Analisis Pemecahan Masalah Kesimpulan dan Saran

dari pekerja atau mesin tersebut. Satuan waktu biasanya digunakan dalam detik.

4.8. Analisis Pemecahan Masalah

Analisis dan pemecahan masalah yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Analisis hasil SNQ yang telah dibagikan kepada tiga operator fasilitas kerja perajangan untuk mengetahui keluhan tingkat muskuloskeletal yang dialami oleh operator yang menjadi landasan dalam menentukan perbaikan rancangan fasilitas kerja. 2. Analisis postur kerja aktual pada fasilitas perajangan untuk mengetahui gerakan yang tidak sesuai dengan postur kerja alami manusia sehingga dapat ditentukan bagian-bagian fasilitas kerja yang harus diperbaiki. 3. Analisis kondisi aktual fasilitas kerja sehingga dimensi, bahan dan bentuk yang tidak ergonomis dapat diperbaiki. 4. Analisis prosedur kerja aktual. Analisis ini dilakukan dengan menganalisis hubungan antara operator dan fasilitas kerja ketika melaksanakan proses perajangan ubi kayu dari peta manusia dan mesin sekarang. 5. Perancangan fasilitas kerja usulan. Hal yang menjadi pertimbangan adalah dimensi, bahan dan bentuk yang tidak ergonomis sehingga dengan dilakukannya perbaikan rancangan fasilitas kerja operator nyaman mengoperasikan fasilitas kerja tersebut. Universitas Sumatera Utara 6. Analisis postur kerja pada fasilitas kerja usulan. Postur kerja dianalisis melalui gambar usulan yang memperlihatkan penggunaan fasilitas kerja usulan. 7. Membandingkan fasilitas kerja aktual dengan fasilitas kerja usulan. 8. Membuat peta manusia dan mesin usulan. Pembuatan peta manusia dan mesin usulan dilakukan untuk mendapatkan perbaikan prosedur kerja berdasarkan peta pekerja dan mesin sekarang. 9. Membuat prosedur kerja baru sesuai dengan penggunaan fasilitas kerja usulan. 10. Membandingkan prosedur kerja aktual dengan prosedur kerja usulan.

4.9. Kesimpulan dan Saran

Tahap terakhir yang dilakukan adalah penarikan kesimpulan yang berisi butir penting dalam penelitian ini. Kesimpulan merupakan perumusan dari tahap analisis sebelumnya. Saran-saran yang diberikan berguna untuk perbaikan hasil penelitian dan pemberian saran kepada pihak perusahaan untuk mengimplementasikan hasil penelitian ini. Blok diagram metodologi penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.1. Universitas Sumatera Utara Studi Pendahuluan Melakukan pengamatan langsung ke tempat usaha Melakukan Identifikasi Masalah Perumusan masalah tujuan penelitian Studi Pustaka Literatur antropometri, postur kerja, peta kerja, uji statistik dan perancangan fasilitas kerja yang ergonomis Penentuan Data yang dikumpulkan Tahap I : - Gambaran umum perusahaan - Proses produksi dan mesin yang digunakan - Data tingkat keluhan muskuloskeletal - Data postur kerja aktual Penentuan Instrumen Penelitian : - Standart Nordic Questionnaire SNQ - Kamera Teknik Pengumpulan Data Secara Langsung : - Wawancara dengan pemilik usaha dan karyawan - Observasi ke tempat usaha - Penyebaran SNQ Pengumpulan Data Tahap I Data Primer : - Penyebaran dan rekapitulasi SNQ - Penilaian postur kerja aktual Pengolahan Data : - Pengolahan SNQ - Penentuan skor dan level resiko postur kerja aktual - Merumuskan tindakan perbaikan rancangan fasilitas kerja - Penentuan dimensi antropometri yang sesuai Penentuan Variabel Penelitian - Dimensi fasilitas kerja - Waktu dan uraian proses perajangan Penentuan Instrumen Penelitian - Human body martin - Kursi antropometri - Meteran - Stopwatch Teknik Pengumpulan Data Secara Langsung Melakukan observasi ke tempat usaha Pengolahan Data : - Uji kenormalan data - Uji keseragaman - Uji kecukupan data - Perhitungan dimensi rancangan fasilitas kerja Analisis Pemecahan Masalah - Analisis tingkat keluhan Muskuloskeletal - Analisis postur kerja aktual - Analisis kondisi fasilitas kerja aktual - Analisis peta pekerja dan mesin sekarang prosedur kerja aktual - Perancangan fasilitas kerja usulan - Analisis postur kerja pada fasilitas kerja usulan - Membandingkan fasilitas kerja aktual dengan usulan - Pembuatan peta pekerja dan mesin usulan - Pembuatan prosedur kerja yang baru - Membandingkan prosedur kerja aktual dengan usulan Kesimpulan dan Saran Pengumpulan Data Tahap II Data Primer : - Dimensi tubuh operator - Dimensi fasilitas kerja aktual - Pembuatan peta pekerja dan mesin sekarang Gambar 4.1. Blok Diagram Metodologi Penelitian Universitas Sumatera Utara

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Data Keluhan Muskuloskeletal

Data yang dikumpulkan merupakan data primer yang dihasilkan melalui pengisian SNQ. Data tersebut direkapitulasi dengan melakukan pembobotan untuk mengetahui tingkat keluhan muskuloskeletal pada tiap bagian tubuh dengan masing-masing kategori rasa sakit, sehingga dapat diketahui bagian tubuh mana yang paling merasakan sakit untuk dilakukan perbaikan rancangan fasilitas kerja yang dapat meminimalkan rasa sakit tersebut. Rekapitulasi bobot SNQ dapat dilihat pada Tabel 5.1. Nilai bobot pada masing-masing kategori tersebut yaitu: Tidak sakit : bobot 0 Agak sakit : bobot 1 Sakit : bobot 2 Sangat sakit : bobot 3 Kategori rasa sakit yang dirasakan saat bekerja adalah sebagai berikut: Tidak sakit : Bagian tubuh operator tidak terasa nyeri sedikitpun karena kontraksi otot yang terjadi berjalan normal, biasanya hal ini terjadi jika bagian tubuh tidak langsung bersentuhan dengan benda kerja. Agak sakit : Bagian tubuh operator mulai terasa nyeri, namun rasa nyeri yang timbul tidak membuat operator jenuh atau cepat lelah. Universitas Sumatera Utara