Desain Stasiun Kerja untuk Sikap Kerja Duduk

laku manusia. Pendekatan khusus yang ada dalam disiplin ergonomi adalah aplikasi yang sistematis dari segala informasi relevan yang berkaitan dengan karakteristik dari prilaku manusia dalam perancangan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai. Untuk analisa dan penelitian maka ergonomi akan meliputi hal yang berkaitan dengan : 1. Anatomi struktur, fisiologi, dan antropometri tubuh manusia. 2. Psikologi yang fisiologis mengenai berfungsinya otak dan sistem syaraf yang berperan dalam tingkah laku manusia. 3. Kondisi kerja yang dapat mencederai baik dalam waktu yang pendek maupun panjang, atau membuat celaka manusia sehingga diperlukan desain kondisi kerja yang dapat membuat nyaman manusia dalam bekerja.

3.1.4.1. Desain Stasiun Kerja untuk Sikap Kerja Duduk

Posisi tubuh saat bekerja sangat ditentukan oleh jenis pekerjaan yang dilakukan. Masing-masing posisi kerja memberikan pengaruh yang berbeda terhadap tubuh. Bekerja dengan posisi duduk mempunyai keuntungan antara lain: 5 1. Mengurangi kelelahan dan keluhan subjektif bila bekerja lebih dari dua jam. 2. Mempunyai derajat stabilitas tubuh yang tinggi. 3. Operator memerlukan sedikit istirahat dan lebih produktif. Posisi duduk mempunyai keuntungan maupun kerugian. Sikap duduk terlalu lama dapat menyebabkan otot perut melembek dan tulang belakang akan melengkung, maka untuk mendapatkan hasil kerja yang lebih baik tanpa pengaruh 5 Tarwaka.dkk, Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas, Uniba Press, Surakarta, 2004, p.23 Universitas Sumatera Utara buruk pada tubuh, perlu dipertimbangkan jenis pekerjaan apa saja yang paling baik untuk posisi duduk yaitu sebagai berikut : 1. Pekerjaan yang memerlukan kontrol dengan teliti pada kaki. 2. Memerlukan ketelitian pada tangan. 3. Tidak memerlukan tenaga dorong yang besar. 4. Objek yang dipegang tidak memerlukan tangan bekerja pada ketinggian lebih dari 15 cm dari landasan kerja. 5. Diperlukan tingkat kestabilan tubuh yang tinggi. 6. Pekerjaan dilakukan pada waktu yang lama. 7. Seluruh objek yang dikerjakan atau disuplai masih dalam jangkauan dengan posisi duduk. Salah satu pertimbangan dasar dalam perancangan tempat duduk adalah tinggi permukaan bagian atas dari landasan tempat duduk diukur dari permukaan lantai. Jika suatu landasan tempat duduk terlalu tinggi letaknya, bagian bawah paha akan tertekan yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan gangguan peredaran darah. Landasan tempat duduk yang tidak memungkinkan telapak kaki untuk menapak pada permukaan lantai menyebabkan stabilitas tubuh akan melemah, sebaliknya jika letak suatu landasan tempat duduk terlalu rendah, kaki akan memanjang dan posisinya maju ke depan. Pada posisi demikian kaki akan meniadakan stabilitas tubuh. Secara antropometrik, tinggi lipatan dalam lutut jarak diukur secara vertikal dari permukaan lantai hingga bagian bawah paha tepat di bagian belakang lutut harus menjadi ukuran pada data yang digunakan untuk menentukan tinggi Universitas Sumatera Utara landasan tempat duduk. Rentang data yang terkecil misalkan data persentil 5 merupakan pedoman yang tepat karena data ini mencakup bagian populasi yang berukuran tubuh paling kecil. Pertimbangan lainnya dalam perancangan tempat duduk adalah kedalaman landasan tempat duduk jarak yang diukur dari bagian depan hingga belakang sebuah tempat duduk. Apabila kedalaman landasan tempat duduk terlalu sempit, dapat menyebabkan posisi tidak stabil karena berkurangnya penopang pada bagian bawah paha. Secara antropometrik, jarak dari pantat ke lipatan dalam lutut jarak horizontal dari permukaan paling belakang pantat hingga bagian belakang dari kaki bagian bawah merupakan pedoman penentuan kedalaman tempat duduk yang tepat. Tempat duduk dengan alas yang keras dan datar tidak akan nyaman digunakan dalam jangka waktu yang lama. Untuk mengatasi masalah ini salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan pemberian bantalan pada dasarnya. Tujuan pemberian bantalan ini dapat juga sebagai upaya penyebaran tekanan. Tetapi jika peracangan bantalan tidak tepat, tegangan tekanan yang dihasilkan akan mempengaruhi keseimbangan tubuh. Rekomendasi yang dapat dijadikan pedoman dalam perancangan bantalan adalah : 6 - Untuk busa bantalan medium, ketebalan bantalan 1,5 inci atau 3,8 cm. - Untuk busa bantalan yang rapat, ketebalan bantalan 0,5 inci atau 1,3 cm. Tempat duduk yang dipakai harus memungkinkan untuk melakukan variasi perubahan posisi. Ukuran tempat duduk disesuaikan dengan antropometri 6 J.Panero dan M.Zelnik. Human Dimension Interior Space. New York: Watson-Guptill. 2003 .p.51-64 Universitas Sumatera Utara pemakainya. Fleksi lutut membentuk sudut 90 dengan telapak kaki bertumpu pada lantai atau injakan kaki. Tulang belakang akan membungkuk ke depan jika landasan kerja terlalu rendah dan bahu akan terangkat pada posisi rileks jika landasan kerja terlalu tinggi. Prinsip untuk mengatur ketinggian landasan kerja pada posisi duduk, yaitu : 7 1. Jika memungkinkan sediakan meja yang dapat diatur turun dan naik. 2. Landasan kerja harus memungkinkan lengan menggantung pada posisi rileks dari bahu dan lengan bawah mendekati posisi horizontal atau sedikit menurun. 3. Ketinggian landasan kerja tidak memerlukan fleksi tulang belakang yang berlebihan.

3.1.5. Sistem Manusia-Mesin