Pengaruh Kreativitas Dan Inovasi Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Klinik Herbal Amarullah
SKRIPSI
PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA KLINIK HERBAL AMARULLAH
OLEH
IRHAM SHAMRAZI
080502223
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(2)
ABSTRAK
PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA KLINIK HERBAL AMARULLAH
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Kreativitas dan Inovasi terhadap Kepuasan Pelanggan pada Klinik Herbal Amarullah.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanasi assosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah orang-orang yang telah membeli produk-produk pada Klinik Herbal Amarullah yang berjumlah 4.656 orang pada periode Juli 2013 sampai dengan Desember 2013. Metode penarikan sampel dilakukan dengan cara metode purposive sampling yaitu sampel dipilih dengan kriteria tertentu, kriteria sampel yang diambil adalah konsumen yang telah melakukan transaksi pembelian pada Klinik Amarullah minimal sebanyak 2 kali. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner dan studi dokumentasi. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode kuantitatif yaitu analisis regresi linier berganda dengan tingkat singnifikan 0,05.
Hasil uji F menunjukkan bahwa kreativitas dan inovasi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu
kepuasan pelanggan. Berdasarkan pada pengujian koefisien determinasi (R2)
menunjukkan bahwa nilai R sebesar 0,642 artinya kreativitas dan inovasi
mempengaruhi kepuasan pelanggan sebesar 64,2% dan sisanya 35,8% dapat dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
(3)
ABSTRACT
EFFECT OF CREATIVITY AND INNOVATION TO CUSTOMER SATISFACTION AT HERBAL CLINIC AMARULLAH
The purpose of this study was to determine and analyze the Influence of Creativity and Innovation for Customer Satisfaction in Amarullah Herbal Clinic.
This study is explanation research associative. The population in this study are the ones who have bought the products on Herbal Clinic Amarullah which totaled 4,656 people in the period from July 2013 to December 2013. Methods of Sampling was done by purposive sampling method the sample chosen by specific criteria, criteria for samples taken are consumers who have made purchases at a minimum Amarullah Clinic 2 times. Methods of data collection in this study was a questionnaire and documentary study. Methods of data analysis using descriptive method and quantitative method of multiple linear regression analysis with a level of 0.05 singnifikan.
F test showed that creativity and innovation together to have a positive and significant effect on the dependent variable, namely customer satisfaction. Based
on testing coefficient of determination (R2) indicates that the R value of 0.642
means that creativity and innovation affect customer satisfaction by 64.2% and the remaining 35.8% can be explained by other factors not examined in this study. Keywords: Creativity, Innovation, and Customer Satisfaction
(4)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang selalu menyertai peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Serta Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW semoga syafaat beliau kita terima di akhirat kelak. Penelitian skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu Peneliti mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang dapat membangun untuk menjadikan skripsi ini lebih baik lagi. Dengan segala kerendahan hati, Peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.
Peneliti telah banyak mendapatkan bimbingan, nasihat, dan dorongan dari
Orangtua terkasih Papa Rinaldi Lubis, SE dan Mama Dr. Tengku Syarfina,
M.Hum serta berbagai pihak yang selama perkuliahan hingga Penelitian skripsi ini. Dalam kesempatan ini, Peneliti menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Azhar Maksum, Mec, Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Dr. Isfenti Sadalia, SE, M.Si dan Marhayanie, SE., M.Si selaku Ketua dan
sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si dan Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku
Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
(5)
4. Dra. Setri Hiyanti Siregar, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada Peneliti.
5. Drs. Ami Dilham, SE, M.Si, Selaku dosen pembaca dan dosen penilai yang
telah meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara untuk segala jasa-jasanya selama perkuliahan.
7. Kepada teman-teman Manajemen Stambuk 2008 peneliti mengucapkan
terima kasih atas dorongan serta motivasi dalam penyelesaian skripsi ini. Peneliti mengucapkan terima kasih dan semoga Tuhan Yang Maha Besar memberikan anugerah dan kasih-Nya atas cinta kasih, jerih payah, dan jasa-jasa mereka.
Medan, Mei 2015 Peneliti,
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL ... iii
DAFTAR GAMBAR ... iv
LAMPIRAN ... v
BAB I PENDAHULUAN ... ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7
1.3.1 Tujuan Penelitian ... 7
1.3.2 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... ... 9
2.1 Kewirausahaan ... 9
2.1.1 Pengertian Kewirausahaan ... 9
2.1.2 Jenis-Jenis Entrepreneurship ... 10
2.1.3 Manfaat Kewirausahaan... 11
2.2 Kreativitas ... 12
2.2.1 Pengertian Kreativitas ... 12
2.2.2 Ciri-ciri Kreativitas ... 13
2.2.3 Proses Kreativitas... 14
2.3 Inovasi... 15
2.3.1 Pengertian Inovasi ... 15
2.3.2 Karakteristik Inovasi ... 16
2.3.3 Proses Inovasi ... 17
2.4 Kepuasan pelanggan ... 19
2.4.1 Pengertian Kepuasan pelanggan ... 19
2.4.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan ... 20
2.4.3 Kepuasan Pelanggan dan Pengukurannya ... 22
2.5 Penelitian Terdahulu ... 24
2.6 Kerangka Konseptual... 26
2.7 Hipotesis ... 28
BAB III METODE PENELITIAN ... 29
3.1 Jenis Penelitian ... 29
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 29
3.3 Batasan Operasional ... 29
3.4 Definisi Operasional ... 29
3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 31
(7)
3.6.1 Populasi Penelitian ... 32
3.6.2 Sampel Penelitian... 33
3.7 Jenis dan Sumber data ... 33
3.8 Metode Pengumpulan Data... 34
3.9 Uji Validitas dan Realibilitas ... 35
3.9.1 Uji Validitas ... 35
3.9.2 Uji Reliabilitas ... 36
3.10 Tekhnik Analisis Data ... 37
3.10.1 Analisis Deskriptif... 37
3.10.2 Metode Regresi Berganda ... 37
3.10.3 Uji Asumsi Klasik... 38
3.10.3.1 Uji Normalitas... 38
3.10.3.2 Uji Heteroskedastisitas... 38
3.10.3.3 Uji Multikolinieritas... 39
3.10.4 Pengujian Hipotesis... .. 40
3.10.4.1 Uji Signifikan Simultan/Uji Serentak (Uji–F)... 40
3.10.4.2 Uji Signifikan Parsial/Uji Individual (Uji thitung) ... 41
3.10.4.3 Pengujian Koefisien determinan (R2) ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44
4.1 Gambaran Umum Toko Herbal Amarullah ... 44
4.2 Analisis Deskriptif ... 45
4.2.1 Karakteristik Responden ... 45
4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .. 45
4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 46
4.2.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 47
4.2.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan jumlah pendapatan.... ... 47
4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel.. ... 48
4.2.2.1 Deskripsi Variabel kreativitas (X1) ... 48
4.2.2.2 Deskripsi Variabel inovasi (X2) ... 50
4.2.2.3 Deskripsi Variabel kepuasan pelanggan (Y) ... 53
4.3 Uji Asumsi Klasik ... 54
4.3.1 Uji Normalitas Data... ... 54
4.3.2 Pengujian Heteroskedastisitas... ... 56
4.3.3 Pengujian Multikolinieritas ... 57
4.4 Pengujian Hipotesis ... 58
4.4.1 Uji Signifikan Simultan/Uji Serentak (Uji-F)... ... 58
4.4.2 Uji Parsial/Uji Individu (Uji t)... ... 59
4.4.3 Koefisien determinan R2 ... 61
(8)
4.5.1 Pengaruh kreativitas Terhadap Kepuasan Pelanggan ... 62
4.5.2 Pengaruh Inovasi Terhadap Kepuasan Pelanggan ... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65
5.1 Kesimpulan ... 65
5.2 Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 68
LAMPIRAN ... 70
(9)
DAFTAR TABEL Tabel Judul
Halaman
1.1 Jumlah Pelanggan Pada Klinik Herbal Amarullah Bulan Juli-Desember
2013 ... 6
3.1 Operasionalisasi Variabel ... 29
3.2 Skala Pengukuran dengan Skala Likert ... 32
3.3 Item-Total Statistics ... 36
3.4 Reliability Statistics ... 37
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 45
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 46
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan... 47
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Pendapatan ... 47
4.5 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Kreativitas ... 49
4.6 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Inovasi ... 51
4.7 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Kepuasan Pelanggan ... 53
4.8 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 56
4.9 Coefficientsa ... 58
4.10 ANOVAb ... 59
4.11 Coefficientsa... 60
4.12 Model Summaryb ... 61
(10)
DAFTAR GAMBAR Tabel Judul
Halaman
2.1 Kerangka Konseptual... 27
4.1 Histogram Uji Normalitas ... 55
4.2 Plot Uji Normalitas ... 55
(11)
DAFTAR LAMPIRAN Tabel Judul
Halaman
(12)
ABSTRAK
PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA KLINIK HERBAL AMARULLAH
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Kreativitas dan Inovasi terhadap Kepuasan Pelanggan pada Klinik Herbal Amarullah.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanasi assosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah orang-orang yang telah membeli produk-produk pada Klinik Herbal Amarullah yang berjumlah 4.656 orang pada periode Juli 2013 sampai dengan Desember 2013. Metode penarikan sampel dilakukan dengan cara metode purposive sampling yaitu sampel dipilih dengan kriteria tertentu, kriteria sampel yang diambil adalah konsumen yang telah melakukan transaksi pembelian pada Klinik Amarullah minimal sebanyak 2 kali. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner dan studi dokumentasi. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode kuantitatif yaitu analisis regresi linier berganda dengan tingkat singnifikan 0,05.
Hasil uji F menunjukkan bahwa kreativitas dan inovasi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu
kepuasan pelanggan. Berdasarkan pada pengujian koefisien determinasi (R2)
menunjukkan bahwa nilai R sebesar 0,642 artinya kreativitas dan inovasi
mempengaruhi kepuasan pelanggan sebesar 64,2% dan sisanya 35,8% dapat dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
(13)
ABSTRACT
EFFECT OF CREATIVITY AND INNOVATION TO CUSTOMER SATISFACTION AT HERBAL CLINIC AMARULLAH
The purpose of this study was to determine and analyze the Influence of Creativity and Innovation for Customer Satisfaction in Amarullah Herbal Clinic.
This study is explanation research associative. The population in this study are the ones who have bought the products on Herbal Clinic Amarullah which totaled 4,656 people in the period from July 2013 to December 2013. Methods of Sampling was done by purposive sampling method the sample chosen by specific criteria, criteria for samples taken are consumers who have made purchases at a minimum Amarullah Clinic 2 times. Methods of data collection in this study was a questionnaire and documentary study. Methods of data analysis using descriptive method and quantitative method of multiple linear regression analysis with a level of 0.05 singnifikan.
F test showed that creativity and innovation together to have a positive and significant effect on the dependent variable, namely customer satisfaction. Based
on testing coefficient of determination (R2) indicates that the R value of 0.642
means that creativity and innovation affect customer satisfaction by 64.2% and the remaining 35.8% can be explained by other factors not examined in this study. Keywords: Creativity, Innovation, and Customer Satisfaction
(14)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
Masyarakat Indonesia sejak dahulu telah mengenal dan memakai tanaman obat sebagai salah satu upaya penanggulangan masalah kesehatan, sebelum pelayanan kesehatan formal dengan pengobatan modern menggunakan obat farmasi dikenal masyarakat. Pengetahuan tentang tanaman obat tradisional merupakan warisan budaya bangsa berdasarkan pengalaman, pengetahuan dan keterampilan secara turun temurun dari nenek moyang yang diteruskan kepada generasi penerus bangsa.
Berdasarkan letak geografis dan lingkungan alamnya, Indonesia mempunyai potensi dan prospek yang baik untuk pengembangan tanaman obat karena banyak daerah yang memenuhi persyaratan lingkungan tumbuh bagi tanaman obat, seperti wilayah Sumatera, Kalimantan, Irian Jaya, Jawa, Bali dan Sulawesi. Faktor pendukung lainnya untuk pengembangan tanaman obat adalah adanya kekayaan keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh Indonesia.
Indonesia memiliki 30.000 jenis tumbuhan dan sekitar 940 spesies diantaranya diketahui berkhasiat sebagai obat dan 180 spesies telah digunakan dalam ramuan obat tradisional oleh industri obat tradisional Indonesia (Susi, 2005:59). Kenyataan ini mengindikasikan bahwa dari segi ketersediaan bahan baku, industri obat tradisional dalam negeri mempunyai persediaan bahan baku yang melimpah.
(15)
Back to nature, kembali ke alam, kini menjadi semboyan masyarakat modern. Mereka merindukan segala sesuatu yang selaras, seimbang dan menyejukkan yang diberikan alam. Dalam industri farmasi, misalnya, obat-obatan kimia yang banyak diproduksi perusahaan farmasi dengan teknologi modern, diyakini menimbulkan dampak negatif (mempunyai efek samping) bagi kesehatan. Ini terkait dengan penggunaan unsur-unsur kimia yang ada di dalamnya. Sedangkan obat herbal diyakini lebih aman tanpa efek samping, dapat dipakai seluruh keluarga, sejalan dengan kebiasaan dan kepercayaan masyarakat.
Dengan beralihnya preferensi masyarakat menyebabkan beberapa wirausahawan cukup berminat untuk mengembangkan obat herbal. Hal ini disebabkan bahan baku yang dibutuhkan sangat berlimpah, investasi yang tidak terlalu tinggi, proses dan kompetensi produksi juga tersedia dan pasar yang menjanjikan baik domestik maupun ekspor, kualitasnya yang baik, berkhasiat menyembuhkan penyakit dan harga obat herbal relatif lebih murah. Karena itu, ada kecenderungan masyarakat kini beralih ke obat-obat herbal yang alami untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dengan meningkatkan kepuasan pelanggan sehingga tercipta loyalitas pelanggan terhadap suatu produk. Oleh karena itu, sebuah usaha haruslah memiliki kemampuan dalam menciptakan nilai tambah terhadap produknya. Hal ini dapat dilakukan melalui peningkatan kreatifitas dan keinovasian dalam produk yang ditawarkan.
Kreativitas didefinisikan sebagai kemampuan untuk berimaginasi dan menghasilkan ide-ide baru dengan mengkombinasikan, mengubah atau menerapkan
(16)
ide-ide yang sudah ada dengan cara yang belum dipikirkan sebelumnya. Ide-ide kreatif yang kemudian diproses melalui beberapa tahapan sehingga menghasilkan produk atau jasa atau model bisnis disebut inovasi (Zimmerer 2008:57).
Kreativitas tidak hanya sekedar keberuntungan tetapi merupakan kerja keras yang disadari. Kegagalan bagi orang yang kreatif hanyalah merupakan variabel pengganggu untuk keberhasilan. Dia akan mencoba lagi dan mencoba lagi hingga berhasil. Orang yang kreatif menggunakan pengetahuan yang kita semua memilikinya dan membuat lompatan yang memungkinkan, mereka memandang segala sesuatu dengan cara-cara yang baru.
Salah satu kunci meningkatkan kepuasan pelanggan dalam suatu perusahaan adalah mendorong laju inovasi sebuah perusahaan. Inovasi bukanlah sesuatu yang sederhana dan juga bukan suatu yang bisa diperoleh dengan mudah oleh setiap organisasi. Suryana (2003:10) inovasi yaitu: “sebagai kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan”. Sebuah kemampuan perusahaan untuk menggunakan bentuk dan proses organisasi baru bisa meningkatkan kemampuannya dalam mencari peluang baru secara internal, seperti kemajuan teknologi, dan hal-hal eksternal seperti pasar baru atau memperluas
pasar. Inilah yang menghasilkan kesuksesan entrepreneurial.
Kepuasan adalah suatu proses yang dinamis dan harus selalu dipantau secara berkala oleh suatu perusahaan manufaktur atau jasa. Karena pada dasarnya
kepuasan inilah yang menghasilkan profit/revenue pada perusahaan. Kepuasan
(17)
sehingga menuntut adanya kualitas lebih. Produk atau jasa yang bisa memuaskan adalah produk atau jasa yang dapat memberikan sesuatu yang dicari oleh konsumen sampai pada tingkat cukup
Tjiptono (2005:24) menyatakan bahwa terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat diantaranya adalah pertama hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis, kedua memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, serta terbentuknya
rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth), yang dapat menguntungkan
bagi perusahaan.
Pada penelitian ini yang di jadikan objek penelitian adalah obat herbal. Obat herbal adalah obat yang berasal dari tumbuhan yang diproses/diekstrak sedemikian rupa sehingga menjadi serbuk, pil atau cairan yang dalam prosesnya tidak menggunakan zat kimia. Seperti kita ketahui obat herbal dapat menyembuhkan penyakit dengan efek samping yang minim karena dibuat dari bahan-bahan yang alami, tidak seperti obat-obat sintetis yang dapat memberikan efek samping baik secara langsung maupun setelah waktu yang lama.
Di Indonesia banyak terdapat distributor obat herbal, salah satunya yaitu
Klinik Herbal Amarullah yang beralamat di Jl. Bustaman/Jl. Satria Pasar 10
Tembung. Pemiik klinik Herbal Amarullah adalah Bapak M. Yusuf Harahap yang
awalnya didirikan pada tahun 2005. Klinik Herbal Amarullah sendiri telah memiliki tiga cabang di beberapa daerah seperti, Binjai, Pancur Batu dan Pantai Labu.
(18)
Klinik Herbal Amarullah memiliki kreatifitas dan inovasi dalam meramu
obat-obatan dari tanaman herbal. Seperti contoh tanaman lenglengan, lenglengan
adalah tumbuhan liar yang dapat mengobati berbagai macam penyakit. Tanaman
lenglengan dapat mengobati penyakit seperti:Sukar tidur, Sakit kepala, Influenza,
Batuk, Jantung berdebar, Tidak datang haid, Pencernaan terganggu. Cacingan, Kencing manis (Diabetes melitus, Kejang, ayan (epilepsi). Cara pengobatan dengan merebus 10-15 gram tanaman lenglengan lalu diminum dan untuk pengobatan luar seluruh tanaman dicuci bersih lalu digiling halus, untuk pemakaian setempat pada luka, koreng, atau kudis. (amarullahherbal.blogspot.com)
Toko obat Amarullah menjual berbagai obat herbal yang diantaranya Reu Syifa yaitu obat herbal yang dapat digunakan sebagai anti biotik, anti radang, mengobati reumatik/asam urat, pengapuran pada tulang, ginjal, sakit pinggang, sakit gigi serta sakit kepala. Diabetes adalah salah satu nama obat herbal lainnya yang dapat mengobati kencing manis, darah tinggi, hepatitis, gagal liver dan mampu meningkatkan imun tubuh. Selanjutnya produk yang bernama jantung yang dapat digunakan sebagai anti radang, anti nyeri, melarutkan lemak dalam darah dan jantung mengobati jantung koroner, klep jantung berdebar serta jantung yang lemah.
Berikut adalah jumlah penjualan pada Klinik Herbal Amarullah yang
beralamat di Jl. Bustaman/Jl. Satria Pasar 10 Tembung pada tahun 2013 dari
(19)
Tabel 1.1
Jumlah Penjualan Pada Klinik Herbal Amarullah Bulan Juli - Desember
Tahun 2013
Bulan Jumlah Pembeli Jumlah Penjualan
Juli 611 orang 685
Agustus 685 orang 751
September 834 orang 850
Oktober 741 orang 810
November 855 orang 890
Desember 800 orang 830
Total Penjualan 4.656 orang 4.816
Sumber: Klinik Herbal Amarullah (2014)
Berdasarkan Tabel 1.1 diatas, terlihat jumlah konsumen yang melakukan pengobatan pada Klinik Herbal Amarullah yaitu pada bulan Juli berjumlah 611 orang dan penjualan sebanyak 685 kali, pada bulan Agustus berjumlah 685 orang dan penjualan sebanyak 751 kali, pada bulan September berjumlah 834 orang dan penjualan sebanyak 850 kali, pada bulan Oktober berjumlah 741 orang dan penjualan sebanyak 810 kali, pada bulan November berjumlah 855 orang dan penjualan sebanyak 890 kali, pada bulan Desember berjumlah 800 orang dan penjualan sebanyak 830 kali.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian lebih lanjut dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh
Kreativitas Dan Inovasi Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Klinik Herbal Amarullah.”
(20)
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah dan penjelasan di atas yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti merumuskan masalahnya sebagai berikut:
“Apakah kreativitas dan inovasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan pelanggan pada Klinik Herbal Amarullah?”
1.3Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis kebenaran suatu pengetahuan. Dengan demikian, adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kreatifitas dan inovasi terhadap kepuasan pelanggan pada Klinik Herbal Amarullah.
1.3.2 Manfaat Penelitian
1. Bagi Klinik Herbal Amarullah
Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan Klinik Herbal Amarullah untuk meningkatkan kepuasan pelanggan melalui perwujudan variabel-variabel yang mempengaruhinya.
2. Bagi Peneliti
Menambah dan memperluas pengetahuan peneliti dalam bidang Manajemen Usaha Kecil khususnya yang berhubungan dengan pengaruh kreativitas dan inovasi terhadap kepuasan pelanggan.
(21)
3. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi dan informasi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian pada bidang lain di masa yang akan datang.
(22)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kewirausahaan
2.1.1 Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen (Suryana 2003:13).
Menurut Suherman (2008:13) kewirausahaan pada dasarnya merupakan jiwa dari seseorang yang diekspresikan melalui sikap dan perilaku yang kreatif dan inovatif untuk melakukan suatu kegiatan. Adapun orang yang memiliki jiwa tersebut tentu saja dapat melakukan kegiatan kewirausahaan atau menjadi pelaku kewirausahaan.
Menurut Hendro (2011:4) kewirausahaan adalah kemampuan untuk merangkai dan memberdayakan semua yang dimiliki. Perlu disadari bahwa saat ini pengetahuan akademis saja tidaklah cukup untuk menjadi bekal di masa depan. Walaupun lulus dengan predikat yang sangat baik, namun bila pengetahuan
(prestasi) akademis tidak dilengkapi dengan kemampuan (skill) atau keahlian yang
lain, hal itu tidaklah cukup.
Keterampilan entrepreneurial itu adalah mata uang. Sisi yang satu adalah
(23)
mengelola, memberdayakan, dan memanfaatkan pengetahuan akademis dalam mengatasi masalah, kesulitan, dan tantangan yang dihadapi. Untuk itu, kreativitas dan inovasi berfungsi melengkapi.
2.1.2 Jenis-Jenis Kewirausahaan
Jenis-jenis entrepreneurship menurut Clarence danhof, yang
diterjemahkan oleh Winardi (2003:20-21) adalah: 1. InnovatingEntrepreneurship
Entrepreneurship demikian dicirikan oleh pengumpulan informasi secara agresif serta analisis tentang hasil-hasil yang dicapai dan kombinasi-kombinasi baru faktor-faktor produksi.
2. ImitativeEntreprenership
Entrepreneurship demikian dicirikan oleh kesediaan untuk menetapkan
inovasi-inovasi yang berhasil diterapkan oleh kelompok innovating
entrepreneur.
3. Fabian Entrepreneurship
Entrepreneurship demikian dicirikan oleh sikap yang teramat hati-hai yang segera melaksanakan peniruan-peniruan menjadi jelas sekali, bahwa apa bila mereka tidak melakukan hal tersebut, mereka akan kehilangan posisi relative mereka di dalam industri yang bersangkutan.
4. DroneEntrepreneurship
Entrepreneurship demikian dicirikan oleh penolakan untuk memanfaatkan peluang-peluang untuk melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus
(24)
produksi, sekalipun tersebut akan mengakibatkan mereka merugi dibandingkan dengan para produsen lainnya.
2.1.3 Manfaat Kewirausahaan
Menurut Sunyoto dan Wahyuningsih (2003:78) manfaat kewirausahaan meliputi:
1. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi
pengangguran
2. Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi,
pemerliharaan lingkungan dan kesejahteraan
3. Memberi contoh bagaiamana harus bekerja keras, tekun dan memiliki pribadi
unggul yang paatut diteladani
4. Berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri, disiplin,
tekun, dan jujur dalam menghadapi pekerjaaan
5. Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang ingin bekerja keras dalam berinovasi dan kreatif dalam mengurangi pengangguran sehingga dapat mensejahterakan dirinya maupun orang lain.
2.2 Kreativitas
2.2.1 Pengertian Kreativitas
Kreativitas sebagai daya cipta yang bernilai ‘lebih’ tinggi dan positif dalam membuat atau menghasilkan suatu produk baru yang lebih pragmatis. Nilai
(25)
lebih dapat diartikan sebagai lebih baru, lebih baik, lebih bagus, lebih benar, lebih modifikatif, lebih efektif dan lebih efisien. Sementara, lebih ‘pragmatis’ mengandung arti lebih berguna, lebih bermanfaat bagi masyarakat luas, dan lebih mudah diperoleh (Suherman, 2008:58).
Guilford dalam Munandar (2009:84) berpendapat bahwa kreativitas merupakan kemampuan berpikir divergen atau pemikiran menjajaki bermacam- macam alternatif jawaban terhadap suatu persoalan yang sama benarnya. Selanjutnya dilakukan penelitian mengenai kreativitas dengan menggunakan analisis faktor dan ditemukan faktor penting yang merupakan sifat dari kemampuan berpikir kreatif, yaitu: (1). Fluency of thinking atau kelancaran berpikir: yaitu banyaknya ide yang keluar dari pemikiran seseorang; (2). Flexibility atau keluwesan: yaitu kemampuan untuk menggunakan bermacam-macam pendekatan dalam mengatasi persoalan. Orang yang kreatif adalah orang yang luwes dalam berpikir, mereka dengan mudah dapat meninggalkan cara berpikir lama dan menggantikan dengan cara berpikir yang baru; (3). Elaboration atau perincian, yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan menguraikan secara rinci; dan (4). Originality atau keaslian, yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli.
Kreativitas dibutuhkan untuk menciptakan keunggulan kompetitif dan menjaga kelangsungan perusahaan dalam mencapai keberhasilannya. Kreativitas memiliki pengaruh yang positif terhadap keberhasilan usaha. Hal ini dikarenakan semakin tinggi daya kreativitas yang dimiliki oleh pengusaha maka akan mendorong pengusaha tersebut untuk terus berimajinasi dan menciptakan ide-ide
(26)
baru yang akan menarik konsumen dan juga membuat usahanya lenih efesien dibandingkan sebelumnya dengan begitu hasil yang akan didapat oleh wirausaha juga akan bertambah.
2.2.2 Ciri-ciri Kreativitas
Guilford dalam Munandar (2009:85) mengemukakan ciri-ciri dari kreativitas antara lain:
1. Kelancaran berpikir (fluency of thinking), yaitu kemampuan untuk
menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara cepat. Dalam kelancaran berpikir, yang ditekankan adalah kuantitas, dan bukan kualitas.
2. Keluwesan berpikir (flexibility), yaitu kemampuan untuk memproduksi
sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari alternatif atau arah yang berbeda-beda, serta mampu menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran. Orang yang kreatif adalah orang yang luwes dalam berpikir. Mereka dengan mudah dapat meninggalkan cara berpikir lama dan menggantikannya dengan cara berpikir yang baru.
3. Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan
dan menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
4. Originalitas (originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik
(27)
2.2.3 Proses Kreativitas
Menurut Suryana (2003:44-46) untuk membangkitkan kreativitas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Persiapan (preparation), memberi kondisi kepada seseorang agar
memudahkan munculnya kreativitas.
2. Penyelidikan (investigation), harus dilakukan pelajaran dan masalahnya dan
identifikasi komponen utama permasalahannya.
3. Transformasi (transformation), identifikasi persamaan dan perbedaan yang
ada dengan informasi dan data yang sudah di kumpulkan.
4. Inkubasi (incubation), ini memerlukan waktu untuk melihat kembali
berbagai informasi.
5. Penerangan (illumination), langkah ini terjadi pada saat inkubasi secara
spontan muncul ide baru.
6. Pengujian (verification), untuk memvaliditas ide yang tepat atau akurat,
apakah berguna atau tidak, maka dilakukan percobaan.
7. Implementasi (implementasion), mulai mentransformasi ide menjadi
kenyataan dan digunakan.
2.3 Inovasi
2.3.1 Pengertian Inovasi
Kata inovasi berasal dari kata latin, “innovation” yang berarti pembaruan
dan perubahan. Kata kerjanya “innova” yang artinya memperbarui dan mengubah. Inovasi dapat diartikan sebagai “proses” dan atau “hasil” pengembangan dan pemanfaatan atau mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan
(28)
teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial).
Menurut Chandar, yang dikutip Suherman (2008:59) inovasi adalah pendayagunaan hasil kreativitas tertentu (yang orisinil) sehingga menjadi cara, proses, produk atau sumber nilai baru yang berbeda dari sebelumnya. Menurut Robbins (2002:11) Inovasi adalah suatu gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk, proses atau jasa.
Menurut Fontana (2009:22) mengatakan bahwa: “Secara singkat inovasi adalah pengenalan cara-cara baru atau kombinasi baru dari cara-cara lama dalam mentransformasi input menjadi output sehingga menghasilkan perubahan besar dalam perbandingan antara nilai guna dan harga yang ditawarkan kepada konsumen dan/atau pengguna”.
Ada faktor-faktor dari inovasi, contoh dalam perusahaan. Diungkapkan oleh Fontana (2009:22) yaitu ;
1. Inovasi Produk
2. Inovasi Proses
Inovasi Sistem Distribusi
2.3.2 Karakteristik Inovasi
Hageen dalam Suryana (2003:19) mengemukakan ciri-ciri inovasi yang kreatif sebagai berikut:
(29)
1. Opennes to experience, yaitu terbuka terhadap pengalaman. Ia selalu berminat dan tanggap terhadap gejala di sekitar kehidupannya dan sadar bahwa yang didalamnya terhadap individu yang berprilaku sistematik.
2. Creative imagination, yaitu kreatif dalam berimajinasi. Wirausaha memiliki kemampuan untuk bekerja dengan penuh imajinasi.
3. Confidence and content in one’s own evaluation, yaitu cakap dan memiliki keyakinan atas penilaian dirinya dan teguh pendirian.
4. Satisfaction in facing and attacking problems and in resolving confusion or inconsistency, yaitu selalu memiliki kepuasan dalam menghadapi dan memecahkan persoalan.
5. Has a duty to responsibility to achieve, yaitu memiliki tugas dan rasa tanggung jawab untuk berprestasi.
6. Intelligence and enregetic, yaitu penuh daya imajinasi dan memiliki kecerdasan.
2.3.3 Proses Inovasi
Menurut De Jong & Den Hartog (2003:25) Perilaku inovatif dapat didefinisikan sebagai semua tindakan individu yang diarahkan pada generasi, pengenalan dan penerapan baru yang bermanfaat pada setiap tingkat organisasi. De Jong & Den Hartog (2003:26-27) merinci lebih mendalam perilaku inovatif dalam melakukan proses inovasi menjadi 4 tahap sebagai berikut:
1. Melihat Peluang
Melihat peluang bagi karyawan untuk mengidentifikasi berbagai peluang/kesempatan yang ada. Peluang dapat berawal dari ketidak
(30)
kongruenan dan diskontinuitas yang terjadi karena adanya ketidaksesuaian dengan pola yang diharapkan misalnya timbulnya masalah pada pola kerja yang sudah berlangsung, adanya kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi,
atau adanya indikasi trends yang sedang berubah.
2. Mengeluarkan Ide
Dalam fase ini, karyawan mengeluarkan konsep baru dengan tujuan untuk perbaikan. Kunci dalam mengeluarkan ide adalah mengombinasikan dan mereorganisasikan informasi dan konsep yang telah ada sebelumnya untuk memecahkan masalah dan atau meningkatkan kinerja.
3. Memperjuangkan
Maksudnya disini untuk mengembangkan dan mengimplementasikan ide, karyawan harus memiliki perilaku yang mengacu pada hasil. Untuk mengimplementasikan inovasi sering dibutuhkan koalisi, mendapatkan kekuatan dengan menjual ide kepada rekan yang berpotensi.
4. Aplikasi
Dalam fase ini meliputi perilaku karyawan yang ditujukan untuk membangun, menguji dan memasarkan pelayanan baru. Hal ini berkaitan dengan membuat inovasi dalam bentuk proses kerja yang baru ataupun dalam proses rutin yang biasa dilakukan.
Menurut Buchari Alma (2008:10), proses inovasi merupakan faktor personal yang mendorong inovasi itu sendiri, adalah: keinginan berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan menanggung risiko, faktor pendidikan dan
(31)
adalah adanya peluang, pengalaman dan kreativitas. Tidak diragukan lagi pengalaman adalah sebagai guru yang berharga yang memicu perintisan usaha, apalagi ditunjang oleh adanya peluang dan kreativitas.
2.4 Kepuasan Pelanggan
2.4.1 Pengertian Kepuasan Pelanggan
Pada proses keputusan, konsumen tidak berhenti hanya pada proses konsumsi. Konsumen melakukan evaluasi setelah konsumsi. Hasil evaluasi setelah konsumsi adalah konsumen puas atau tidak puas. Konsep kepuasan konsumen merupakan respon emosi atau kognitif. Hampir semua definisi kepuasan, berkaitan dengan respon emosional. Berkaitan dengan kepuasan, Mowen & Minor (Yahya, 2002:419) mengemukanan “Selama dan setelah konsumsi serta pemakaian produk atau jasa, konsumen mengembangkan rasa puas atau tidak puas. Kepuasan konsumen didefinisikan sebagai keseluruhan sikap konsumen terhadap barang atau jasa setelah mereka mendapatkan dan menggunakannya”.
Alma (2007:32) menyatakan bahwa kepuasan dapat diartikan sebagai respon konsumen yang sudah terpenuhi keinginannya baik barang dan jasa yang telah memberikan tingkat kesenangan tertentu dan konsumen betul-betul puas. Dalam mengevaluasinya, pelanggan akan menggunakan harapannya sebagai standart atau acuan dalam konteks kepuasan pelanggan umumnya, harapan merupakan perkiraan atau kenyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterimanya. Pengertian ini didasarkan pada pandangan bahwa kepuasan
(32)
merupakan standart prediksi dan ada pula yang menggunakan harapan sebagai standart ideal.
Jadi, tingkat tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja di bawah harapan, maka pelanggan akan kecewa. Bila kinerja sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas. Sedangkan bila kinerja melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas. Pengertian ini didasarkan menurut Tjiptono (2006:54), Harapan pelanggan dapat dibentuk oleh pengalaman masa lampau, komentar dari kerabatnya serta janji dan informasi pemasar dan saingannya. Pelanggan yang puas akan setia lebih lama, kurang sensitif terhadap harga dan memberi komentar yang baik tentang perusahaan.
2.4.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan
Strategi pemasaran diperlukan perusahaan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan. Variabel yang mempengaruhi kepuasan konsumen adalah “strategi produk, harga, promosi, lokasi, pelayanan karyawan, fasilitas dan suasana yang merupakan atribut-atribut perusahaan.(Tjiptono,2006:61). Strategi ini merupakan faktor-faktor yang memberikan pengaruh terhadap kepuasan konsumen atau pelanggan, yaitu:
1. Produk
Layanan produk yang baik dan memenuhi selera serta harapan konsumen.Produk dapat menciptakan kepuasan konsumen. Dasar penilaian terhadap pelayanan produk ini meliputi: jenis produk, mutu atau kualitas produk dan persediaan produk.
(33)
2. Harga
Harga merupakan bagian yang melekat pada produk yang mencerminkan seberapa besar kualitas produk tersebut. Dasar penilaian terhadap harga meliputi : tingkat harga dan kesesuaian dengan nilai jual produk, variasi atau pilihan harga terhadap produk
3. Promosi
Dasar penelitian promosi yang mengenai informasi produk dan jasa perusahaan dalam usaha mengkomunikasikan manfaat produk dan jasa tersebut pada konsumen sasaran. Penelitian dalam hal ini meliputi: iklan produk dan jasa, diskon barang dan pemberian hadiah-hadiah.
4. Lokasi
Tempat merupakan bagian dari atribut perusahaan yang berupa lokasi perusahaan dan konsumen. Penilaian terhadap atribut lokasi meliputi : lokasi perusahaan, kecepatan dan ketepatan dalam transportasi.
5. Pelayanan Karyawan
Pelayanan karyawan merupakan pelayanan yang diberikan karyawan dalam usaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dalam usaha memuaskan konsumen. Dasar penilaian dalam hal ini pelayanan karyawan meliputi : kesopanan, keramahan, kecepatan dan ketepatan.
6. Fasilitas
Fasilitas merupakan bagian dari atribut perusahaan yang berupa perantara guna mendukung kelancara operasional perusahaan yang berhubungan
(34)
dengan konsumen.Dasar penilaian meliputi penataan barang, tempat penitipan barang, kamar kecil dan tempat ibadah.
7. Suasana
Suasana merupakan faktor pendukung, karena apabila perusahaan mengesankan maka konsumen mendapatkan kepuasan tersendiri. Dasar penilaian meliputi : sirkulasi udara, kenyamanan dan keamanan
2.4.3 Kepuasan Pelanggan dan Pengukurannya
Menurut Kotler (2005:98) penilaian kepuasan pelanggan mempunyai tiga bentuk yang berbeda yaitu :
1. Positif disconfirmation, dimana kinerja lebih baik dari harapan. 2. Simple confirmation, dimana kinerja sama dengan harapan. 3. Negatif disconfirmation, dimana kinerja lebih buruk dari harapan.
Menurut Tjiptono (2006:62) Tidak ada satu pun ukuran tunggal terbaik mengenai kepuasan pelanggan yang disepakati secara universal. Meskipun demikian, di tengah beragamnya cara mengukur kepuasan pelanggan, terdapat kesamaan paling tidak enam konsep inti mengenai objek pengukuran :
1. Konfirmasi Harapan (Confirmation of Expectations)
Dalam konsep ini, kepuasan tidak diukur langsung. Disimpulkan berdasarkan kesesuain ketidak sesuaian antara harapan pelanggan dengan kinerja aktual produk perusahaan pada jumlah atribut atau dimensi penting minat
2. pembelian Ulang (Repurchase Intent)
Kepuasan pelanggan diukur secara behavioral dengan jalan menanyakan
(35)
3. Kesediaan untuk merekomendasi (Wlilingness to Recommend)
Dalam kasus produk yang pembelian ulangnya relatif lama atau bahkan hanya terjadi satu kali pembelian seperti pembelian mobil, kesediaan pelanggan untuk merekomendasikan produk kepada teman atau keluarganya menjadi ukuran yang penting untuk dianalisis atau ditindak lanjuti.
4. Ketidakpuasan Pelanggan (Custumer Dissatisfaction)
Beberapa macem aspek yang sering ditelaah guna mengetahui ketidakpuasan pelanggan, meliputi: a) Komplain. b)return pengembalian produk. c) biaya garansi. d) Penarikan kembali produk dari pasar (product reel). e) pelanggan yang beralih ke pesaing (defection).
Adapun indikator yang digunakan dalam menilai kepuasan konsumen menurut Kotler (2005:99) :
1. Kualitas yang diberikan sesuai dengan yang dijanjikan
2. Pelayanan yang baik dan memberikan kepuasan bagi konsumen
3. Kepuasan bagi setiap konsumen yang menggunakan jasa PT. Pos Indonesia
2.5 Penelitian Terdahulu
Penulis/Tahun Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
May (2009) Pengaruh Inovasi
Green Product
Terhadap Kepuasan
Konsumen AC Alowa+ Panasonic
1. Inovasi Green
Product
2. Kepuasan
Konsumen
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
inovasi Green Product
terletak pada kategori sedang. Itu berarti inovasi
Green Product
dilaksanakan dengan cukup baik oleh PT. Panasonic Gobel Inonesia selaku perusahaan yang memproduksi AC Alowa+
(36)
Panasonic. Inovasi Green Product memiliki pengaruh sebesar 42,5 %
terhadap kepuasan konsumen. Berdasarkan pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa inovasi
Green Product memiliki pengaruh yang positif terhadap kepuasan konsumen.
Penulis/Tahun Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
Rizqi (2013) Pengaruh
Kreativitas Pengusaha Terhadap Keberhasilan
Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan
Cibaduyut (Survey Pada Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut). 1. Kreativitas pengusaha 2. Keberhasilan usaha Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas pengusaha dan keberhasilan usaha berada pada kategori tinggi. Hasil perhitungan korelasi sebesar 0, 587 artinya terdapat korelasi yang sedang antara kreativitas
pengusaha dengan keberhasilan usaha. R squar = 34,5% artinya pengaruh kreativitas pengusaha terhadap keberhasilan usaha sebesar
34,5 sedangkan sisanya 65,5% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti.
Indra (2013) Pengaruh Inovasi
Terhadap Keberhasilan
Usaha Pada Pengusaha Sentra Industri Kaos Suci
1. Inovasi kewirausahaan 2. Keberhasilan usaha Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi kewirausahaan dan keberhasilan usaha pada kategori sangat tinggi. R square sebesar 52,5% yang
(37)
Bandung berarti bahwa besarnya
pengaruh inovasi kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha adalah sebesar 52,5%. Sedangkan sisanya 47,8% dipengaruhi oleh faktor lainnya.
2.6 Kerangka Konseptual
Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dengan meningkatkan kepuasan pelanggan sehingga tercipta loyalitas pelanggan terhadap suatu produk. Oleh karena itu, sebuah usaha haruslah memiliki kemampuan dalam menciptakan nilai tambah terhadap produknya. Hal ini dapat dilakukan melalui peningkatan kreatifitas dan keinovasian dalam produk yang ditawarkan..
Kreativitas tidak hanya sekedar keberuntungan tetapi merupakan kerja keras yang disadari. Kegagalan bagi orang yang kreatif hanyalah merupakan variabel pengganggu untuk keberhasilan. Dia akan mencoba lagi dan mencoba lagi hingga berhasil. Orang yang kreatif menggunakan pengetahuan yang kita semua memilikinya dan membuat lompatan yang memungkinkan, mereka
memandang segala sesuatu dengan cara-cara yang baru. (Zimmerer 2008:57)
Salah satu kunci meningkatkan kepuasan pelanggan dalam suatu perusahaan adalah mendorong laju inovasi sebuah perusahaan. Inovasi bukanlah sesuatu yang sederhana dan juga bukan suatu yang bisa diperoleh dengan mudah oleh setiap organisasi. Suryana (2003:10) inovasi yaitu: “sebagai kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan”. Sebuah kemampuan
(38)
perusahaan untuk menggunakan bentuk dan proses organisasi baru bisa meningkatkan kemampuannya dalam mencari peluang baru secara internal, seperti kemajuan teknologi, dan hal-hal eksternal seperti pasar baru atau memperluas
pasar. Inilah yang menghasilkan kesuksesan entrepreneurial.
Tjiptono (2005:24) menyatakan bahwa terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat diantaranya adalah pertama hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis, kedua memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, serta terbentuknya
rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth), yang dapat menguntungkan
bagi perusahaan.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1: Kerangka Konseptual Sumber: Zimmerer (2008) dan Suryana (2003), data diolah
Kreativitas (X1)
Inovasi (X2)
(39)
2.7 Hipotesis
Hipotesis menurut Sugiyono (2005:70) adalah “jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”. Berdasarkan perumusan masalah sebelumnya, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:
“Faktor kreativitas dan inovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada Klinik Herbal Amarullah.”
(40)
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada skripsi ini adalah eksplanasi assosiatif, yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih (Ginting dan Situmorang, 2008:57). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah variabel kreativitas (X1), variabel inovasi (X2), terhadap kepuasan pelanggan (Y).
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada Klinik Herbal Amarullah dengan alamat di Jl.
Bustaman / Jl. Satria Pasar 10 Tembung. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan
Maret 2015 sampai dengan Aprilr 2015.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan penelitian yang dilakukan. Maka
batasan operasional Penelitian ini dibatasi pada variabel bebas (independent),
kualitas kreativitas (X1), inovasi (X2), variabel terikat (dependent) kepuasan
pelanggan (Y).
3.4 Definisi Operasional
Definisi operasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel-variabel suatu faktor berkaitan dengan faktor lainnya. Definisi variabel-variabel memberikan dan menuntun arah peneliti bagaimana cara mengukur suatu variabel.
(41)
Berikut ini menjelaskan defenisi operasional variabel yang berisikan indikator, yang digunakan untuk membantu membuat daftar pernyataan pada penelitian ini.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Indikator Skala
Pengukuran
Kreativitas (X1)
Kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antara unsur, data variabel yang sudah ada sebelumnya. 1. Mampu menciptakan ide-ide baru 2. Mampu mengembangkan ide-ide baru
3. Mampu mencari
berbagai alternaif solusi dari masalah yang dihadapi
4. Fleksibel dalam
berfikir dan bertindak
Likert
Inovasi (X2) Inovasi adalah pendayagunaan
hasil kreativitas tertentu (yang orisinil) sehingga menjadi cara, proses, produk atau sumber nilai baru yang berbeda dari sebelumnya.
3. Inovasi Produk
4. Inovasi Proses
5. Inovasi Distribusi
Likert
Kepuasan pelanggan (Y)
Keseluruhan sikap konsumen terhadap barang atau jasa setelah mereka mendapatkan dan menggunakannya
1. Kualitas yang
diberikan sesuai dengan yang
dijanjikan
2. Pelayanan yang baik
3. Kepuasan bagi setiap
pelanggan
Likert
Alma (2008), Suherman (2008), Suryana (2003), data diolah peneliti.
Seperti penjelasan sebelumnya dan terlihat pada Tabel 3.1, adapun variabel pada penelitian ini adalah:
(42)
a. Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lainnya.
a. Variabel Kreativitas (X1)
Kreativitas adalah Kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antara unsur, data variabel yang sudah ada sebelumnya.
b. Variabel Inovasi (X2)
Inovasi adalah pendayagunaan hasil kreativitas tertentu (yang orisinil) sehingga menjadi cara, proses, produk atau sumber nilai baru yang berbeda dari sebelumnya.
b. Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang nilainya dipengaruhi
variabel bebas
a. Kepuasan pelanggan (Y)
Keseluruhan sikap konsumen terhadap barang atau jasa setelah mereka mendapatkan dan menggunakannya.
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Adapun yang menjadi skala pengukuran dalam penelitian ini adalah Skala
Likert. Menurut Sugiyono (2005:107) skala likert adalah “alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.”
(43)
Jawaban setiap instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang berupa kata-kata dan untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban tersebut dapat diberi skor, yaitu:
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No. Jawaban skala
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Kurang Setuju 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Sugiyono (2005 : 86).
3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi Penelitian
Populasi menurut Sugiyono (2005:90) adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini populasinya adalah orang-orang yang telah membeli produk-produk pada Klinik Herbal Amarullah yang berjumlah 4.656 orang pada periode Juli 2013 sampai dengan Desember 2013.
3.6.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasinya. Karena masalah waktu dan biaya, ukuran
sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin dalam Umar (2008:78),
(44)
2 1 Ne N n + =
Dimana: n = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
E = Taraf Kesalahan = 10%
Maka jumlah sampel diperoleh adalah:
( )
89 , 97 1 , 0 656 . 4 1 656 . 4 2 = + = nMelalui perhitungan rumus Slovin maka didapatkan jumlah sebesar
97,89 orang maka angka tersebut dibulatkan sehingga diperoleh jumlah
sempel sebanyak 98 responden. Teknik pengambilan sampel
menggunakan metode purposive sampling, yaitu sampel dipilih dengan
kriteria tertentu (Sugiyono, 2005:122). Kriteria sampel yang diambil adalah konsumen yang telah melakukan transaksi pembelian pada Klinik Amarullah minimal sebanyak 2 kali.
3.7 Jenis dan Sumber Data
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian
melalui wawancara dan kuesioner di lapangan.
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh untuk melengkapi data primer
dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Biasanya sudah dalam bentuk publikasi seperti data yang diperoleh dari situasi-situasi internet dan data lainnya yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti.
(45)
3.8 Metode Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pernyataan tertulis untuk diisi responden. Kuesioner ini menggunakan sistem tertutup, yaitu bentuk pernyataan yang disertai alternatif jawaban dan responden tinggal memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut.
Data yang dikumpulkan meliputi:
a. Identitas responden
b. Data mengenai tanggapan responden terhadap variabel-variabel yang
mempengaruhi keputusan pembelian
2. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku, tulisan ilmiah, internet dan literatur lainnya yang memiliki hubungan dengan permasalahan yang diteliti.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah diperoleh setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan. Valid berarti alat ukur tersebut dapat digunakan mengukur apa yang seharusnya diukur. Pada tahap prasurvei, kuesioner yang berisi 13 item pernyataan mengenai
(46)
pada produk herbal Klinik Herbal Amarullah, pengujian validitas dilakukan di salah satu cabang Toko Herbal Amarullah yang beralamt di jl. Djamin Ginting No. 04 Pancur batu disebarkan kepada 30 responden di luar sampel penelitian. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16,0 dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan dikatakan valid
2. Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan dikatakan tidak valid
3. r tabel pada sampel(n)sebanyak 30 dengan tingkat signifikansi 5% adalah 0,361
4. r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation Tabel 3.3
Item-Total Statistics
Corrected Item-Total
Correlation rtabel
Keterangan
VAR00001 .618 0.361 Valid
VAR00002 .645 0.361 Valid
VAR00003 .618 0.361 Valid
VAR00004 .661 0.361 Valid
VAR00005 .618 0.361 Valid
VAR00006 .645 0.361 Valid
VAR00007 .546 0.361 Valid
VAR00008 .540 0.361 Valid
VAR00009 .618 0.361 Valid
VAR00010 .618 0.361 Valid
VAR00011 .645 0.361 Valid
VAR00012 .618 0.361 Valid
VAR00013 .618 0.361 Valid
Sumber: Hasil pegolahan SPSS 16,0 (April 2015)
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan valid, hal ini dapat dilihat dari rhitung pada corrected item-total correlation yang pada keseluruhan
(47)
4.9.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan akurasi dan konsistensi pengukuran. Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini adalah menggunakan
rumus koefisien Cronbach Alpha yaitu suatu kontruk atau variabel dikatakan
reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60 (Ghozali, 2005:41-43).
Pengujian reliabilitas dilakukan di salah satu cabang Toko Herbal Amarullah yang beralamat di jl. Djamin Ginting No. 04 Pancur batu disebarkan kepada 30 responden di luar sampel penelitian.
Tabel 3.4 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.906 13
Sumber: Hasil pegolahan SPSS 16,0 (April 2015)
Pada Tabel 3.4 diketahui bahwa koefisien alpha pada tingkat signifikansi 5% adalah 0,933. Ini berarti 0,906 > 0,60 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden agar dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian
3.10 Teknis Analisis Data 3.10.1 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan cara menguraikan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan. Analisis deskriptif dilakukan peneliti yaitu dengan mendistribusikan jawaban responden dalam bentuk tabel sehingga memperoleh gambaran yang jelas tentang distribusi jawaban responden.
(48)
3.10.2 Metode Regresi Berganda
Analisis regresi berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh variabel
independen yaitu kreativitas (X1) dan inovasi (X2), terhadap variabel dependen
yaitu kepuasan pelanggan (Y). Adapun model persamaan yang digunakan adalah :
Y=a+b1X1+b2X2+e...(Sugiono, 2005). Dimana :
Y = kepuasan pelanggan
a = Konstanta
b1-b2 = Koefisien Regresi
X1 = kreativitas
X2 = inovasi
e = Error
3.10.3 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang dipergunakan dalam penelitian. Model analisis regresi penelitian ini mensyaratkan uji asumsi terhadap data yang meliputi :
3.10.3.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid (Ghozali, 2005 : 110).
(49)
Cara untuk mengetahui normalitas adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal, dan plotting data
akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2005 : 110).
3.10.3.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
kepengamatan lainnya. Jika variance dari satu residual satu pengamatan
kepengamatan lainnya tetap maka terjadi homoskedastisitas jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas (Situmorang, 2008:65). Cara untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dan residualnya (SRESID). Deteksi terhadap heteroskedastisitas
dapat dilakukan dengan melihat grafik scatterplot yang disajikan, jika terlihat
titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Maka hal ini tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi keputusan konsumen, berdasarkan masukan variabel independennya.
(50)
3.10.3.3 Uji Multikolinieritas
Pada mulanya multikolinieritas ini berarti adanya hubungan linear yang “sempurna” atau pasti, diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi (Situmorang, 2008:96).
Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah
yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur
variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Nilai cutoff yang umumnya dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolinieritas adalah tolerance < 0.1 sedangkan Variance Inflation
Factor (VIF) > 5 (Situmorang, 2008:104).
3.10.4 Pengujian Hipotesis
3.10.4.1 Uji Signifikan Parsial / Uji Individual (Uji thitung)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali, 2005:84). Signifikansi pengaruh tersebut dapat diestimasi dengan membandingkan antara nilai ttabel dengan nilai thitung.
Kriteria Pengambilan Keputusan, yaitu: H0 diterima, apabila thitung < ttabelpada α = 5%
Ha diterima, apabila thitung > ttabelpada α = 5%
Uji thitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang
(51)
(X2) terhadap variabel dependen yaitu kepuasan pelanggan (Y), bentuk
pengujiannya adalah: H0 : bi = 0
Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu kreativitas (X1) dan inovasi (X2) terhadap variabel
dependen yaitu kepuasan pelanggan (Y). Ha : bi≠ 0
Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
variabel independen yaitu kreativitas (X1) dan inovasi (X2) terhadap variabel
dependen yaitu kepuasan pelanggan (Y)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Ghozali, 2005 : 84). Dalam penelitian ini pengujian hipotesis
secara simultan dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengaruh kreativitas (X1)
dan inovasi (X2) secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu kepuasan
pelanggan (Y).
H0 : b1,b2 = 0, Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel independen yaitu kreativitas (X1) dan inovasi
(X2) terhadap variabel dependen yaitu kepuasan pelanggan (Y).
Ha : b1 ≠ b2, Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel independen yaitu kreativitas (X1) dan inovasi (X2)
(52)
Kriteria Pengambilan Keputusan yaitu: H0 diterima jika Fhitung < Ftabelpada α = 5%
Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%
3.10.4.2 Uji Signifikan Simultan / Uji Serentak (Uji – F)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Ghozali, 2005 : 84). Dalam penelitian ini pengujian hipotesis
secara simultan dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengaruh kreativitas (X1)
dan inovasi (X2) secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu kepuasan
pelanggan (Y).
H0 : b1,b2 = 0, Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel independen yaitu kreativitas (X1) dan inovasi
(X2) terhadap variabel dependen yaitu kepuasan pelanggan (Y).
Ha : b1 ≠ b2, Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel independen yaitu kreativitas (X1) dan inovasi (X2)
terhadap variabel dependen yaitu kepuasan pelanggan (Y). Kriteria Pengambilan Keputusan yaitu:
H0 diterima jika Fhitung < Ftabelpada α = 5%
Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5% 3.10.4.3 Pengujian Koefisien Determinan (R²)
Koefisien Determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk mengukur
seberapa besar kontribusi dan kemampuan varian dari varibel bebas menjelaskan
(53)
dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (kreativitas dan inovasi) kuat terhadap variabel terikat (Y). Berarti model yang digunakan semakin kuat menerangkan pangaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
(54)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Toko Herbal Amarullah
Klinik Herbal Amarullah beralamat di Jl. Bustaman/Jl. Satria Pasar 10
Tembung. Pemilik klinik Herbal Amarullah adalah Bapak M. Yusuf Harahap
yang awalnya didirikan pada tahun 2005. Klinik Herbal Amarullah sendiri telah memiliki tiga cabang di beberapa daerah seperti, Binjai, Pancur Batu dan Pantai Labu.
Klinik Herbal Amarullah memiliki kreatifitas dan inovasi dalam meramu
obat-obatan dari tanaman herbal. Seperti contoh tanaman lenglengan, lenglengan
adalah tumbuhan liar yang dapat mengobati berbagai macam penyakit. Tanaman
lenglengan dapat mengobati penyakit seperti:Sukar tidur, Sakit kepala, Influenza,
Batuk, Jantung berdebar, Tidak datang haid, Pencernaan terganggu. Cacingan, Kencing manis (Diabetes melitus, Kejang, ayan (epilepsi). Cara pengobatan dengan merebus 10-15 gram tanaman lenglengan lalu diminum dan untuk pengobatan luar seluruh tanaman dicuci bersih lalu digiling halus, untuk pemakaian setempat pada luka, koreng, atau kudis. (amarullahherbal.blogspot.com)
Toko obat Amarullah menjual berbagai obat herbal yang diantaranya Reu Syifa yaitu obat herbal yang dapat digunakan sebagai anti biotik, anti radang, mengobati reumatik/asam urat, pengapuran pada tulang, ginjal, sakit pinggang, sakit gigi serta sakit kepala. Selanjutnya produk yang bernama jantung yang dapat digunakan sebagai anti radang, anti nyeri, melarutkan lemak dalam darah dan
(55)
jantung mengobati jantung koroner, klep jantung berdebar serta jantung yang lemah.
4.2 Analisis Deskriptif
Merupakan metode analisis data dengan cara data disusun, dikelompokkan, kemudian disajikan sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi. Analisis deskriptif pada penelitian ini adalah orang-orang yang telah membeli produk-produk pada Klinik Herbal Amarullah.
Berdasarkan data dari 98 responden melalui daftar pertanyaan didapat kondisi responden tentang usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan pendapatan konsumen. Penggolongan yang dilakukan terhadap responden dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas mengenai gambaran responden sebagai objek penelitian. Gambaran umum objek penelitian tersebut satu per satu dapat diuraikan sebagai berikut:
4.2.1 Karakteristik Responden
4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
1 Pria 38 39
2 Wanita 60 61
Jumlah 98 100
(56)
Pada Tabel 4.1 diketahui bahwa jenis kelamin yang paling banyak diteliti adalah wanita yaitu sebanyak 61%, sedangkan sisanya yakni sebanyak 38% adalah wanita. Pada umumnya yang melakukan pengobatan di Toko Herbal Amarullah adalah wanita.
4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia (tahun) Frekuensi Persentase (%)
1 18-20 10 10,2
2 21-23 8 8,2
3 24-26 15 15,3
4 27-29 13 13,3
5 >30 52 53
Jumlah 98 100
Sumber: Hasil pengolahan data kuesioner (April 2015).
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden yang berumur antara 18-20 tahun sebanyak 10.2%, kemudian usia responden 21-23 tahun sebanyak 8,2%. Lalu usia responden 24-26 tahun sebanyak 15,3% dan umur responden 27-29 tahun sebanyak 13,3% serta umur responden diatas 30 tahun, sebanyak 53%. Berdasarkan karakteristik usia responden tersebut mengindikasikan bahwa responden yang paling banyak melakukan pembelian dan pengobatan pada Toko Herbal Amarullah adalah responden yang berusia >30 tahun.
(57)
Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
No Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
1 Wiraswasta 28 28.6
2 Pegawai Negeri 32 32.6
3 Pegawai Swasta 38 38,8
Jumlah 98 100
Sumber: Hasil pengolahan data kuesioner (April 2015).
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa responden berdasarkan jenis pekerjaan wiraswasta berjumlah 28.6%, kemudian pegawai negeri berjumlah 32.6% serta pegawai swasta berjumlah 38,8%. Berdasarkan karakteristik jenis pekerjaan responden tersebut mengindikasikan bahwa responden yang paling banyak bekerja berdasarkan jenis pekerjaannya adalah responden yang bekerja sebagai pegawai swasta.
4.2.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Pendapatan
Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Pendapatan
No Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
1 Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000 33 33,7
2 Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000 40 40,8
3 > Rp 2.000.000 25 25,5
Jumlah 98 100
Sumber: Hasil pengolahan data kuesioner (April 2015).
Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa responden berdasarkan jumlah pendapatan Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000 sebanyak 33,7%, kemudian Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000 sebanyak 40,8% serta > Rp 2.000.000 sebanyak 25,5%.
(58)
Berdasarkan karakteristik jumlah pendapatan responden tersebut mengindikasikan bahwa responden yang paling banyak memiliki pendapatan berdasarkan jumlah pendapatannya adalah responden yang memiliki pendapatan Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000.
4.2.2 Deskriptif Variabel
Setelah mengetahui karakteristik dari responden penelitian, berikut ini akan ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan deskriptif penelitian berdasarkan pendapat responden mengenai variabel kreativitas, inovasi dan kepuasan pelanggan.
4.2.2.1 Deskripsi Variabel Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antara unsur, data variabel yang sudah ada sebelumnya. Hasil tanggapan terhadap kreativitas merekdapat dijelaskan pada Tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Kreativitas Item
Pernyataan
STS TS KS S SS Total F
Pengguna Total %
F % F % F % F % F % F %
1 6 6,1 14 14,3 26 26,5 31 31,6 21 21,4 98 100
2 2 2 13 13,3 22 22,4 33 33,7 28 28,6 98 100
3 3 3,1 9 9,2 29 29,6 33 33,7 24 24,5 98 100
4 7 7,1 14 14,3 26 26,5 21 21,4 30 30,6 98 100
Sumber: Hasil pegolahan SPSS 16,0 (April 2015)
Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:
1. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa Klinik Herbal Amarullah mampu
mengembangkan ide untuk menciptakan obat herbal yang baru, yaitu 6,1% menyatakan sangat tidak setuju, 14,3% menyatakan tidak setuju, 26,5%
(59)
menyatakan kurang setuju, 31,6% menyatakan setuju dan 21,4% menyatakan sangat setuju. Responden lebih banyak menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa Klinik Herbal Amarullah mampu mengembangkan ide untuk menciptakan obat herbal yang baru.
2. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa Klinik Herbal Amarullah selalu
mencari cara dalam menumbuh-kembangkan sebuah kreativitas, yaitu 2% menyatakan sangat tidak setuju, 13,3% menyatakan tidak setuju, 22,4% menyatakan kurang setuju, 33,7% menyatakan setuju dan 28,6% menyatakan sangat setuju. Responden lebih banyak menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwaKlinik Herbal Amarullah selalu mencari cara dalam menumbuh-kembangkan sebuah kreativitas.
3. Melalui pernyataan dari kuesioner Klinik Herbal Amarullah berusaha mencari
cara untuk penyembuhan dari penyakit yang diderita setiap konsumennya yaitu 3.1% menyatakan sangat tidak setuju, 9,2% menyatakan tidak setuju,
29,6% menyatakan kurang setuju, 33,7% menyatakan setuju dan 24,5% menyatakan sangat setuju. Responden lebih banyak menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa Klinik Herbal Amarullah selalu mencari cara dalam menumbuh-kembangkan sebuah kreativitas Klinik Herbal Amarullah berusaha mencari cara untuk penyembuhan dari penyakit yang diderita setiap
konsumennya
4. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa Klinik Herbal Amarullah mampu
mengobati berbagai penyakit yang diderita konsumennya, yaitu 7,1% menyatakan sangat tidak setuju, 14,3% menyatakan tidak setuju, 26,5%
(60)
menyatakan kurang setuju, 21,4% menyatakan setuju dan 30,6% menyatakan sangat setuju. Responden lebih banyak menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa Klinik Herbal Amarullah mampu mengobati berbagai penyakit yang diderita konsumennya
4.2.2.2Deskripsi Variabel Inovasi
Inovasi adalah pendayagunaan hasil kreativitas tertentu (yang orisinil) sehingga menjadi cara, proses, produk atau sumber nilai baru yang berbeda dari sebelumnya. Hasil tanggapan terhadap inovasi dapat dijelaskan pada Tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.6
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Inovasi Item
Pernyataan
STS TS KS S SS Total F
Pengguna Total %
F % F % F % F % F % F %
1 2 2 13 13,3 22 22,4 33 33,7 28 28,6 98 100
2 10 10,2 5 5,1 22 22,4 28 28,6 33 33,7 98 100
3 2 2 9 9,2 27 27,6 36 36,7 24 24,5 98 100
4 - - 12 12,2 22 22,4 35 35,7 29 29,6 98 100
5 5 5,1 10 10,2 27 27,6 23 23,5 33 33,7 98 100
Sumber: Hasil pegolahan SPSS 16,0 (April 2015)
Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:
1 Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa obat herbal yang tersedia di Klinik
Herbal Amarullah bermanfaat, yaitu 2% menyatakan sangat tidak setuju, 13,3% menyatakan tidak setuju, 22,4% menyatakan kurang setuju, 33,7% menyatakan setuju dan 28,6% menyatakan sangat setuju. Responden lebih banyak menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa obat herbal yang tersedia di Klinik Herbal Amarullah bermanfaat.
(61)
2 Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa obat herbal yang tersedia di Klinik Herbal Amarullah beragam, yaitu 10,2% menyatakan sangat tidak setuju, 5,1% menyatakan tidak setuju, 22,4% menyatakan kurang setuju, 28,6% menyatakan setuju dan 33,7% menyatakan sangat setuju. Responden lebih banyak menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa obat herbal yang tersedia di Klinik Herbal Amarullah beragam.
3 Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa Klinik Herbal Amarullah selalu
mencari manfaat baru dari herbal yang dimilikinya, yaitu 2% menyatakan sangat tidak setuju, 9,2% menyatakan tidak setuju, 27,6% menyatakan kurang setuju, 36,7% menyatakan setuju dan 24,5% menyatakan sangat setuju. Responden lebih banyak menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa Klinik Herbal Amarullah selalu mencari manfaat baru dari herbal yang dimilikinya.
4 Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa obat herbal pada Klinik Herbal
Amarullah beda dari obat herbal sejenis lainnya yaitu tersedia pengobatan akupuntur, yaitu 12,2% menyatakan tidak setuju, 22,4% menyatakan kurang setuju, 35,7% menyatakan setuju dan 29,6% menyatakan sangat setuju. Responden lebih banyak menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa obat herbal pada Klinik Herbal Amarullah beda dari obat herbal sejenis lainnya yaitu tersedia pengobatan akupuntur.
5 Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa Klinik Herbal Amarullah memiliki
saluran distribusi via online sehingga mudah diakses, yaitu 5,1% menyatakan
sangat tidak setuju, 10,2% menyatakan tidak setuju, 27,6% menyatakan kurang setuju, 23,5% menyatakan setuju dan 33,7% menyatakan sangat setuju.
(62)
Responden lebih banyak menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
Klinik Herbal Amarullah memiliki saluran distribusi via online sehingga
mudah diakses.
4.2.2.3Deskripsi Variabel Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah keseluruhan sikap konsumen terhadap barang atau jasa setelah mereka mendapatkan dan menggunakannya. Hasil tanggapan terhadap fasilitas belidapat dijelaskan pada Tabel 4.7 berikut ini
Tabel 4.7
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Kepuasan Pelanggan Item
Pernyataan
STS TS KS S SS Total F
Pengguna Total %
F % F % F % F % F % F %
1 3 3,1 9 9,2 29 29,6 33 33,7 24 24,5 98 100
2 2 2 19 19,4 25 25,5 27 27,6 25 25,5 98 100
3 3 3,1 17 17,3 24 24,5 27 27,6 27 27,6 98 100
4 2 2 13 13,3 22 22,4 33 33,7 28 28,6 98 100
Sumber: Hasil pegolahan SPSS 16,0 (April 2015)
Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa:
1. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa kualitas obatan herbal sesuai
dengan yang dijanjikan, yaitu 3,1% menyatakan sangat tidak setuju, 9,2% menyatakan tidak setuju, 29,6% menyatakan kurang setuju, 33,7% menyatakan setuju dan 24,5% menyatakan sangat setuju. Responden lebih banyak menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas obatan herbal sesuai dengan yang dijanjikan.
2. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa Toko obat herbal Amarullah
memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan, yaitu 2% menyatakan sangat tidak setuju, 19,4% menyatakan tidak setuju, 25,5% menyatakan kurang setuju, 27,6% menyatakan setuju dan 27,6% menyatakan sangat
(63)
setuju. Responden lebih banyak menjawab setuju dan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa Toko obat herbal Amarullah memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan.
3. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa Toko obat herbal Amarullah
memberikan kepuasan dalam melayani keluhan setiap pelanggannya, yaitu 3,1% menyatakan sangat tidak setuju, 17,3% menyatakan tidak setuju, 24,5% menyatakan kurang setuju, 27,6% menyatakan setuju dan 27,6% menyatakan sangat setuju. Responden lebih banyak menjawab setuju dan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa Toko obat herbal Amarullah mampu memberikan kepuasan dalam melayani keluhan setiap pelanggannya.
4. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa ketika mengalami sakit yang
berbeda selalu datang ke Toko obat herbal Amarullah , yaitu 2% menyatakan sangat tidak setuju, 13,3% menyatakan tidak setuju, 22,4% menyatakan kurang setuju, 33,7% menyatakan setuju dan 28,6% menyatakan sangat setuju. Responden lebih banyak menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa ketika mengalami sakit yang berbeda selalu datang ke Toko obat herbal Amarullah.
4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola distribusi normal, yakni data tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Ada tiga pendekatan
(64)
untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan pendekatan Histogram, pendekatan Grafik dan pendekatan Kolmogorov-Smirnov.
1. Pendekatan Histogram
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16,0 (April 2015)) Gambar 4.1
Histogram Uji Normalitas
Pada grafik histogram terlihat bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri atau ke kanan.
2. Pendekatan Grafik
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16,0 (April 2015) Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas
Pada grafik scatter plot terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang
garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal.
(65)
Tabel 4.8
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize d Residual
N 98
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.50595164
Most Extreme Differences
Absolute .116
Positive .116
Negative -.054
Kolmogorov-Smirnov Z 1.147
Asymp. Sig. (2-tailed) .144
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16,0 (April 2015)
Pada Tabel 4.7 terlihat bahwa nilai Asymp.sig. (2-tailed) adalah 0.144 dan diatas nilai signifikan (0,05) dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal. Nilai kolmogorov-smirnov Z lebih kecil dari 1,97 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empiric atau dengan kata lain data dikatakan normal.
4.3.2 Pengujian Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan Scatter
Plot. Jika tidak terdapat variabel yang signifikan maka dapat disimpulkan tidak
(1)
obat-obatan herbal untuk menyembuhkan berbagai penyakit yang di derita konsumennya.
(2)
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2008. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Alfabeta
De Jong, Jeroen P.J, Den Hartog., & Deanne N. 2003. How Leaders Influence Employees’ Innovative Behaviour. Netherlands: University of Amsterdam Business School.
Hendro. 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan: Panduan Bagi Mahasiswa Untuk Mengenal, Memahami, Dan Memasuki Dunia Bisnis. Jakarta: Erlangga Fontana. 2009. Innovate We Can! Manajemen inovasi dan Penciptaan Nilai.
Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
Imam, Ghozali. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Noor, H.F. 2007. Ekonomi Manajerial. Jakarta: PT. Raja Grafindo Munandar. 2009. Pengembangan Kreativitas anak Berbakat. Jakarta:
Rineka Cipta
Primiana. 2009. Mengerakan Sektor Ril UKM dan Industri. Bandung: Alfabeta
Riyanti. (2003). Kewirausahaan Dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian. Jakarta : Grasindo
Robbins. P.S. 2002. Prinsip-prinsip Perlaku Organisasi. Jakarata: Penerbit Erlangga
Situmorang, Syafrizal Helmi. 2011. Analisis Data Untuk Riset Manajemen dan Bisnis, Medan: USU Press
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta Suherman. 2008. Desain Pembelajaran Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta Suryana. 2003. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat
Sunyoto & Wahyuningsih. 2003. Panduan Kewirausahaan Teori, Evaluasi, dan Wirausaha Mandiri. Bogor: Esia Media
Tambunan, Tulus T.H. 2002. Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia: Beberapa Isu Penting. Jakarta : Salemba Empat
(3)
Umar, Husein. 2008. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Winardi. 2003. Entrepreneur & Entrepreneurship. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Zimmerer et al. 2008. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Jakarta: Salemba Empat
Karya Ilmiah (Skripsi) Dan Web
Andari. 2011. Pengaruh Kompetensi Pengusaha, Skala Usaha dan Saluran Pemasaran Terhadap Keberhasilan Usaha (Survey Pada Industri Bawang Goreng Di Kabupaten Kuningan). UPI Bandung
Dikunjungi pada bulan Oktober 2014
May. 2009. Pengaruh Inovasi Green Product Terhadap Kepuasan Konsumen AC Alowa+ Panasonic
http://repository.upi.edu/5201/2/S_MBS_0906850_Abstract.pdf Dikunjungi pada bulan Maret 2015
Rizqi .2013. Pengaruh Kreativitas Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut (Survey Pada Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut)
Dikunjungi pada bulan Oktober 2013
Indra. 2013. Pengaruh Inovasi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Pengusaha Sentra Industri Kaos Suci Bandung
http://repository.upi.edu/4407/1/S_PEM_0801089_Title.pdf Dikunjungi pada bulan Oktober 2013
Susi. 2005. Indonesia Belum Gali Potensi Flora Untuk Farmasi Dikunjungi pada bulan Oktober 2013
(4)
Lampiran 1
KUESIONER
Pengaruh Kreativitas Dan Inovasi Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Klinik Herbal Amarullah
Dengan Hormat,
Terima kasih atas kesediaan Saudara/i untuk berpartisipasi untuk mengisi dan menjawab seluruh pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini. Penelitian ini digunakan untuk menyusun skripsi yang berjudul “Pengaruh Kreativitas Dan Inovasi Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Klinik Herbal Amarullah.” Kuesioner ini ditujukan untuk konsumen yang telah melakukan transaksi pembelian pada Klinik Herbal Amarullah sebanyak 1 kali.
Untuk itu diharapkan para responden dapat memberikan jawaban yang sebenar-benarnya demi membantu penelitian ini. Atas kesediaannya saya ucapkan terima kasih, semoga penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.
Hormat saya I. Karakteristik Responden
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang menjadi pilihan anda: No. Responden :
Jenis Kelamin : a. Laki-Laki b. Perempuan Umur : ... tahun
Pekerjaan : a. Ibu Rumah Tangga c. Pegawai Swasta b. Wiraswasta d. Pelajar/Mahasiswa Pekerjaan : a. RP. 1 juta – Rp 1,5 juta c. > 2,5 juta
(5)
II PETUNJUK PENGISIAN
Anda diminta untuk memilih salah satu dari beberapa alternatif jawaban yang tersedia dengan cara memberikan tanda silang (X). Dalam skala ini tidak ada penilaian benar atau salah, jawaban yang paling baik adalah yang sesuai dengan diri anda.
Adapun jawaban yang tersedia yaitu: SS : Sangat Setuju dengan pertanyaan S : Setuju dengan pertanyaan
TS : Tidak Setuju dengan pertanyaan STS : Sangat Tidak Setuju dengan pertanyaan Daftar Pertanyaan
Variabel Kreativitas
No Pertanyaan SS S KS TS STS
1
Klinik Herbal Amarullah mampu mengembangkan ide untuk menciptakan obat herbal yang baru
2
Klinik Herbal Amarullah selalu mencari cara dalam menumbuh-kembangkan sebuah kreativitas
3
Klinik Herbal Amarullah berusaha mencari cara untuk penyembuhan dari penyakit yang diderita setiap
konsumennya
4
Klinik Herbal Amarullah mampu mengobati berbagai penyakit yang diderita konsumennya
(6)
Variabel Inovasi
No Pertanyaan SS S KS TS STS
1 Obat herbal yang tersedia di Klinik Herbal Amarullah bermanfaat. 2 Obat herbal yang tersedia di Klinik
Herbal Amarullah beragam
3
Klinik Herbal Amarullah selalu mencari manfaat baru dari herbal yang dimilikinya
4
obat herbal pada Klinik Herbal Amarullah beda dari obat herbal sejenis lainnya yaitu tersedia pengobatan akupuntur
5
Klinik Herbal Amarullah memiliki saluran distribusi via online sehingga mudah diakses
Variabel Kepuasan pelanggan
No Pertanyaan SS S KS TS STS
1 Kualitas obatan herbal sesuai dengan yang dijanjikan
2 Toko obat herbal Amarullah memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan
3 Toko obat herbal Amarullah memberikan kepuasan dalam melayani keluhan setiap pelanggannya
4 Ketika mengalami sakit yang berbeda selalu datang ke Toko obat herbal Amarullah