PENUTUP data 04 05 2017 123107 LAKIP BNP2TKI 2016
vi
LAKIP BNP2TKI TAHUN 2016
Tabel 35. Tabel 36.
Tabel 37. Tabel 38.
Tabel 39. Tabel 40.
Tabel 41. Tabel 42.
Tabel 43. Tabel 44.
Tabel 45. Tabel 46.
Tabel 47. Tabel 48.
Tabel 49. Tabel 50.
Tabel 51 Tabel 52.
Tabel 53. Tabel 54.
Tabel 55. Tabel 56.
Kedatangan TKI berdasarkan Negara Kedatangan TKI berdasarkan Provinsi
Kedatangan TKI berdasarkan TPI Capaian Sasaran 4
Pemberdayaan TKI Purna TKI Purna yang berwirausaha
Pelayanan Kedatangan TKI Pelayanan TKI Bermasalah
TKI Meninggal Kawasan Timur Tengah TKI Meninggal Kawasan Asia Pasific
Penerimaan Remitansi Penerimaan Remitansi Berdasarkan Kawasan
Capaian Sasaran 5 Penilaian PMPRB BNP2TKI
Penilaian LAKIP BNP2TKI Opini Publik
Capaian kegiatan Sasaran 17 Stakeholder yang terintegrasi dengan SISKOTKLN
Capaian Sasaran 7 Penilaian Tingkat Maturitas SPIP
Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran per Jenis Belanja
3.45 3.46
3.46 3.47
3.47 3.48
3.49 3.49
3.50 3.50
3.50 3.51
3.53 3.55
3.57 3.57
3.59 3.60
3.61 3.62
3.69 3.69
vii
LAKIP BNP2TKI TAHUN 2016
DAFTAR GAMBAR
No. hal
Gambar 1. Gambar 2.
Gambar 3. Gambar 4.
Gambar 5. Gambar 6.
Gambar 7. Gambar 8.
Gambar 9. Gambar 10.
Gambar 11. Gambar 12.
Gambar 13. Gambar 14.
Struktur Organisasi BNP2TKI Grafik Pegawai menurut Status Kepegawaian
Grafik Pegawai menurut Unit Kerja Grafik Pegawai menurut Golongan
Grafik Pegawai menurut Jabatan Grafik Pegawai menurut Tingkat Pendidikan
Grafik Perkembangan Jumlah Negara yang bekerjasama Sistem Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI
Integrasi SISKOTKLN Grafik Tunda Layan
Grafik Penempatan TKI berdasarkan Status Perkawinan Grafik Penempatan TKI berdasarkan Tingkat Pendidikan
Grafik Trend Kasus Grafik Pemberdayaan TKI Purna
1.11 1.11
1.12 1.12
1.12 1.13
3.27 3.31
3.31 3.35
3.36 3.37
3.41 3.48
viii
LAKIP BNP2TKI TAHUN 2016
IKHTISAR E KSEKUTIF
Pengiriman Tenaga Kerja Indonesia TKI ke luar negeri merupakan salah satu solusi dalam mengurangi masalah pengangguran di Indonesia. Bekerja di luar negeri akan menjadi salah satu alternatif untuk
memperoleh kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu, pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri menjadi agenda penting bagi Indonesia, selama masih belum tersedia kesempatan kerja yang cukup di dalam negeri.
P royeksi Bank Dunia bahwa Indonesia
membutuhkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi untuk mengakomodasi lebih dari 15 juta tenaga kerja baru pada lima tahun kedepan. Untuk itu a
genda pembangunan nasional menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada
seluruh warga negara dalam konteks tenaga kerja luar negeri perlu mendapat dukungan dari semua pihak. Tahun 2016 merupakan tahun kedua Kabinet Kerja dan masa perjalanan RPJMN 2015–2019, dan
tahun kedua pula pelaksanaan Rencana Strategis BNP2TKI 2015-2019, dimana telah ditetapkan arah dan tujuan pembangunan penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia. Terdapat 7 tujuh sasaran strategis utama
berdasarkan pada tujuan yang akan dicapai yaitu : 1. Meningkatnya pemanfaatan jobsinfo BNP2TKI dalam alur proses penempatan TKI;
2. Meningkatnya Penempatan TKLN memenuhi syarat kerja dan prosedur berbasis Sistem P2TKI; 3. Meningkatnya Perlindungan sejak Pra, Selama, sampai dengan Pemulangan;
4. Meningkatnya CTKITKI Purna yang berwirausaha; 5. Pelayanan Terpadu, Profesional dan Bertanggungjawab, serta pengelolaan keuangan yang efisien, efektif,
transparan dan akuntabel; 6. Citra terbaik untuk lembaga BNP2TKI;
7. Meningkatnya Kompetensi, Integritas APIP dan Penyelengaraan SPIP. Berdasarkan 7 tujuh sasaran strategis utama ditetapkan 11 sebelas indikator kinerja utama
dengan 18 delapan belas sasaran strategis kegiatan dan 32 tiga puluh dua indikator kinerja kegiatan guna mencapai tujuan yang akan dicapai. Secara umum capaian penyelenggaraan tata kelola pelayanan penempatan
dan perlindungan tenaga kerja Indonesia yang mudah, murah, cepat dan aman, sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN 2015-2019 dan Renstra BNP2TKI 2015-2019 mengambarkan perkembangan yang baik,
meskipun beberapa indikator masih memerlukan kerja keras dan perhatian tidak hanya dari BNP2TKI, namun juga komitmen dan keterlibatan KL terkait dan seluruh Stakeholder dalam pelayanan penempatan dan
perlindungan TKI. Adapun tingkat capaian kinerja sasaran BNP2TKI sesuai dengan Penetapan Kinerja Tahun
2016 rata-rata diatas 95 yang dihitung berdasarkan prosentase rata-rata capaian sasaran. Dari 18 kinerja sasaran ditetapkan, sebanyak “15” sasaran dinyatakan berhasil, dan “3” sasaran belum berhasil mencapai
target. Sasaran yang dinyatakan “berhasil” jika capaiannya 75 dari target yang telah ditetapkan.
Terobosan yang telah dilakukan BNP2TKI dalam meningkatkan tata kelola pelayanan penempatan dan perlindungan TKI adalah 1 melalui Program Poros Sentra Pelatihan dan Pemberdayaan di Daerah Perbatasan
dengan layanan terintegrasi, telah diresmikan oleh Ibu Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan
ix
LAKIP BNP2TKI TAHUN 2016
Manusia dan Kebudayaan di Nunukan Kalimantan Utara dan dilanjutkan di Entikong, Kalimantan Barat serta Batam, Tanjung Pinang. 2 mendorong Akses Permodalan untuk Pemberangkatan TKI ke Luar Negeri melalui
Skema Baru KUR bagi TKI, dengan plafon kredit sebesar Rp 4 Trilliun dan Bank pelaksana adalah, BRI, Mandiri, BNI, Sinarmas dan Maybank Indonesia. 3 Penguatan Fungsi Monitoring dan Pengawasan dalam rangka
meningkatkan perlindungan TKI di luar negeri dengan mengembangkan Sistem Deteksi Dini early warning system dengan uji coba pada negara tujuan penempatan Hongkong.
Guna mengoptimalkan segenap sumber daya dan meningkatkan kinerja BNP2TKI, telah dilakukan upaya-upaya serta komitmen yang besar dari segenap jajaran BNP2TKI untuk mewujudkan kinerja yang baik
dan memuaskan segenap stakeholder khususnya masyarakat pekerja migran. Untuk itu dilakukan langkah- langkah perbaikan sebagai berikut: a. Pencegahan TKI Non Prosedural, dalam rangka pencegahan TKI Non
Prosedural telah dilakukan kerjasama dengan Bareskrim POLRI, integrasi rekomendasi paspor sebagai tindak lanjut Perjanjian Kerjasama dengan Ditjen Imigrasi Kemkumham yang memungkinkan tersaringnya setiap TKI
yang berangkat dan melewati pemeriksaan imigrasi. Kerjasama perlindungan dengan otoritas perbatasan dan penjagaan yang ketat akan mengurangi penempatan TKI non procedural; b. Konsep Exit Strategy menuju Zero
Informal, Penerapan moratorium diikuti dengan langkah-langkah perbaikan dan antisipasi baik di dalam dan luar negeri, hal ini untuk menghindari meningkatnya TKI yang berangkat secara non procedural Dalam kaitan
tersebut perlu disusun konsep exit strategy penyelesaian permasalahan TKI pasca kebijakan pemerintah tentang moratorium penempatan ke Timur Tengah; c. Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Keuangan CTKITKI,
untuk meningkatkan kemampuan CTKITKI dalam pengelolaan keuangan, dilakukan pemberian materi tentang literasi keuangan di PAP dan BLKLN; d. TKI Pelaut Perikanan, penghentian penempatan TKI Pelaut Perikanan
dilakukan dalam rangka pembenahan untuk perlindungan TKI Pelaut Perikanan; e. Penerapan e-KTKLN, sebagai tindak lanjut dari Permenaker 7 tahun 2015 tentang
e-KTKLN, pada tahun 2017 akan dilaksanakan kembali penerbitan KTKLN; f. Pengembangan KUR TKI, sebagai bentuk kepedulian pemerintah
terhadap TKI, Pemerintah telah memfasilitasi para CTKITKI dengan beberapa perbankan guna mendapatkan kredit lunak. Kebijakan ini sudah dijalankan dengan realisasi 12.151 TKI dengan jumlah kredit sebanyak Rp
177.329.283.641,00; g. Pemberdayaan TKI di Perbatasan, guna mengurangi dan mencegah penempatan TKI non prosedural khususnya di daerah perbatasan, telah dikembangkan pemberdayaan TKI di daerah perbatasan
dalam bentuk pelatihan dan penyelesaian dokumen penempatan guna bekerja di luar negeri; h. Pembentukan Early Warning System, sebagai bentuk peningkatan pelayanan perlindungan bagi tenaga kerja Indonesia di luar
negeri, dikembangkan suatu bentuk deteksi dini terhadap permasalahan TKI; i. Pembayaran Non Tunai, sejalan dengan fasilitasi KUR TKI dengan melibatkan Perbankan, juga dikembangkan Pembayaran Non Tunai
menggunakan mekanisme perbankan; j. Membangun sistim akuntabilitas yang dapat memberikan informasi- informasi kinerja di lingkungan BNP2TKI, dengan menggunakan teknologi informasi; k. Merumuskan dan
menetapkan Kinerja Utama yang SMART dengan indikator outcome yang jelas dan mudah untuk diukur tingkat keberhasilannya; l. Mengembangkan sistim informasi kinerja yang dapat memberikan data kinerja dari semua
unit layanan yang ada dilingkungan BNP2TKI; m. Pembenahan insfratruktur pemerintah dalam mendorong layanan dan perlindungan kepada TKI yang lebih baik; n. Memperbaiki bisnis proses penempatan dan
perlindungan TKI; dan o. Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan pelayanan penempatan dan perlindungan TKI.
x
LAKIP BNP2TKI TAHUN 2016
Untuk mencapai visi BNP2TKI Terwujudnya TKI yang Profesional, Bermartabat dan Sejahtera, kedepan sangat diperlukan koordinasi dan peningkatan kerjasama dengan seluruh instansi pemerintah pusat
dan daerah serta seluruh stakeholder terkait dalam penyelenggaraan tata kelola pelayanan penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia.
Mendukung capaian kinerja tahun 2016 telah dikeluarkan dana sebesar Rp 305.595.453.125,00 atau 81,77 dari pagu sebesar Rp 373.739.846.000,00.
Capaian IKU BNP2TKI Tahun 2016
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target
Kinerja Realisasi
Capaian Kinerja
1 Meningkatnya
pemanfaatan jobsinfo BNP2TKI dalam alur
proses penempatan TKI Prosentase CTKI pendaftar
jobsinfo yang berhasil ditempatkan.
40 17
43
2 Meningkatnya
Penempatan TKLN memenuhi syarat kerja
dan prosedur berbasis Sistem P2TKI
Persentase pemanfatan layanan SISKOTKLN yang terintegrasi
oleh pihak terkait dalam proses pra pemberangkatan yang
mudah, cepat, transparan.
70 60
85,71
3 Meningkatnya
Perlindungan sejak Pra, Selama, sampai dengan
Pemulangan. Persentase CTKITKI Bermasalah
yang Tertangani
92 95
103,26
4 Meningkatnya CTKITKI
Purna yang berwirausaha. Persentase TKI Purna yang
Menjadi Wirausaha
34 63
185,29
5 Pelayanan Terpadu,
Profesional dan Bertanggungjawab, serta
pengelolaan Keuangan yang efisien, efektif,
transparan dan akuntabel Persentase Unit Layanan Publik
UPP dan Layanan Terpadu Satu Pintu
LTSP di
BP3TKILP3TKIP4TKI yang
mudah, murah dan cepat
50 54
108
Persentase lembaga
yang terintegrasi Sistem Pelayanan
P2TKI dalam tata kelola TKI, termasuk transaksi non tunai
80 100
125
Nilai Capaian Reformasi Birokrasi BNP2TKI
85 84,70
99,65
Opini BPK atas laporan keuangan WTP
WTP 100
6 Citra terbaik untuk
lembaga BNP2TKI Opini Publik terhadap lembaga
BNP2TKI
Baik 80
Cukup 55
68,75
7 Meningkatnya
Kompetensi, Integritas APIP dan Penyelengaraan
SPIP. Tingkat Kapabilitas APIP
Skor 1 2
200
Tingkat Kematangan Implementasi SPIP
Skor 1 3
300
Tujuh Sasaran Strategis BNP2TKI yang sudah ditetapkan dalam tahun 2016, rata-rata capaiannya diatas 95. Pencapaian kinerja sasaran strategis seperti dalam tabel di atas
keberhasilan capaian kinerjanya didukung oleh kinerja dari 18 sasaran kegiatan dengan 31 indikator kinerja, dengan capaian kinerja seperti dalam tabel dibawah ini:
xi
LAKIP BNP2TKI TAHUN 2016
Capaian Sasaran Kegiatan BP2TKI Tahun 2016
NO SASARAN KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA TARGET
REALI SASI
1 Meningkatnya
kerjasama ketenaga
kerjaan dan Perlindungan Pekerja Migran dg negara tujuan penempatan
Jumlah Dokumen Kerjasama Ketenagakerjaan dan Perlindungan Pekerja Migran antara Negara RI dengan Negara Tujuan
Penempatan yang berkontribusi dengan proses penempatan 10
Dokumen Kerjasama
4 Dokumen
Kerjasama 40
2 Meningkatnya kesesuaian kualifikasi
kompetensi CTKI potensi dengan permintaan
Jumlah negara tujuan penempatan dengan peluang kerja jabatan formal yang sesuai potensi persediaan
10 Negara
2 Negara 20
3 Meningkatnya kesesuaian kualifikasi
kompetensi CTKI potensi dengan peluang kerja yang tersedia
Persentase Padupadan peta Jumlah Kualifikasi Kompetensi CTKI Potensi dengan Permintaan
60 14,95
24,92 Persentase CTKI
p p
e e
n n
d d
a a
f f
t t
a a
r r
j j
o o
b b
i i
n n
f f
o o
t t
e e
l l
a a
h h
b b
e e
r r
h h
a a
s s
i i
l l
d d
i i
t t
e e
m m
p p
a a
t t
k k
a a
n n
40 17
43 4
Meningkatnya Penempatan
TKLN memenuhi syarat kerja dan prosedur
berbasis Sistem P2TKI Persentase
T T
K K
I I
y y
a a
n n
g g
d d
i i
t t
e e
m m
p p
a a
t t
k k
a a
n n
m m
e e
m m
i i
l l
i i
k k
i i
d d
o o
k k
u u
m m
e e
n n
d d
a a
n n
m m
e e
m m
e e
n n
u u
h h
i i
s s
t t
a a
n n
d d
a a
r r
y y
a a
n n
g g
d d
i i
t t
e e
t t
a a
p p
k k
a a
n n
. .
100 300.000
78 234.451
78 Prosentase Penempatan TKI Formal yang Memenuhi Syarat
Kerja dan Prosedural yang Berbasis Sistem 70
210.000 60
125.176 86
5 Meningkatnya pelayanan TKI sejak pra-
keberangkatan sampai
dengan kepulangan
Cost structure dengan beban tanggungjawab wajar antara TKI, PPTKIS dan Majikan Indonesia+Negara Penempatan
30 71
236 Persentase proses pelayanan TKI sejak pra-keberangkatan
sampai dengan kepulangan menggunakan transaksi secara non tunai.
30 40
133 6
Meningkatnya kepatuhan
lembaga penempatan
dan pendukung
penempatan terhadap standar dan ketentuan yang berlaku
Persentase tingkat kepatuhan lembaga penempatan dan pendukung penempatan dalam standar dan ketentuan yang
berlaku. 85
88 103
7 Meningkatnya pelayanan penempatan
pemerintah G to G dan G to P Persentase penempatan yang menggunakan skema G to G dan
G to P berbasis pendaftaran online 100
100 100
8 Pengaduan masalah TKI dilayani,
diproses, dan diselesaikan Prosentase pengaduan yang diproses di layanan crisis senter
berbasis sistem yang terintegrasi dengan KLPerwakilan RI 25
34,48 180
Persentase TKI telah memiliki akses terhadap fasilitas Early Warning System memanfatkan beragam tools
30 20
75 9
Penguatan Advokasi dan Mediasi dalam memenuhi hak-hak TKI sejak Pra,
selama dan purna TKI Persentase menurunnya permasalahan CTKI TKI
25 6,25
25 Persentase CTKITKI bermasalah yang mendapat pendampingan
hukum 100
70 84
10 Meningkatnya kemampuan TKI purna
penempatan untuk
mengelola keuangan, termasuk mengembangkan
usaha mikro Jumlah pekerja migranpurna yang mendapat edukasi
pengelolaan keuangan dan wirausaha 1.475
TKI Purna 1.475 TKI
100 Persentase TKI Purna yang Menjadi Wirausaha
34 63
185 Persentase terpasilitasi pemulangan dan pemberdayaan
WNIOTKIBPekerja migran bermasalah dalam proses re integrasi usaha di desa asalnya.
30 20,5
68,33 11
Meningkatnya layanan pendampingan usaha dan akses permodalan
Persentase kerjasama dengan lembaga keuangan dan donor dalam rangka menunjang pelaksanaan pembekalan dan
penyediaan bantuan modal. 30
100 333
12 Penguatan fungsi pembinaan dan
pengawasan pelaksanaan penempatan dan perlindungan TKI
Persentase sistim monitoring perlindungan berbasis informasi unit intelijen.
30 37
123 Persentase meningkatnya TKI yang berangkat secara procedural
di Kantong TKI non procedural. 92
99 108
13 Tersusunnya
Perencanaan yang
aplikatif dan meningkatnya kualitas Akuntabilitas Kinerja BNP2TKI;
Prosentase perencanaan
anggaran terhadap
realisasi pelaksanaan anggaran
92 84,15
93,5 Penilaian AKIP oleh Kementerian PAN dan RB
BB BB
100 14
Pelayanan Terpadu, Profesional dan Bertanggungjawab dalam pelaksanaan
reformasi birokrasi Prosentase Layanan Terpadu Satu Pintu LTSP di
BP3TKILP3TKIP4TKI yang mudah, murah dan cepat 2 UPP
4 LTSP 2 UPP
3 LTSP 200
25 Nilai Capaian Reformasi Birokrasi BNP2TKI
85 84,70
99,65 15
Terselenggaranya Pengelolaan
keuangan dan pengelolaan Barang milik Negara yang tertib dan akuntabel;
Opini BPK atas Laporan Keuangan WTP
WTP 100
16 Diterbitkannya
kebijakan yang
komprehensif dan aplikatif sesuai kebutuhan dinamika organisasi dan
meningkatnya opini publik terhadap lembaga BNP2TKI;
Persentase peraturan perundang-undangan dan tingkat kekosongan hukum
100 100
100 Opini Publik terhadap lembaga BNP2TKI
Baik 80
Cukup 55
68,75 17
Terselenggaranya layanan
system informasi P2TKI secara terpadu dan
kajian Litbang
sebagai masukan
kebijakan Persentase terintegrasi Sistem Non Tunai pada lembaga
penempatan dalam Tata Kelola TKI 80
100 125
Prosentase rekomendasi hasil kajian yang menjadi kebijakan 9
4 44
18 Meningkatnya Kompetensi, Integritas
APIP dan Penyelengaraan SPIP Tingkat Kapabilitas APIP
Skor 1 2
200 Tingkat Kematangan Imple mentasi SPIP
Skor 1 3
300
1.1
LAKIP BNP2TKI TAHUN 2016