1.19
LAKIP BNP2TKI TAHUN 2016
a Peningkatan Kerjasama dan Verifikasi Pelayanan Dokumen; b Peningkatan Pelayanan Penempatan Pemerintah;
c Penyiapan dan Pembekalan Pemberangkatan; d Peningkatan Sosialisasi dan Pembinaan Kelembagaan.
3 Program Peningkatan Fasilitasi Penempatan dan Perlindungan TKI Bidang Perlindungan. Tujuan : meningkatnya pelayanan pengaduan, mediasi dan advokasi, pemberdayaan serta
pengamanan dan pengawasan untuk perlindungan TKI. Untuk mencapai tujuan tersebut dengan kegiatan :
a Peningkatan Pemberdayaan TKI; b Peningkatan Pengamanan dan Pengawasan TKI;
c Peningkatan Pelayanan Pengaduan; d Peningkatan Mediasi dan Advokasi.
4 Program Peningkatan Fasilitasi Penempatan dan Perlindungan TKI Bidang Kelembagaan. Tujuan : mewujudkan tertatanya pembinaan dukungan administrasi, perencanaan, administrasi
kerjasama, organisasi, tatalaksana, kepegawaian, anggaran, umum, hukum, hubungan masyarakat, penelitaian, pengembangan dan informasi dengan kegiatan :
a Perumusanpenyusunan peraturan perundang-undangan, publikasi dan humas; b Administrasi Keuangan, Kerumah Tanggaan serta Dukungan Sarpras Kerja;
c Penguatan Kelembagaan Organisasi dan Kepegawaian; d Penyusunan Rencana, Program dan Anggaran, Adminsitrasi Kerjasama serta Evalap;
e Penelitian dan pengembangan Sistem Informasi; f Penyelengaraan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur.
Delapan belas sasaran kegitan tersebut diatas dengan indikator sebagai berikut:
Tabel 3. Target Sasaran Kegiatan BP2TKI Tahun 2016
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA TARGET
1 Meningkatnya kerjasama ketenaga kerjaan dan
Perlindungan Pekerja Migran dengan negara tujuan penempatan
Jumlah Dokumen Kerjasama Ketenagakerjaan dan Perlindungan Pekerja Migran antara Negara RI dengan Negara Tujuan
Penempatan yang berkontribusi dengan proses penempatan 10 Dokumen
Kerjasama 2
Meningkatnya kesesuaian kualifikasi kompetensi CTKI potensi dengan permintaan
Jumlah negara tujuan penempatan dengan peluang kerja jabatan formal yang sesuai potensi persediaan
10 Negara
3 Meningkatnya kesesuaian kualifikasi kompetensi
CTKI potensi dengan peluang kerja yang tersedia Persentase Padupadan peta Jumlah Kualifikasi Kompetensi CTKI
Potensi dengan Permintaan 60
Persentase CTKI p
p e
e n
n d
d a
a f
f t
t a
a r
r j
j o
o b
b i
i n
n f
f o
o t
t e
e l
l a
a h
h b
b e
e r
r h
h a
a s
s i
i l
l d
d i
i t
t e
e m
m p
p a
a t
t k
k a
a n
n 40
4 Meningkatnya Penempatan TKLN memenuhi
syarat kerja dan prosedur berbasis Sistem P2TKI Persentase
T T
K K
I I
y y
a a
n n
g g
d d
i i
t t
e e
m m
p p
a a
t t
k k
a a
n n
m m
e e
m m
i i
l l
i i
k k
i i
s s
e e
r r
t t
i i
f f
i i
k k
a a
s s
i i
d d
a a
n n
m m
e e
m m
e e
n n
u u
h h
i i
s s
t t
a a
n n
d d
a a
r r
y y
a a
n n
g g
d d
i i
t t
e e
t t
a a
p p
k k
a a
n n
. .
100 Prosentase Penempatan TKI Formal yang Memenuhi Syarat Kerja
dan Prosedural yang Berbasis Sistem 70
5 Meningkatnya pelayanan TKI sejak pra-
keberangkatan sampai dengan kepulangan Prosentase lembaga keuangan yang terlibat dalam pembiayaan TKI
terintegrasi Sistem SISKOTKLN dengan transaksi Non Tunai 30
Persentase proses pelayanan TKI sejak pra-keberangkatan sampai dengan kepulangan menggunakan transaksi secara non tunai.
30 6
Meningkatnya kepatuhan lembaga penempatan dan pendukung penempatan terhadap standar
dan ketentuan yang berlaku Persentase tingkat kepatuhan lembaga penempatan dan pendukung
penempatan dalam standar dan ketentuan yang berlaku. 85
1.20
LAKIP BNP2TKI TAHUN 2016 NO
SASARAN INDIKATOR KINERJA
TARGET 7
Meningkatnya pelayanan penempatan pemerintah G to G dan G to P
Persentase penempatan yang menggunakan skema G to G dan G to P berbasis online.
100 8
Pengaduan masalah TKI dilayani, diproses, dan diselesaikan
Prosentase pengaduan yang diproses di layanan crisis senter berbasis sistem yang terintegrasi dengan KL terkaitPerwakilan RI
25 Persentase TKI telah memiliki akses terhadap fasilitas Early Warning
System memanfatkan beragam tools. 30
9 Penguatan Advokasi dan Mediasi
dalam memenuhi hak-hak TKI sejak Pra, selama dan
purna TKI Persentase menurunnya permasalahan CTKI TKI
25 Persentase CTKITKI bermasalah yang mendapat pendampingan
hukum 100
10 Meningkatnya
kemampuan TKI
purna penempatan
untuk mengelola
keuangan, termasuk mengembangkan usaha mikro
Jumlah pekerja migranpurna yang mendapat edukasi pengelolaan keuangan dan wirausaha
1.475 TKI Purna
Persentase TKI Purna yang Menjadi Wirausaha 34
Persentase terpasilitasi
pemulangan dan
pemberdayaan WNIOTKIBPekerja migran bermasalah dalam proses re integrasi
usaha di desa asalnya. 30
11 Meningkatnya layanan pendampingan usaha dan
akses permodalan Persentase kerjasama dengan lembaga keuangan dan donor dalam
rangka menunjang pelaksanaan pembekalan dan penyediaan bantuan modal.
30 12
Penguatan fungsi pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penempatan dan perlindungan TKI
Persentase sistim monitoring perlindungan berbasis informasi unit intelijen.
30 Persentase meningkatnya TKI yang berangkat secara procedural di
Kantong TKI non procedural. 92
13 Tersusunnya Perencanaan yang aplikatif dan
meningkatnya kualitas Akuntabilitas Kinerja BNP2TKI;
Prosentase perencanaan anggaran terhadap realisasi pelaksanaan anggaran
92 Penilaian AKIP oleh Kementerian PAN dan RB
BB 14
Pelayanan Terpadu,
Profesional dan
Bertanggungjawab dalam pelaksanaan reformasi birokrasi
Prosentase Layanan
Terpadu Satu
Pintu LTSP
di BP3TKILP3TKIP4TKI yang mudah, murah dan cepat
2 UPP 4 LTSP
Nilai Capaian Reformasi Birokrasi BNP2TKI 85
15 Terselenggaranya Pengelolaan keuangan dan
pengelolaan Barang milik Negara yang tertib dan akuntabel;
Opini BPK atas laporan keuangan WTP
16 Diterbitkannya kebijakan yang komprehensif dan
aplikatif sesuai kebutuhan dinamika organisasi dan meningkatnya opini publik terhadap lembaga
BNP2TKI; Persentase peraturan perundang-undangan dan tingkat kekosongan
hukum 100
Opini Publik terhadap lembaga BNP2TKI Baik
80 17
Terselenggaranya layanan system informasi P2TKI secara terpadu dan kajian Litbang sebagai
masukan kebijakan Persentase terintegrasi Sistem Non Tunai pada lembaga
penempatan dalam Tata Kelola TKI 80
Prosentase rekomendasi hasil kajian yang menjadi kebijakan 9
18 Meningkatnya Kompetensi, Integritas APIP dan
Penyelengaraan SPIP Tingkat Kapabilitas APIP
Skor 1 Tingkat Kematangan Imple mentasi SPIP
Skor 1
1.21
LAKIP BNP2TKI TAHUN 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Pengelolaan Kinerja BNP2TKI
Pengelolaan capaian kinerja BNP2TKI tahun 2016 sudah baik, hal ini ditandai dengan capaian sasaran strategis. BNP2TKI telah meningkatkan efektifitas organisasi, antara lain sudah ada sistem yang
berkelanjutan, inovasi baru dan penggunaan teknologi informasi IT untuk pengelolaan organisasi dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan segenap stakeholder.
Pengelolaan kinerja BNP2TKI secara umum dengan menggunakan Sistim Pelaporan Berbasis Web; www.spbw.bnp2tki.go.id
, sedangkan informasi kinerja pelayanan penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia melalui
www.infokerja-bnp2tki.org ,
http:siskotkln.bnp2tki.go.id ,
http:sipendaki.bnp2tki.go.id ,
http:halotki.bnp2tki.go.id dan
http:dw.bnp2tki.org . Dengan dikembangnkannya peningkatan kualitas
pelayanan melalui “online system” ini, maka perkembangan informasi data kinerja akan dapat dilihat oleh pimpinan atau seluruh stakeholder secara real time dan update setiap saat.
Keberhasilan pelaksanaan tata kelola penyelenggaraan pelayanan penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia yang baik, tidak terlepas dari sistem online yang sudah dilaksanakan dan terus
dikembangkan dengan mengintegrasikan dengan seluruh instansi pusat dan daerah, perwkilan RI di luar negeri serta seluruh stakeholder yang terkait dengan tata kelola penyelenggaraan pelayanan penempatan dan
perlindungan TKI. Disisi lain perlu didukung dengan regulasi yang jelas guna menjembatani tugas dan fungsi dari masing-masing pihak, baik pemerintah maupun swasta, dengan kewenangan yang jelas serta komitmen
yang kuat dari semua pihak, guna mewujudkan tata kelola penyelenggaran pelayanan penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia yang lebih baik, mudah, murah, cepat dan aman, demi terwujudnya
tenaga kerja Indonesia yang berkualitas, bermartabat dan sejahtera. Terobosan yang telah dilakukan BNP2TKI dalam meningkatkan tata kelola pelayanan penempatan
dan perlindungan TKI adalah sebagai berikut: a. Peresmian Program Poros Sentra Pelatihan dan Pemberdayaan di Daerah Perbatasan dengan layanan
terintegrasi, telah diresmikan oleh Ibu Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Nunukan Kalimantan Utara dan dilanjutkan di Entikong, Kalimantan Barat serta Batam,
Tanjung Pinang; b. Mendorong Akses Permodalan untuk Pemberangkatan TKI ke Luar Negeri melalui Skema Baru KUR
bagi TKI, dengan plafon kredit sebesar Rp 4 Trilliun dan Bank pelaksana adalah, BRI, Mandiri, BNI, Sinarmas dan Maybank Indonesia;
c. Penguatan Fungsi Monitoring dan Pengawasan dalam rangka meningkatkan perlindungan TKI di luar negeri dengan mengembangkan Sistem Deteksi Dini early warning system dengan uji coba pada negara
tujuan penempatan Hongkong.
1.22
LAKIP BNP2TKI TAHUN 2016
Guna mengoptimalkan segenap sumber daya dan meningkatkan kinerja BNP2TKI, telah dilakukan upaya-upaya serta komitmen yang besar dari segenap jajaran BNP2TKI untuk mewujudkan kinerja yang baik
dan memuaskan segenap stakeholder, khususnya masyarakat pekerja migran. Dengan beberapa langkah- langkah perbaikan sebagai berikut:
a. Pencegahan TKI Non Prosedural, dalam rangka pencegahan TKI ilegal telah dilakukan kerjasama dengan Bareskrim POLRI; integrasi rekomendasi paspor sebagai tindak lanjut Perjanjian Kerjasama dengan Ditjen
Imigrasi Kemkumham, yang memungkinkan tersaringnya setiap TKI yang berangkat dan melewati pemeriksaan imigrasi, kerjasama perlindungan dengan otoritas perbatasan dan penjagaan yang ketat
akan mengurangi penempatan TKI ilegal; b. Konsep Exit Strategy menuju Zero Informal, Penerapan moratorium diikuti dengan langkah-langkah
perbaikan dan antisipasi baik di dalam dan luar negeri, hal ini untuk menghindari meningkatnya TKI berangkat secara non prosedural. Dalam kaitan tersebut perlu disusun konsep exit strategy penyelesaian
permasalahan TKI pasca kebijakan pemerintah melakukan moratorium penempatan ke Timur Tengah; c. Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Keuangan CTKITKI, untuk meningkatkan kemampuan CTKITKI
dalam pengelolaan keuangan dilakukan pemberian materi tentang literasi keuangan di PAP dan BLKLN; d. TKI Pelaut Perikanan, penghentian penempatan TKI Pelaut Perikanan dilakukan dalam rangka
pembenahan untuk perlindungan TKI Pelaut Perikanan di luar negeri; e. Penerapan e-KTKLN, sebagai tindak lanjut dari Permenaker 7 tahun 2015 tentang e-KTKLN, BNP2TKI
telah menyiapkan petunjuk pelaksanaannya dan telah mensosialisasikan dan pembekalan teknis penghapusan KTKLN di jajaran pelayanan dan operator teknis di lapangan yang dilaksanakan saat PAP;
f. Pengembangan KUR TKI, sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap TKI, Pemerintah telah memfasilitasi para CTKITKI dengan beberapa perbankan guna mendapatkan kredit lunak. Kebijakan ini
sudah dijalankan dengan realisasi 12.151 TKI dengan jumlah kredit sebanyak Rp 177.329.283.641,00; g. Pemberdayaan TKI di Perbatasan, guna mengurangi dan mencegah penempatan TKI non prosedural
khususnya di daerah perbatasan, maka dikembangkan pemberdayaan TKI di daerah perbatasan dalam bentuk pelatihan dan penyelesaian dokumen penempatan guna bekerja di luar negeri;
h. Pembentukan Early Warning System, sebagai bentuk peningkatan pelayanan perlindungan bagi tenaga kerja Indonesia di luar negeri, dikembangkan suatu bentuk deteksi dini terhadap permasalahan TKI;
i. Pembayaran Non Tunai, sejalan dengan fasilitasi KUR TKI dengan melibatkan Perbankan, juga
dikembangkan Pembayaran Non Tunai menggunakan mekanisme perbankan; j. Membangun sistim akuntabilitas yang dapat memberikan informasi-informasi kinerja di lingkungan
BNP2TKI, dengan menggunakan teknologi informasi; k. Merumuskan dan menetapkan Kinerja Utama yang SMART dengan indikator outcome yang jelas dan
mudah untuk diukur tingkat keberhasilannya; l. Mengembangkan sistim informasi kinerja yang dapat memberikan data kinerja dari semua unit layanan yang ada di lingkungan BNP2TKI;
l. Pembenahan infrastruktur pemerintah dalam mendorong layanan dan perlindungan kepada TKI yang lebih baik;
1.23
LAKIP BNP2TKI TAHUN 2016
m. Memperbaiki bisnis proses penempatan dan perlindungan TKI; n. Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan pelayanan penempatan dan perlindungan TKI.
3.2. Metodologi Pengukuran Capaian Kinerja
Pengukuran kinerja dilaksanakan dengan metode sederhana yang membandingkan antara capaian kinerja dengan target kinerja yang sudah ditetapkan untuk setiap Indikator Utama dan Indikator Sasaran dan
digunakan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran kinerja. Dalam pelaksanaannya, metode pengukuran kinerja menggunakan kategorisasi kinerja penentuan
posisi yang dibuat berdasarkan rentang nilai kinerja sebagai berikut : Kategori Kinerja BNP2TKI Tahun 2016
No. Kategori
Rentang Nilai Kode
1. Sangat Baik
100 Biru
2. Baik
80 – 100 Hijau
3. Cukup
50 – 79 Kuning
4. Kurang
49 Merah
Proses penghitungan kinerja menggunakan Informasi Indikator Kinerja IIK yang telah ditetapkan sebelumnya, serta menilai capaian kinerja dari kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian kinerja
program. Koordinasi proses penghitungan dilakukan oleh para pengelola kinerja setiap sasaran strategis sesuai dengan tanggung jawabnya.
3.3. Capaian Indikator Kinerja Utama IKU Tahun 2016
Capaian kinerja utama BNP2TKI selama tahun 2016 berdasarkan tujuh IKU adalah seperti pada tabel berikut:
Tabel 4. Capaian IKU BNP2TKI Tahun 2016
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama Target
Kinerja Realisasi
Capaian Kinerja
1 Meningkatnya pemanfaatan
jobsinfo BNP2TKI dalam alur proses penempatan TKI
Prosentase CTKI pendaftar jobsinfo yang berhasil ditempatkan.
40 17
43
2 Meningkatnya Penempatan
TKLN memenuhi syarat kerja dan prosedur berbasis
Sistem P2TKI Persentase pemanfatan layanan
SISKOTKLN yang terintegrasi oleh pihak terkait dalam proses pra
pemberangkatan yang mudah, cepat, transparan.
70 60
85,71
3 Meningkatnya Perlindungan
sejak Pra, Selama, sampai dengan Pemulangan.
Persentase CTKITKI Bermasalah yang Tertangani
92 95
103,26