Studi yang kedua adalah studi deskriptif dengan jenis studi kasus, yaitu penelitian yang berusaha untuk memaparkan pemecahan masalah terhadap suatu masalah
yang ada sekarang secara sistematis dan faktual berdasarkan data-data. Jadi penelitian ini meliputi proses pengumpulan, penyajian, dan pengolahan data, serta
analisis dan interpretasi. Studi ini dilakukan dengan mengumpulkan data keluhan muskuloskeletal, dimensi mesin perajang dan data antropometri pekerja dengan
melakukan pengukuran secara langsung.
4.3. Objek Penelitian
Objek yang diteliti pada penelitian ini adalah fasilitas kerja perajangan ubi kayu, operator laki-laki di UD. Tiga Bawang dan prosedur kerja pada stasiun
perajangan. Pada stasiun perajangan terdapat tiga fasilitas kerja yang dioperasikan oleh tiga operator. Operator bertugas merajang ubi kayu dari stasiun pengupasan
yang diangkut ke stasiun perajangan oleh petugas transportasi. Petugas transportasi bertugas menyediakan input atau bahan-bahan yang diperlukan oleh
setiap stasiun kerja dan mengangkat output dari stasiun kerja tersebut ke stasiun kerja berikutnya.
4.4. Variabel Penelitian
Variabel adalah setiap hal dalam suatu penelitian yang datanya diperlukan untuk penelitian tersebut Mustafa, 2006. Pada penelitian ini terlebih dahulu
dilakukan pengumpulan dan pengolahan data tingkat keluhan muskuloskeletal dan postur kerja aktual operator pada stasiun perajang untuk mengidentifikasi keluhan
Universitas Sumatera Utara
muskuloskeletal dan postur kerja yang tidak ergonomis pada operator perajangan. Dari hasil pengolahan data dirumuskan perbaikan rancangan yang akan dilakukan
pada fasilitas kerja yaitu penyesuian dimensi fasilitas kerja dengan dimensi tubuh operator, perbaikan bentuk dan bahan yang digunakan, dan perbaikan prosedur
kerja. Dari perbaikan dimensi fasilitas kerja dapat ditentukan variabel penelitian yaitu data antropometri yang sesuai untuk melakukan perbaikan rancangan terdiri
dari tinggi bahu duduk, lebar pinggul pada posisi duduk, panjang popliteal, tinggi popliteal dan jangkauan tangan. Variabel berikutnya adalah dimensi fasilitas
kerja. Untuk perbaikan prosedur kerja diperlukan variabel waktu dan urutan proses kerja aktual.
Variabel dalam penelitian ini dibedakan atas variabel bebas yang mempengaruhi dan variabel terikat variabel akibat. Yang merupakan variabel
terikat adalah dimensi dan postur kerja pada fasilitas kerja usulan, sedangkan variabel bebasnya adalah:
1. Data keluhan muskuloskeletal operator di stasiun perajangan. Diukur
dengan menggunakan Standart Nordic Questionnaire. 2.
Postur kerja aktual operator pada stasiun perajangan. Diukur dengan menggunakan Quick Exposure Check QEC.
3. Data antropometri operator, yaitu:
a. Tinggi bahu duduk, digunakan untuk menentukan tinggi maksimal
fasilitas kerja. Diukur dengan menggunakan human body martin. b.
Lebar pinggul pada posisi duduk, digunakan untuk menentukan lebar kursi operator. Diukur dengan menggunakan human body martin.
Universitas Sumatera Utara
c. Panjang popliteal, digunakan untuk menentukan kedalaman kursi
operator. Diukur dengan menggunakan kursi antropometri. d.
Tinggi popliteal, digunakan untuk menentukan tinggi kursi. Diukur dengan menggunakan human body martin.
e. Jangkauan tangan, digunakan untuk menentukan lebar fasilitas kerja.
Diukur dengan menggunakan human body martin. 4.
Data dimensi fasilitas kerja Dimensi yang diukur meliputi : tinggi mata pisau dari lantai, ukuran lubang
untuk memasukkan ubi serta panjang, tinggi dan lebar tempat duduk yang digunakan. Diukur dengan menggunakan meteran.
5. Data waktu dan urutan proses kerja aktual pada stasiun perajangan. Diukur
dengan menggunakan stopwatch.
4.5. Instrumen Penelitian