajaran yang sesuai. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: 84,2 siswa menjawab “setuju”, dan 10,5 siswa menjawab “sangat setuju”, sementara hanya 5,3 siswa menjawab “kurang setuju”, dan tidak ada siswa yang menjawab “tidak setuju”. Tabel 29 Ketidakmampuan guru menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan Alternatif Jawaban F Persentase Sangat Setuju 1 5,3 Setuju 3 15,8 Kurang Setuju 13 68,4 Tidak Setuju 2 10,5 Total 19 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar siswa kelas akselerasi menganggap guru-guru kelas akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: 68,4 siswa menjawab “kurang setuju”, dan 10,5 siswa menjawab “tidak setuju”, namun ada 15,8 siswa menjawab “setuju”, dan 5,3 siswa menjawab “sangat setuju”, yang artinya, mereka menganggap bahwa guru-guru di kelas akselerasi kurang mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan. Tabel 30 Penberian tugas, PR, dan kuis pada setiap pertemuan Alternatif Jawaban F Persentase Selalu 1 5,3 Sering 9 47,3 Kadang-kadang 8 42,1 Tidak Pernah 1 5,3 Total 19 100 Dari tabel diatas, 5,3 siswa menjawab “selalu”, 47,3 siswa menjawab “sering”, 42,1 siswa menjawab “kadang-kadang”, dan 5,3 siswa menjawab “tidak pernah”. Persentase jawaban siswa hampir sebanding, dan untuk memberikan pernyataan yang tepat penulis melakukan wawancara dengan koordinator program kelas akselerasi. Dan dari hasil wawancara tersebut diketahui bahwa hanya sebagian guru di kelas akselerasi yang selalu memberikan tugas, PR, dan kuis pada setiap pertemuan. Bagi sebagian guru lainnya, tugas, PR, dan kuis merupakan cara untuk mengetahui kesiapan belajar dan pemahaman siswa terhadap materi yang akan ataupun yang telah diajarkan. Sebagian guru tersebut melakukannya dengan cara yang berbeda, meskipun kadang-kadang mereka memberikan tugas atau PR kepada siswa. Jadi dapat dinyatakan bahwa guru di kelas akselerasi tidak selalu memberikan tugas, PR, dan Kuis pada setiap pertemuannya. Tabel 31 Pelaksanaan Ulangan Harian Alternatif Jawaban F Persentase Selalu 2 10,5 Sering 11 57,9 Kadang-kadang 5 26,3 Tidak Pernah 1 5,3 Total 19 100 Dari di atas menunjukkan bahwa sebagian besar menyatakan bahwa guru-guru di kelas akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan selalu memberikan ulangan harian. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: 57,9 siswa menjawab “sering”, dan 10,5 siswa menjawab “selalu”, meskipun demikian 26,3 siswa yang menjawab “kadang-kadang”, dan 5,3 siswa menjawab “tidak pernah ” nmenyatakan bahwa guru di kelas akselerasi tidak memberikan ulangan harian. Tabel 32 Pelaksanaan Ujian Tengah Semester Alternatif Jawaban F Persentase Selalu 1 5,3 Sering 5 26,4 Kadang-kadang 13 68,3 Tidak pernah - - Total 19 100 Tabel di atas menunjukan sebagian besar siswa kelas akselerasi menyatakan bahwa guru-guru kelas akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, tidak selalu mengadakan ujian tengah semester. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: 68,3 siswa menjawab “kadang-kadang,” meskipun demikian ada 26,4 siswa menjawab “sering”, dan 5,3 siswa menjawab “selalu”, yang artinya mereka menyatakan bahwa guru kelas akselerasi menyatakan bahwa guru-guru dikelas akselerasi mengadakan ujian tengah semester. Tabel 33 Pelaksanaan Ujian Akhir Semester Alternatif Jawaban F Persentase Selalu 1 5,3 Sering 9 47,3 Kadang-kadang 8 42,1 Tidak pernah 1 5,3 Total 19 100 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa guru-guru dikelas akselerasi, tidak selalu memberikan ujian akhir semester. Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban siswa yang hampir sebanding antara “selalu” 5,3 dan “sering” 47,3 dengan “kadang-kadang” 42,1, dan “tidak pernah” 5,3. Tabel 34 Pengawasan oleh Kepala Sekolah Alternatif Jawaban F Persentase Selalu 1 5,3 Sering 16 84,1 Kadang-kadang 1 5,3 Tidak pernah 1 5,3 Total 19 100 Tabel tersebut menunjukan bahwa kepala SMP Negeri 3 Tangerang Selatan selalu melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kelas akselerasi, minimal sebulan sekali. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: 84,1 siswa menjawab “sering”, dan 5,3 siswa menjawab “selalu”, namun ada beberapa siswa yang tidak mengetahui bahwa kepala sekolah melakukan pengawasan, hal ini bisa dilihat dari 5,3 siswa yang menjawab “kadang-kadang”, dan 5,3 siswa yang menjawab “tidak pernah”. Tabel 35 Pengawasan oleh Komite Sekolah Alternatif Jawaban F Persentase Selalu 1 5,3 Sering 14 73,6 Kadang-kadang 4 21,1 Tidak pernah - - Total 19 100 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa mengetahui bahwa komite sekolahorang tua melakukan pengawasan, terhadap pelaksanaan program kelas akselerasi sekurang-kurangnya 1 kali dalam setahun. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: 73,6 siswa menjawab “sering”, dan ada sebagian siswa yang tidak mengetahui bahwa komite sekolahorang tua melakukan pengawasan, terhadap pelaksanaan program kelas akselerasi sekurang-kurangnya 1 kali dalam setahun, hal ini bisa dilihat dari 5,3 siswa menjawab “selalu”, sementara hanya 21,1 siswa menjawab “kadang- kadang ”, dan tidak ada siswa yang menjawab “tidak pernah”. Tabel 36 Kesempatan menyampaikan kritikmasukan Alternatif Jawaban F Persentase Sangat Setuju - - Setuju 1 5,3 Kurang Setuju 18 94,7 Tidak Setuju - - Total 19 100 Tabel di atas menunjukan bahwa, SMP Negeri 3 Tangerang Selatan selalu memberikan kesempatan kepada siswa kelas akselerasi untuk memberikan masukkan berupa saran maupun kritik kepada sekolah mengenai penyelenggaraan program kelas akselerasi. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: 94,7 siswa menjawab “kurang setuju”, sementara hanya 5,3 siswa yang menjawab “setuju”. Dan tidak ada siswa yang menjawab “sangat setuju ” atau “tidak setuju”. Tabel 37 Efek program kelas akselerasi terhadap kemampuan berkompetisi Alternatif Jawaban F Persentase Sangat setuju - - Setuju 2 10,5 Kurang setuju 17 89,5 Tidak setuju - - Total 19 100 Dari tabel di atas, dapat dilihat sebagian besar siswa menyatakan bahwa program kelas akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan membuat siswa menjadi lebih kompetitifmampu bersaing. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa yakni: 89,5 siswa menjawab “kurang setuju”, sementara ada 10,5 siswa yang menjawab “setuju”, dan tidak ada siswa yang menjawab “sangat setuju” atau “tidak setuju”, yang artinya mereka menyatakan bahwa kelas akselerasi membuat mereka kurang kompetitif. Tabel 38 Peningkatan Prestasi Akademik Siswa Alternatif Jawaban F Persentase Sangat Setuju - - Setuju 1 5,3 Kurang Setuju 16 84,2 Tidak Setuju 2 10,5 Total 19 100 Tabel di atas menunjukan bahwa, melalui program kelas akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan mampu meningkatkan prestasi akademik siswa kelas akselerasi. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: 84,2 siswa menjawab “kurang setuju”, dan 10,5 siswa menjawab “tidak setuju”, sementara hanya 5,3 siswa yang menjawab “setuju”, dan tidak ada siswa yang menjawab “sangat setuju”. Tabel 39 Manfaat Program dalam Memudahkan Siswa Mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar KBM Alternatif Jawaban F Persentase Sangat setuju 5 26,3 Setuju 13 68,4 Kurang Setuju 1 5,3 Tidak setuju - - Total 19 100 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa Program Akselerasi yang diselenggarakan SMP Negeri 3 Tangerang Selatan memudahkan siswa program kelas akselerasi untuk mengikut pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: 68,4 siswa menjawab “setuju”, dan 26,3 siswa menjawab “sangat setuju”, sementara hanya 5,3 siswa yang menjawab “kurang setuju”, dan tidak ada s iswa yang menjawab “tidak setuju”. Tabel 40 Manfaat program kelas akselerasi dalam membantu siswa memilih program lanjutan Alternatif Jawaban F Persentase Sangat Setuju 11 57,9 Setuju 8 42,1 Kurang Setuju - - Tidak setuju - - Total 19 100 Tabel di atas menunjukan bahwa Program Akselerasi yang diselenggarakan oleh SMP Negeri 3 Tangerang Selatan mampu memberikan jaminan kepada siswanya untuk dapat melanjutkan ke sekolah-sekolah unggulan. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: 57,9 siswa menjawab “sangat setuju”, dan 42,1 siswa menjawab “setuju”, dan tidak ada siswa yang menjawab “kurang setuju ” atau “tidak setuju”. Dari hasil dokumentasi yang dilakukan penulis, sebagian besar alumni kelas akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan dari 5 angkatan yang berjumlah 83 lulusan, 78 diantaranya diterima di SMAN-SMKN Negeri, dan selebihnya memilih sekolah swasta unggulan.Lampiran 10 Tabel 41 Kerjasama sekolah dengan orang tua siswa yang mengalami masalah dalam pembelajaran Alternatif Jawaban F Persentase Selalu 7 36,8 Sering 11 57,9 Kadang-kadang - - Tidak Pernah 1 5,3 Total 19 100 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan memanggil dan berdiskusi dengan orang tua siswa program kelas akselerasi yang mengalami masalah dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: 57,9 siswa m enjawab “sering”, dan 36,8 siswa menjawab “selalu”, sementara hanya 5,3 siswa yang menjawab “tidak pernah”, dan tidak ada siswa yang menjawab “kadang-kadang”. Tabel 42 Manfaat Pemberian Jadwal Tambahan [ Alternatif Jawaban F Persentase Sangat setuju 1 5,3 Setuju 1 5,3 Kurang setuju 4 21 Tidak setuju 13 68,4 Total 19 100 Tabel di atas menunjukan sebagian besar siswa menyatakan bahwa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, memberikan pelajaran tambahan kepada siswa program kelas akselerasi sebagai persiapan dalam menghadapi ujian. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: 68,4 siswa menjawab “tidak setuju”, dan 21 siswa menj awab “kurang setuju”, namun ada 5,3 siswa yang menjawab “setuju”, dan 5,3 siswa yang menjawab “sangat setuju”, yang artinya mereka menyatakan bahwa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan tidak memberikan pelajaran tambahan kepada siswa dalam menghadapi ujian. Tabel 43 Ketepatan Program Akselerasi Bagi Siswa CI-BI Alternatif Jawaban F Persentase Sangat setuju - - Setuju - - Kurang setuju 9 47,4 Tidak setuju 10 52,6 Total 19 100 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa Program Kelas Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan adalah program yang tepat dalam hal memberikan pelayanan pendidikan khususnya bagi siswa yang memiliki kecerdasan dan bakat istimewa seperti siswa kelas akselerasi. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa, yakni: 52,6 siswa menjawab “tidak setuju”, dan 47,4 siswa menjawab “kurang setuju”, dan tidak ada siswa yang menjawab “sangat setuju” atau “setuju”. Secara keseluruhan, Evaluasi program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, akan dijelaskan melalui tabel berikut: Tabel 44 Distribusi Frekuensi Evaluasi Program Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan Klasifikasi Rentang Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik 3 15,79 Baik 16 84,21 Kurang Baik - - Tidak Baik - - Total 19 100 Dari tabel di atas terlihat bahwa pada umumnya siswa program kelas akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan menyatakan bahwa program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan berada dalam tingkat baik. Hal ini bisa dilihat dari distribusi frekuensi sampel yaitu siswa yang menjawab dengan persentase 84,21 atau sejumlah 16 orang. Sementara 3 orang lain nya menjawab sangat baik. Namun jika dilihat dari persentase perolehan skor angket, tingkat evaluasi program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan berada dalam tingkat sangat baik dengan persentase perolehan skor mencapai 76,74. Selain itu, evaluasi program kelas akselerasi juga dapat dilihat dari 4 aspek evaluasinya yaitu: Contextkonteks, InputMasukan, ProcessProses, Productproduk, yang juga berada dalam tingkat sangat Baik. Hal ini bisa dilihat dari tabel berikut: Tabel 45 Evaluasi Program Kelas Akselerasi Dilihat Dari 4 Aspek Evaluasi Dimensi Persentase Keterangan ContextKonteks 68,75 Baik InputMasukan 87,5 Sangat Baik ProcessProses 72,5 Baik ProductProduk 83,33 Sangat Baik Rata-rata 78,02 Sangat Baik Tabel di atas menunjukan bahwa dimensi inputmasukan dan productProduk program kelas akselerasi di SMPN Negeri 3 Tangerang Selatan berada dalam tingkat sangat baik, sementara dimensi contextkonteks dan processproses berada dalam tingkat baik. Dan jika dijumlahkan secara keseluruhan, keempat dimensi ini mencapai rata-rata persentase sebesar 78,02 , yang berarti berada dalam tingkat sangat baik. Hal ini menunjukan bahwa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan telah mampu merencanakan program akselerasi dengan baik, sesuai dengan konteks, dan memiliki input serta proses yang baik, serta mampu menghasilkan produk yang baik pula. Dengan kata lain, program kelas akselerasi yang dilakukan SMP Negeri 3 Tangerang Selatan dapat meningkatkan mutu pendidikan khususnya pelayanan kebutuhan pendidikan siswa cerdas istimewa di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan.

C. Analisis dan Interpretasi Data

Dari hasil angket di atas, dapat diketahui bahwa persiapan penyelenggaraan program kelas akselerasi yang dilakukan pihak SMP Negeri 3 Tangerang Selatan tergolong baik. Sebagian besar siswa kelas askselerasi berpendapat bahwa ketersedian sarana kelas yang ada, nyaman untuk melakukan pembelajaran, laboratorium yang memadai, ruang perpustakaan yang lengkap, dan ruang BK sebagai tempat siswa berkonsultasi, serta tempat ibadah, mempermudah untuk melakukan kegiatan pendidikan dan pelaksanaan program kelas akselerasi lihat tabel 6,7,8,9,10, namun ada 21,1 siswa yang menganggap laboratorium SMP Negeri 3 Tangerang Selatan kurang layak digunakan, dan 10,5 siswa menyatakan perpustakaan di SMP Negeri Tangerang Selatan kurang lengkap dan tidak nyaman digunakan, hal ini harus diperbaiki oleh SMP Negeri 3 Tangerang Selatan agar peran laboratorium dan perpustakaan sebagai sumber belajar tambahan selain kelas dapat optimal memberikan kontribusi terhadap peningkatan kemampuan intelektual siswa, pelayanan kebutuhan siswa. Sebagai satu-satunya sekolah menengah pertama di kawasan Tangerang Selatan yang menyelenggarakan program kelas akselerasi, sewajarnya hal ini menjadi perhatian penting pihak SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. SMP Negeri 3 Tangerang Selatan selalu menganggarkan dana pemeliharaan dan perbaikan sarana prasana sekolah, seperti mengganti bangku dan meja yang rusak, perbaikan white board, pengecatan dinding kelas, penambahan dan perbaikan toilet, penambahan jumlah kelas, pengadaan taman sekolah, perbaikan kantin, dan kebersihan, serta keindahan tata letak bangunan sekolah lihat tabel 17 hasil penelitian lapangan. Untuk tenaga kependidikan, khususnya guru, hanya guru-guru pilihan yang dapat mengajar di kelas akselerasi lihat tabel 11. Guru-guru ini dipilih berdasarkan pengalaman dan kemampuan mengajar mereka. Guru-guru ini dipilih langsung oleh kepala sekolah, sebagai penanggung jawab pelaksanaan program kelas akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Berikut adalah daftar nama-nama, guru, dan pendidikan terakhir, serta pengalaman mengajar guru-guru yang mengajar di kelas akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Tabel 46 Profil guru yang mengajar di kelas akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan Tahun ajaran 2010 2011 No Nama Jabatan Pendidikan Terakhir Mata Pelajaran 1. Maryono, SE Guru Pembina, Kepala Sekolah Sarjana ekonomi BP BK 2. Hj. Eni Subekti, M.Pd Koordinator Program Kelas Akselerasi S2 – Magister Pendidikan Bahasa Inggris 3. H. M. Nasir Rinun, BA Guru Pembina Sarjana Agama Pendidikan Agama Islam 4. Drs. Syaifullah Guru Pembina Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia 5. Drs. Junaidi Guru Pembina Sarjana Pendidikan Penjaskes 6. Endar Suhendar, S.Pd Guru Pembina Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris 7. Endang Hamidin, S.Pd, M.Pd Guru Pembina S2 – Magister Pendidikan Teknologi Informasi Komunikasi 8. Nurzaidah Guru Pembina Sarjana Pendidikan Tata Boga 9. Hazali, S.Pd Guru Pembina Sarjana pendidikan Pendidikan Seni 10. Hj. Neni Supriati Guru Pembina Sarjana Pendidikan Pendidikan kewarganegaraan 11. Verdra Yoliska, S.Pd Guru Pembina Sarjana Pendidikan IPA – Fisika 12. Indah Pudji Rahayu, S.Pd Guru Pembina Sarjana Pendidikan IPA – Fisika 13. Drs. Anwarudin Guru Pembina Sarjana Pendidikan Pendidikan Agama Islam 14. Takhriyah Agustina, S.Pd Guru Dewasa Tk.I Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia 15. Suparman, S.Pd Guru Dewasa Tk.I Sarjana Pendidikan Penjaskes 16. Hj. N. Ery Sueri Guru Dewasa Tk.I Sarjana Pendidikan Tata Boga 17. Dra. Lilis Susilawati Guru Pembina Sarjana pendidikan IPA – Biologi 18. Netty Lutfiah Guru Dewasa Tk.I Sarjana Pendidikan Matematika 19. Hj. Siti Budaya, S.Pd Guru Dewasa Tk.I Sarjana Pendidikan Matematika 20. Hermanto, S.Pd Guru Pembina Sarjana Pendidikan Seni Budaya 21. Drs. Sholeh Fathoni Guru Dewasa Tk.I Sarjana Pendidikan IPS 21. Evi Syarfiatri, S.Pd Guru Dewasa Tk.I Sarjana Pendidikan IPA – Biologi 23. Dadang Yohana Guru madya TK.I Sarjana Pendidikan Pendidikan Kewarganegaraan 24. Dra. Rr. Rini Pramadani, S.Pd Guru Madya Sarjana Pendidika IPS Selain guru, keseriusan SMP Negeri 3 Tangerang Selatan dalam penyelenggaraan pendidikan juga terlihat dalam pengelolaan tenaga kependidikan yang mereka miliki. Sebagian besar siswa kelas akselerasi 89,95 di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan menyatakan bahwa laboratorium mereka dikelola oleh orang yang ahli dibidangnya lihat tabel 12, namun masih ada 10,5 siswa yang menganggap bahwa petugas laboratorium yang ada kurang profesional dalam melaksanakan tugasnya, hal ini harus menjadi perhatian khusus bagi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan agar petugas laboratorium yang ada mampu memberikan pelayanan pendidikan yang baik ketika pendidikan berlangsung atau berhubungan dengan laboratorium. Pustakawan yang mereka miliki juga berkonsentrasi pada pelayan pendidikan di perpustakaan, pustakawan mereka bukan guru pelajaran atau bekerja rangkap lihat tabel 13, namun ada 10,5 siswa yang menganggap Pustakawan SMP Negeri 3 Tangerang Selatan bekerja rangkap sebagai guru mata pelajaran. Menurut sebagian besar siswa kelas akselerasi 89,95 siswa, Petugas BK yang bertugas untuk membantu siswa dalam menghadapi masalah dalam kegiatan pembelajaran bukan guru pelajaran atau wali kelas, namun 10,5 siswa tidak sependapat lihat tabel 14, hal ini perlu menjadi perhatian bagi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, khususnya dalam hal memilih guru BK agar siswa dapat dengan leluasa mengutarakan masalah yang mereka hadapi kepada guru BK Bimbingan dan Konseling yang pada akhirnya permasalahan-permasalahan siswa di dalam ataupun di luar pembelajaran dapat teratasi sehingga siswa mampu menerima pembelajaran dengan optimal. Dan untuk menjaga mutu sekolah maupun menjaga kepuasan pelanggan costumer satisfication pihak SMP Negeri 3 Tangerang Selatan akan mengganti tenaga kependidikan pustakawan, petugas laboratorium, guru yang dianggap tidak ahli atau tidak kompeten. Bahkan siswa kelas akselerasi berhak untuk tidak suka pada guru dan juga berhak untuk meminta pengganti guru yang tidak disukai tersebut hasil wawancara. Proses seleksi dan penerimaan siswa baru program kelas akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan juga dapat tergolong baik lihat tabel 20. Kegiatan seleksi calon siswa tidak hanya sekedar seleksi berkas tabel 21 tetapi meliputi juga tes akademik tabel 22 maupun tes IQ hasil wawancara. Meskipun tidak melakukan tes kesehatan secara langsung di sekolah, tetapi calon siswa program kelas akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan juga diminta untuk menyertakan surat keterangan sehat hasil wawancara. Selain itu, SMP Negeri 3 Tangerang Selatan juga meminta persetujuan dari orang tua calon siswa tabel 23. Persetujuan ini merupakan salah satu upaya kerjasama pihak SMP Negeri 3 Tangerang Selatan dalam menyelenggarakan program kelas akselerasi. Orang tua siswa dan komite sekolah, akan memegang fungsi kontrol terhadap kinerja sekolah dalam menjalankan pendidikan. Salah satunya adalah program kelas akselerasi yang harus mendapatkan pengawasan setidaknya 1 kali dalam setahun tabel 35. Selain kontrol dari eksternalluar sekolah, SMP Negeri 3 Tangerang Selatan juga melakukan pengawasan secara internal sekurang-kurangnya 1 kali dalam 1 semester, peran ini dipegang oleh kepala sekolah tabel 34. Namun 21,1 siswa menyatakan tidak megetahui bahwa komite sekolah dan kepala Sekolah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan program akselerasi. Hubungan kerjasama antara sekolah dengan orang tua siswa tidak hanya sebatas pengawasan. SMP Negeri 3 Tangerang Selatan akan melaporkan hasil ulangan harian, ujian tengah semester, dan tugas, serta hasil penilaian kepada orang tua siswa pada saat pembagian raport. Pihak sekolah yang diwakili oleh wali kelas atau guru BK juga akan memanggil orang tua siswa yang menghadapi masalah dalam pembelajaran untuk berdiskusi mencari jalan penyelesaian yang terbaik lihat tabel 41. SMP Negeri 3 Tangerang Selatan juga akan menyampaikan perubahan, pernyesuaian ataupun perbaikan seputar program kelas akselerasi kepada orang tua siswa baik melalui surat ataupun dalam rapat akhir tahun hasil wawancara. Dalam kegiatan pembelajaran, sebagian besar siswa kelas akselerasi menyatakan bahwa guru-guru yang mengajar di kelas akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan telah mampu menciptakan suasana yang menyenangkan, namun ada 21,1 siswa yang menyatakan sebaliknya, hal ini harus menjadi perhatian bagi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, khususnya bagi guru-guru yang mengajar di kelas akselerasi, agar dapat menciptakan kenyamanan bagi siswa dalam pembelajaran di kelas, maupun di luar kelas. Dalam hal penggunaan metode, dan media pembelajaran, guru-guru di kelas akselereasi telah mamppu menyediakan dan menggunakan metode dan media yang sesuai dengan kelas akselerasi. Tidak hanya itu, guru-guru tersebut juga telah menggunakan rencana pembelajaran, meskipun belum mampu mengatur waktu yang tepat untuk setiap mata pelajaran. Meskipun sebagian guru tidak selalu memberikan tugas, pekerjaan rumah, ataupun kuis pada setiap pertemuannya, mereka tetap menguji kesiapan belajar dan pemahaman materi siswa, dengan cara yang berbeda, misalnya dengan bertanya secara langsung kepada siswa. Guru-guru di kelas akselerasi juga memberikan ulangan harian dan ujian tengah semester, serta ujian akhir semester lihat tabel 26,27,28,29,30,31,32,33. Untuk remedial khusus kelas akselerasi, pada tahun ajaran 20092010 telah dihilangkan, hal ini bertujuan agar siswa kelas akselerasi tidak menganggap ujian sebagai hal yang mudah dan bisa di ulang hasil wawancara. Meskipun 10,5 siswa menyatakan bahwa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan tidak memberikan pelajaran tambahan, namun pada kenyataannya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dan untuk persiapan menghadapi ujian,