144
Dalam penggolongan pesan, pesan akhlak mahmudah yang disampaikan oleh Zero sangatlah kental sekali untuk ditiru kepada anak-
anak dan juga para orang tua, yang mendidik dan mengajarkan nilai budi pekerti yang baik, agar terwujudnya cita-cita dari para penerus bangsa,
untuk menjadi seorang pemimpin yang memiliki karakteristik yang baik dan berakhlak mulia. Karena akhlak yang mulia adalah dasar dari sikap
dan perbuatan manusia, agar tidak menjadi seseorang yang kriminal, berhati dengki, dan tidak mudah terjerumus ke dalam belenggu-belenggu
hati dan pikiran yang membuat diri kita menjadi pribadi yang buruk akhlaknya.
2. Tokoh Antagonis
Tokoh antagonis adalah lawan dari tokoh protagonis dalam setiap alur cerita drama, novel, dan juga komik. Menurut Dwi Koendoro Br.
Tokoh antagonis adalah pelakon jahat yang bisa berbentuk orang atau sesuatu yang melawan kebaikan. Begitu juga dengan tokoh antagonis tak
selalu berwajah buruk yang dijadikan peran antagonis. Yang menentukan antagonis dan protagonis adalah “bahasa jiwa” mereka digambarkan dalam
kata-kata dan perilakunya.
2
Dalam komik ESQ For Kids Akulah Sang Pemenang edisi ketiga ini yang menjadi peran antagonis adalah Blenggo. Dalam komik ini
Blenggo memang selalu muncul dengan niat jahatnya, ada niatnya yang
2
Dwi Koendoro Br. Yuk, Bikin Komik Bandung: DAR Mizan, 2007, h. 93.
145
berhasil dan sering juga gagal. Blenggo memang dihadirkan untuk merepresentasikan belenggu-belenggu hati dan pikiran yang terjadi pada
manusia yang sering juga menjerumuskan ke dalam hal-hal yang negatif atau buruk, yang dapat merugikan diri Anda sendiri. Ada beberapa panel
yang menggambarkan peran Blenggo dalam komik ini, antara lain:
Blenggo yang hadir sebagai penghasut, pengganggu, bisa di artikan sebagai syetan yang selalu memiliki niat jahat kepada makhluk Allah
SWT. Dalam setiap hal apapun yang bernilai positif yang dilakukan Eqi dan Esqi, Blenggo selalu hadir sebagai penghalang. Sama halnya dalam
hati para manusia yang selalu terbelenggu atau terikat dengan sesuatu yang membuatnya batal untuk melakukannya atau dengan kata lain manusia itu
terjerumus oleh belenggu-belenggu yang selalu menghasut diri manusia itu sendiri. Maksudnya sesuatu itu adalah rasa malas, atau marah dua hal yang
146
sering kali muncul dan selalu menjadi penghalang bagi setiap manusia untuk
menjalankan aktivitasnya.
Ada beberapa
panel yang
menggambarkan karakter Blenggo yang selalu menjadi penghalang, antara lain:
Dalam penggolongannya, pesan akhlak yang di sampaikan tokoh Blenggo adalah akhlak madzmumah, yang seharusnya dijauhi, tidak patut
dicontoh oleh setiap ummat manusia. Begitu juga kepada para pembaca komik ini, karena Blenggo selalu memiliki pemikiran negatif, selalu
menjadi penghalang, dan penghasut. Sikap itu adalah sikap yang dimiliki syetan, yang juga diciptakan oleh Allah SWT sebagai pengukur Iman yang
dimiliki para ummatnya. Dalam komik ini pasti memiliki tokoh yang baik dan yang buruk. Begitu juga dengan Sang Pencipta, yang menciptakan
147
segalanya didunia ini berpasangan, selain Allah SWT menciptakan malaikat sebagai penolong, dan memiliki hati yang mulia, Allah SWT juga
menciptakan Syetan atau belenggu-belenggu hati dan pkiran yang menjadi pengasut dan pengganggu yang dapat menjerumuskan ke dalam hal yang
negatif dalam setiap aktivitas yang dilakukan manusia. Maka dari itu, sifat dan sikap Blenggo ini tidak sangat pantas untuk ditiru.
C. Interpretasi Penulis Terhadap Komik ESQ For Kids Akulah Sang
Pemenang yang Mengandung Pesan Akhlak
Komik ESQ For Kids Akulah Sang Pemenang edisi ketiga ini memang sangat sarat mengandung makna pesan akhlak yang baik bagi
para pembacanya. Terlebih komik ini ditujukan untuk kalangan anak-anak yang sangat butuh pendidikan akhlak sebagai pondasi pendidikan formal
masa depannya. Akhlak adalah budi pekerti, tingkah laku, atau tabiat. Tabiat atau watak dilahirkan karena hasil perbuatan yang diulang-ulang
sehingga menjadi biasa. Akhlak dalam istilah adalah kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan
tanpa memerlukan pertimbangan terlebih dahulu. Maka dari itu adanya pendidikan akhlak seperti yang telah dibuat
oleh seorang pengarang komik Ary Ginanjar Agustian dan Nawa Nursari merupakan usaha sadar dan tidak sadar yang mereka lakukan untuk
membentuk tabiat yang baik kepada seorang anak didik atau para pembaca komik ini sehingga membentuk manusia yang taat kepada Allah SWT.