Tugas dan Fungsi BNP2TKI

1.11 LAKIP BNP2TKI TAHUN 2016 Struktur organisasi BNP2TKI seperti pada gambar berikut: Gambar 1. Struktur Organisasi BNP2TKI 1.7. Keragaan SDM BNP2TKI Jumlah pegawai di BNP2TKI Pusat dan UPT s. d tanggal 31 Desember 2016 mencapai 1.696 orang, terdiri dari PNS sebanyak 929 orang dan Honorer sebanyak 767 orang. PNS NON PNS Gambar 2. Jumlah Pegawai Menurut Status Kepegawaian Pegawai Negeri Sipil PNS dan Pegawai Honorer BNP2TKI Tahun 2016, dengan rincian sebagai berikut: 1 Jumlah pegawai menurut unit kerja Eselon I Pusat : Sekretariat Utama 196 orang PNS 138 orang dan Honorer 58 orang, Deputi Bidang Kerjasama Luar Negeri dan Promosi 67 orang, 1.12 LAKIP BNP2TKI TAHUN 2016 Deputi Bidang Penempatan 110 orang PNS 94 orang dan Honorer 16 orang, Deputi Bidang Perlindungan 87 orang PNS 83 orang dan Honorer 4 orang, Inspektorat 27 orang PNS 24 orang dan Honorer 3 orang, dan UPT Daerah 1.208 orang PNS 522 orang dan Honorer 686 orang; Gambar 3. Jumlah Pegawai Menurut Unit Kerja 2 Jumlah PNS BNP2TKI sebanyak 929 orang, terdiri dari laki-laki sebanyak 513 orang dan perempuan sebanyak 416 orang; 3 Dirinci menurut golongan: Golongan IV sebanyak 116 orang, Golongan III sebanyak 7 3 7 orang, Golongan I I sebanyak 7 2 orang, dan Golongan I sebanyak 4 orang. Gol. I Gol. II Gol. III Gol. IV Gambar 4. Jumlah Pegawai Menurut Golongan 4 Dirinci menurut jabatan, jabatan Eselon I sebanyak 5 orang, jabatan Eselon II sebanyak 17 orang, jabatan Eselon III sebanyak 72 orang, jabatan Eselon IV sebanyak 197 orang, jabatan Eselon V sebanyak 4 orang, jabatan fungsional 42 orang, dan pelaksanastaf sebanyak 592 orang. Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV Eselon V Fungsional Staf Gambar 5. Jumlah Pegawai Menurut Jabatan Settama Deputi I Deputi II Deputi III Inspektorat UPT Daerah 1.13 LAKIP BNP2TKI TAHUN 2016 5 Dirinci menurut tingkat pendidikan: S-3 sebanyak 2 orang atau 0,22 , S-2 sebanyak 119 orang atau 12,81 , S-1 sebanyak 638 orang atau 68,68 , D-3 sebanyak 46 orang atau 4,95 , SLTA sebanyak 115 orang atau 12,38 , SLTP sebanyak 5 orang atau 0,56 , SD sebanyak 4 orang atau 0,43 . S-3 S-2 S-1 D-3 SLTA SLTP SD Gambar 6. Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan

1.8. Sistematika Penyajian LAKIP

Laporan Akuntabiltas Kinerja BNP2TKI Tahun 2016 mengacu kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Akuntabiltas Kinerja ini bertujuan menginformasikan capaian kinerja BNP2TKI selama Tahun 2016. Capaian Kinerja Performance Results 2016 tersebut dibandingkan dengan Penetapan Kinerja Performance Plan BNP2TKI Tahun 2016 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Adapun sistematika penyajian laporan sebagai berikut: 1 Ikhtisar Eksekutif, pada bagian ini berisi ringkasan secara menyeluruh LAKIP BNP2TKI; 2 Bab I Pendahuluan, pada bab ini berisi latar belakang, maksud dan tujuan penyusunan LAKIP, tugas dan fungsi organisasi dan keragaan SDM BNP2TKI; 3 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, pada bab ini berisi perencanaan strategis BNP2TKI 2015-2019 dan penetapan kinerja tahun 2016; 4 Bab III Akuntabilitas Kinerja, pada bab ini berisi hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis capaian kinerja, serta akuntabilitas keuangan BNP2TKI tahun 2016; 5 Bab IV Penutup, pada bab ini disajikan kesimpulan menyeluruh dari LAKIP BNP2TKI dan rekomendasi perbaikan kinerja ke depan; 6 Lampiran. 1.14 LAKIP BNP2TKI TAHUN 2016

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN 2015-2019, visi pemerintah yang dijalankan Kabinet Kerja Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla adalah Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong dalam Misi ke 5 yaitu; “Mewujudkan Bangsa yang Berdaya Saing” dan agenda prioritas ke 1 yaitu; “Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara”. Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya, memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya, yang salah satu tahapan sasarannya; memantapkan penataan kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan IPTEK dan memperkuat daya saing perekonomian. Sejalan dengan itu dibidang penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mewujudkan sasaran tersebut adalah dengan meningkatkan kompetensi CTKITKI agar mampu bersaing di pasar kerja global guna meningkatkan kesejahteraan keluarganya dan masyarakat sekitarnya. Meningkatkan nilai tawar tenaga kerja Indonesia dengan merumuskan MoU antara Pemerintah Indonesia dengan negara penerima TKI. Menetapkan jabatan-jabatan prioritas dan sektor-sektor lapangan usaha yang boleh dan yang tidak boleh diisi oleh tenaga kerja Indonesia. Meningkatkan perlindungan TKI dalam upaya meningkatkan harkat dan martabat bangsa. Sehubungan dengan hal tersebut, visi, misi, tujuan, sasaran strategis pembangunan penempatan dan perlindungan TKI tahun 2015-2019 dan penetapan kinerja 2016 ditetapkan sebagai berikut:

2.1. Rencana Strategis BNP2TKI 2015 – 2019

Sesuai dengan Peraturan Ka. BNP2TKI Nomor PER.10KAIV2015 tentang Rencana Strategis BNP2TKI Tahun 2015-2019.

2.1.1. Visi dan Misi A. VISI

Pada Rencana Strategis BNP2TKI tahun 2015-2019 adalah melaksanakan Visi Presiden pada pada Kabinet Kerja Tahun 2015-2019 Yaitu : Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong . Selaras dengan Visi Presiden tersebut, dalam Rencana Stratgis BNP2TKI terkandung maksud bahwa Visi yang diemban BNP2TKI adalah : 1. CTKITKI terlindungi di dalam negeri; 2. TKI Tidak terlantar di luar Negeri; 3. TKI tidak miskin sengsara saat kembali dari Luar Negeri. 1.15 LAKIP BNP2TKI TAHUN 2016 Maka Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia bertekad untuk : ““Terwujudnya TKI yang Profesional, Bermartabat dan Sejahtera”. Dalam hal ini yang dimaksud dengan : “Profesional” , adalah bahwa TKI yang bekerja ke luar negeri memiliki kompetensi dan melaksanakan pekerjaan job dengan disiplin ilmu yang tinggi. Bermartabat , berarti bahwa TKI yang memiliki kompetensi, daya saing, gaji, memahami dan mendapat perlindungan hukum, dan menjadikan dirinya bermartabat sebagai tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Sejahtera , bahwa TKI dan keluarganya tidak hanya memperoleh gaji atau pendapatan yang layak sesuai keahliannya, namun juga dapat mensejahterakan dirinya, keluarganya dan bangsa. Dalam visi tersebut juga terkandung makna bahwa profil TKI ideal yang ingin diwujudkan kedepan adalah: TKI yang secara ideologis memiliki komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila, TKI yang secara sosial, politik dan budaya, memiliki karakter pendukung bagi pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan dan menjaga martabat bangsa melalui TKI sebagai warga negara Indonesia WNI atau “duta” WNI di luar negeri, yang ditunjukkan dalam bentuk perilaku baik dan kinerja tinggi, serta mampu menjaga hubungan politik dengan negara tempat TKI bekerja. Dengan kata lain, bahwa terwujudnya TKI yang profesional, bermartabat dan sejahtera, maka mereka akan memberikan kontribusi yang besar bagi pembentukan karakter bangsa Indonesia national character building. B. MISI Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, telah ditetapkan Misi pada Kabinet Kerja Tahun 2015-2019 yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan BNP2TKI yaitu : 1. “Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia Yang Tinggi, Maju Dan Sejahtera” 2. “Mewujudkan Bangsa Yang Berdaya Saing” Selaras dengan misi Presiden tersebut, dalam Rencana Stratgis BNP2TKI terkandung maksud bahwa Misi yang diemban BNP2TKI : 1. Zero TKI Informal, Seluruh TKI yang dikirimkan ke LN berstatus tercatat sebagai TKI dan dipekerjakan pada sektor formal. Target juga mencakup beralihnya seluruh TKI ilegal yang dipersiapkan kembali menjadi TKI legal pada sektor formal; 2. Pra Keberangkatan TKI rata-rata 1 Bulan, Tersedianya layanan yang cepat dan mudah sejak pengurusan administrasi, pembekalan TKI, persiapan keberangkatan hingga keberangkatan TKI menuju negara penempatan; 3. Dua bulan gaji biaya maksimal TKI, Meminimalkan biaya persiapan dan pemberangkatan yang menjadi beban TKI sehingga menjadi sebesar-besarnya 2 bulan gaji TKI bersangkutan; 4. Remitansi TKI Meningkat 3 kali lipat, Meningkatkan nilai pengiriman uang TKI dari negara penempatan menjadi 3 x lipat dari nilai saat ini sebesar Rp. 70 TriliunTahun;

5. Perlindungan utuh di 4 empat Tahapan, TKI mendapatkan jaminan dan akses perlindungan sejak

di tahap pra-keberangkatan, masa bekerja, kepulangan hingga tahap pemberdayaan;