sekehendaknya, berbuat usil misalnya mencubit atau melempar benda-benda kecilkapur ke teman kelasnya.
38
Masalah-masalah di atas dapat terjadi karena mereka belum mendapat pelayanan pendidikan yang memadai. Untuk menghindari
sifat, perilaku, dan masalah tersebut, kita hendaknya berusaha memberikan kepuasan rohaniah dalam kegiatan belajar mengajar,
yaitu dengan memberikan pelayanan pendidikan yang disesuaikan dengan bakat minat, potensi kemampuan, dan kecerdasan siswa.
Dalam hal ini melalui program akselerasi agar mereka dapat mengoptimalkan potensinya dengan baik sehingga berguna bagi
dirinya, investasi bagi masyarakat dan bangsa.
4 Aspek Yuridis Program Akselerasi
Kesungguhan pemerintah untuk memberikan pelayanan pendidikan bagi anak yang memiliki potensi kecerdasan, kemampuan dan bakat
istimewa secara tegas telah dinyatakan sebagai berikut: a
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 5 Ayat 4, Pasal 3, Pasal 32 ayat 1dan Pasal 12 Ayat
1 Poin b dan f menegaskan bahwa: Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat
istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus. Sedangkan pasal 12 ayat 1, bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan
berhak: b Mendapatkan pelayanan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya; f Menyelesaikan program pendidikan sesuai
dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan.
39
b UU No. 232002 tentang Perlindungan Anak pasal 52, “anak yang
memiliki keunggulan diberikan kesempatan dan aksesbilitas untuk memperoleh pendidikan khusus.
38
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan
Untuk Peserta Didik Cerdas Istimewa …, hlm. 22-23.
39
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI, Sistem Pendidikan Nasional No.20, Tahun 2003…., hlm. 12.
c PP No. 721991, tentang Pendidikan Luar Biasa.
d Peraturan Presiden RI Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan
Tugas, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Negera Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan peraturan
Presiden Nomor 62 Tahun 2005. e
Peraturan Presiden RI Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementrian Negara Republik
Indonesia. f
Keputusan Presiden RI Nomor 187M Tahun 2004 mengenai pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah diubah
dengan keputusan Presiden Nomor 171M Tahun 2005. g
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2005 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.
h Keputusan Mendiknas No. 0532001 tentang Pedoman Penyusunan
Standar Pelayanan Minimal Penyelenggaraan Persekolahan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah.
i Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. j
Peraturan Mendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. k
Peraturan Mendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
l Peraturan mendiknas no. 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendididkan
Dasar dan Menengah. m
Permendiknas no. 3426 tentang pembinaan prestasi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan istimewa.
n Rancangan Peraturan Pemerintah RPP tantang Pengelolaan
Pendidikan.
40
4. Bentuk Program Akselerasi
Penyelenggaraan program pendidikan khusus bagi siswa cerdas istimewa dan berbakat istimewa dapat dilakukan dalam bentuk kelas
khusus, inklusif, dan satuan pendidikan khusus: 1
Kelas Khusus adalah kelas yang dibuat untuk kelompok peserta didik
yang memiliki potensi kecerdasan istimewa dalam satuan pendidikan reguler pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mata pelajaran
yang diberikan pada saat peserta didik di kelas khusus adalah mata pelajaran yang termasuk dalam rumpun matematika dan ilmu
pengetahuan alam. 2
Kelas Inklusif adalah kelas yang memberikan layanan kepada peserta
didik, peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan istimewa dalam proses pembelajaran bergabung dengan peserta didik program reguler.
Mata pelajaran yang diberikan pada saat peserta didik di kelas khusus adalah mata pelajaran lain diluar rumpun matematika dan ilmu
pengetahuan alam. 3
Satuan Pendidikan Khusus adalah lembaga pendidikan formal pada
jenjang pendidikan dasar SD MI, SMP MTs menengah SMA MA, SMK MAK yang semua peserta didik memiliki potensi kecerdasan
istimewa dan bakat istimewa.
41
Dan layanan pendidikan untuk peserta didik cerdas istimewa dapat berupa program pengayaan enrichment dan gabungan program
percepatan dengan pengayaan acceleration - enrichment.
40
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan
Untuk Peserta Didik Cerdas Istimewa …, hlm. 4-6.
41
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan
Untuk Peserta Didik Cerdas Istimewa …, hlm. 41.
a Program Pengayaan enrichment adalah pemberian layanan
pendidikan pada peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan istimewa yang dimiliki, dengan penyediaan kesempatan dan fasilitas
belajar tambahan yang bersifat perluasan pendalaman, setelah yang bersangkutan menyelesaikan tugas yang diprogramkan untuk peserta
didik lainnya. Program ini cocok untuk peserta didik yang bertipe enriched learner.
42
Bentuk layanan ini antara lain dilakukan dengan memperkaya materi melalui kegiatan-kegiatan penelitian dan sebagainya.
Disamping itu, ada kemungkinan juga peserta didik tersebut mendapatkan pengayaan dengan pendalaman, terutama bila ia akan
mengikuti lomba kejuaraan untuk mata pelajaran tertentu misal: mengikuti olimpiade Matematika, Biologi, Fisika atau yang lainnya.
Penekanan fokus layanan untuk kelompok ini adalah pada perluasanpendalaman materi yang dipelajari dan bukan pada
kecepatan waktu belajar di kelas. Artinya siswa kelompok tetap menyelesaikan pendidikan di SD MI dalam jangka waktu 6 tahun
atau di SMPMTs dan SMAMA dalam waktu 3 tahun. b
Gabungan program percepatan dan pengayaan acceleration - enrichment adalah pemberian pelayanan pendidikan peserta didik
yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa untuk dapat menyelesaikan program reguler dalam jangka waktu lebih singkat
dibanding teman-temannya yang tidak mengambil program tersebut. Artinya peserta didik kelompok ini dapat menyelesaikan pendidikan di
SD MI dalam jangka waktu 5 tahun, di SMP MTs atau SMA MA dalam waktu 2 tahun.
43
Dalam program ini, peserta didik tidak semata-mata memperoleh percepatan waktu penyelesaian studi di sekolah, tetapi sekaligus
memperoleh eskalasi atau pengayaan materi dengan penyediaan kesempatan
dan fasilitas
belajar tambahan
yang bersifat
perluasanpendalaman. Pemberian layanan akselerasi tanpa melakukan
42
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan
Untuk Peserta Didik Cerdas Istimewa …, hlm. 42-43.
43
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan
Untuk Peserta Didik Cerdas Istimewa …, hlm. 42-43.
eskalasi atau pengayaan materi pada dasarnya sangat merugikan peserta didik.
Pengayaan dapat dilakukan secara horizontal maupun vertikal. Pengayaan vertikal merujuk pada pengalaman belajar di tingkat
pendidikan yang sama, tetapi bersifat lebih luas, sedangkan yang vertikal makin meningkatkan dalam kompleksitasnya. Bentuk layanan ini antara
lain melalui kegiatan-kegiatan penelitian ketika peserta didik tersebut mengikuti lomba kejuaraan untuk mata pelajaran tertentu misal :
mengikuti olimpiade matematika, biologi, fisika atau yang lainnya.
44
5. Waktu Tempuh Belajar Program Akselerasi
Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan program akselerasi bagi siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa lebih cepat
dibandingkan dengan siswa regular, yaitu: Pada satuan pendidikan Sekolah Dasar SD, dari 6 enam tahun
dipercepat menjadi 5 lima tahun. Sedangkan pada satuan pendidikan Sekolah Menengah Pertama SMP dan Sekolah Menengah Atas SMA
masing-masing 3 tiga tahun dapat dipercepat menjadi 2 dua tahun.
45
6. Standar Kualifikasi Siswa Program Akselerasi
Standar kualifikasi yang diharapkan dapat dihasilkan melalui program akselerasi adalah peserta didik yang memiliki kualifikasi sebagai berikut:
1 Kualifikasi perilaku kognitif meliputi; daya tangkap cepat, mudah dan
cepat memecahkan masalah, dan kritis. 2
Kualifikasi perilaku kreatif meliputi; rasa ingin tahu, imajinatif, tertantang, berani ambil resiko.
44
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan
Untuk Peserta Didik Cerdas Istimewa …, hlm. 43.
45
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan
Untuk Peserta Didik Cerdas Istimewa …, hlm. 43.
3 Kualifikasi perilaku keterikatan terhadap tugas meliputi: tekun,
bertanggung jawab, disiplin, kerja keras, keteguhan, dan daya juang. 4
Kualifikasi perilaku kecerdasan emosi meliputi; pemahaman diri sendiri, pemahaman diri orang lain, pengendalian diri, penyesuaian diri,
harkat diri, dan berbudi pekerti. 5
Kualifikasi perilaku kecerdasan spiritual meliputi; pemahaman apa yang harus dilakukan peserta didik untuk mencapai kebahagiaan bagi
diri sendiri dan orang lain.
46
Dari penjelasan di atas, jelas program akselerasi diberikan pada siswa yang memiliki potensi kecerdasan tinggi dan bakat istimewa sesuai
kualifikasi yang dimiliki siswa dengan memberikan kesempatan belajar dalam kelasprogram khusus untuk dapat menyelesaikan program regular
dalam jangka waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan teman- temannya. Arti sederhananya adalah tidak semua siswa dapat belajar pada
program akselerasi.
7. Mekanisme Penyelenggaraan Program Akselerasi
Mekanisme penyelenggaraan progam akselerasi melalui berbagai tahap, sebagai berikut:
1 Tahapan Persiapan Penyelenggaraan Program Akselerasi
Dalam tahapan penyelenggaraan program akselerasi perlu dilakukan berbagai persiapan, diantaranya yaitu:
a Mengadakan konsultasi dan komunikasi intensif dengan sekolah-
sekolah yang sudah menyelenggarakan lebih dulu program akselerasi, untuk mendapatkan berbagai informasi dan masukan.
b Membentuk tim kecil program akselerasi di sekolah penyelenggara,
terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru-guru senior yang memiliki kepedulian dan perhatian untuk memberikan
46
Busro, Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Program Kelas Akselerasi di SMA Negeri 1 Pamulang..
…, hlm. 29.
layanan bagi anak yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa.
c Memberikan pembekalan dan wawasan tentang progam percepatan
belajar dengan mengundang nara sumber atau sekolah yang sudah menyelenggarakan program akselerasi, yang dihadiri oleh semua
unsure tenaga kependidikan di sekolah yang akan terlibat dalam penyelenggaraan program akselerasi.
d Melakukan seleksi terhadap guru-guru yang akan mengajar pada
program akselerasi untuk mengetahui kompetensi guru. e
Menyusun program kerja. f
Mengurus perijinan penyelenggaraan program akselerasi.
47
Setelah tahapan persiapan sudah direalisasikan, langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh sekolahmadrasah adalah sebagai berikut:
a Sekolah mengajukan usulan permohonan izin tertulis dengan
kelengkapan data dan informasi tentang sekolah diantaranya memiliki sarana prasarana, manajemen, dan sumber daya pendidikan kepada
Dinas Pendidikan KabupatenKota. b
Dinas Pendidikan KabupatenKota meneliti usulan sekolah yang telah memenuhi kriteria penyelenggaraan program akselerasi percepatan
belajar, selanjutnya Kepala Dinas Pendidikan KabupatenKota memberikan rekomendasi untuk mendapatkan surat keputusan SK
dari Kepala Dinas Provinsi. c
Dinas Pendidikan Provinsi melalui Tim Pengendalian Program mengevaluasi usulan yang sudah memenuhi kriteria, kemudian
Pemerintah Provinsi, Kabupaten, dan Tim Pengendalian Program bersama-sama mengadakan observasi ke sekolah.
d Dinas pendidikan Provinsi mengeluarkan Surat Keputusan Sk
penetapan sekolah penyelenggara program akselerasi.
47
Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA: Suatu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik Yang
Memiliki Potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa..., hlm. 32.
e Selanjutnya Dinas Pendidikan Provinsi mengirim statistik sekolah
penyelenggara program akselerasi yang berada di wilayahnya kepada Direktur Jenderal Dikdasmen c. q. Direktur Pendidikan Luar Biasa dan
tembusan direktur terkait.
48
f Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah bersama Pejabat
Dinas Pendidikan Provinsi dan KabupatenKota secara periodik melakukan monitoring dan evaluasi ke sekolah-sekolah dalam upaya
pengendalian mutu pendidikan.
49
Gambar mekanisme permohonan penyelenggaraan program akselerasi dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut.
50
e f
b
a
Gambar 1 Mekanisme Penyelenggaraan Program Kelas Akselerasi
48
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Pedoman Penyelenggaraan
Pendidikan Untuk Peserta Didik Cerdas Istimewa …, hlm. 102-103.
49
Depdiknas, Isu-isu Pendidikan:Lima Isu Pendidikan Triwulan Kedua …, hlm. 90.
50
Depdiknas, Isu-isu Pendidikan:Lima Isu Pendidikan Triwulan Kedua …, hlm. 91.
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah
Dinas Pendidikan Provinsi
Dinas Pendidikan Kabupaten Kota
Sekolah SD, SMP, SMA