Pengertian LKS Tinjauan Tentang LKS

commit to user 24 Sebelum memberikan tugas seharusnya guru memberikan penjelasan terlebih dahulu atas tugas yang harus dikerjakan oleh siswa tersebut. Sehingga mereka paham mana tugas yang harus dikerjakan dan mereka mengerti bagaimana cara memecahkan masalah yang ada pada soal tersebut. d. Memberikan tugas dengan memperhitungkan taraf kesukaran soal dengan kemampuan siswa Guru harus mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas. Jika guru memberikan tugas tidak sesuai dengan kemampuan siswa maka siswa kesulitan dalam menyelesaikan tugas. Akhirnya mereka kurang bersemangat dalam mengerjakan tugas. Tujuan dari pemberian tugas ini adalah agar pemahaman siswa terhadap materi lebih mantap. Dengan kegiatan melaksanakan tugas, siswa aktif belajar dan merangsang untuk meningkatkan efektivitas belajarnya. Banyak tugas yang harus dikerjakan siswa, diharapkan mampu menyadarkan siswa memanfaatkan waktu senggang untuk hal-hal yang menunjang belajarnya. Dalam penelitian ini proses belajar mengajar menggunakan metode resitasi ini, guru mengontrol pelaksanaan tugas siswa apakah dikerjakan dengan baik. Sehingga dengan penggunaan metode resitasi melalui LKS dapat optimal guna pencapaian efektivitas belajar siswa. Setelah siswa melaksanakan tugas-tugas yang ada di LKS, guru harus memeriksa apakah sudah dikerjakan atau belum. Kemudian memberikan evaluasi, karena hal ini akan memberi motivasi belajar siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar.

3. Tinjauan Tentang LKS

a. Pengertian LKS

Pengertian LKS, Lembar kerja siswa LKS ialah lembar kerja yang berisi informasi dan perintahinstruksi dari guru kepada siswa untuk mengerjakan commit to user 25 suatu kegiatan belajar dalam bentuk kerja, praktek, atau dalam bentuk penerapan hasil belajar untuk mencapai suatu tujuan. Pandangan pertama tentang LKS, Saat ini di sekolah-sekolah banyak ditemui penggunaan buku jenis LKS Lembar Kerja Siswa yang sebenarnya merupakan buku rangkuman materi pelajaran yang disertai dengan kumpulan soal, terutama soal-soal pilihan ganda. LKS yang semestinya dikerjakan di sekolah dalam kegiatan pembelajaran, seringkali juga harus dikerjakan di rumah sebagai PR. Dalam LKS jenis ini, materi pelajaran biasanya tidak disampaikan dalam bentuk uraianbacaan, melainkan sudah dalam bentuk rangkuman atau poin-poin penting saja. Akibatnya, ketika menggunakan LKS ini, siswa-siswa cenderung langsung mengerjakan soal-soal, yang pada umumnya berupa soal-soal pilihan ganda. Jika siswa tidak dapat mengerjakan sebuah soal, maka siswa akan mencari jawabannya dalam rangkuman materi pelajaran di LKS tersebut. Jika kondisi ini dibiarkan terus-menerus, bukan tidak mungkin bahwa kemampuan siswa untuk memahami bacaan, berpikir kritis, dan berpikir kreatif tidak akan berkembang. Masalah ini menarik juga karena ini terjadi pada anak-anak di SD bukan di jenjang pendidikan tinggi seperti SMA dan Perguruan Tinggi yang semestinya banyak dilatih untuk memiliki kemampuan membaca yang baik, berpikir kritis, dan berpikir kreatif. Lembar kerja siswa LKS dapat dianggap sebagai suatu media atau alat pembelajaran, karena dipergunakan guru sebagai perantara dalam melaksanakan kegiatan pengajaran untuk mencapai tujuan instruksional khusus atau tujuan pembelajaran khusus. Pandangan kedua tentang LKS. LKS dikatakan sebagai sarana belajar, karena dengan LKS siswa dapat melaksanakan kegiatan belajar untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Selain itu LKS juga mendorong siswa untuk mengolah sendiri bahan yang dipelajari atau bersama dengan temannya dalam suatu bentuk diskusi kelompok. Suatu kegiatan belajar yang menggunakan LKS memberikan kesempatan penuh kepada siswa untuk commit to user 26 mengungkapkan kemampuan dan keterampilan, didorong dan dibimbing berbuat sendiri untuk mengembangkan proses berpikirnya. Dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian LKS adalah kertas yang berisi tugas-tugas atau rencana kerja atau langkah-langkah kegiatan yang mengarahkan siswa untuk mempelajari bab yang ada dibuku ajar dan mengerjakannya. Menurut Piduk Rentayati, Sri Dwastuti, dkk 2000:36, mengatakan bahwa “Dengan menggunakan LKS dapat membantu siswa dalam memperoleh materi yang dipelajarinya serta dapat menambah siswa memperoleh catatan materi yang dipelajarinya”. Dalam proses belajar mengajar LKS digunakan untuk : 1. Memberikan pedoman kepada guru dan siswa melaksanakan kegiatan belajar mengajar. 2. Mengaktifkan siswa. 3. Membantu siswa mengembangkan konsep dan memperoleh atau menemukan konsep berdasarkan data yang diperoleh dalam kegiatan eksperimen atau observasi. 4. Membantu guru dalam menyusun rencana pengajaran. 5. Memberikan pedoman bagi guru dan siswa dalam meaksanakan kegiatan lapangan atau laboratorium. 6. Melatih siswa untuk mengembangkan ketrampilan proses sesuai dengan tuntutan kurikulum. 7. Membantu siswa menambah informasi tentang konsep yang dipelajari lewat kegiatan. 8. Membantu siswa memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan. commit to user 27 Lembar kerja siswa dapat dibedakan menjadi 2 yaitu : 1. Lembar Kerja Berstruktur Lembar kerja ini dirancang untuk membimbing siswa dalam satu program kerja atau pelajaran dengan sedikit atau sama sekali tanpa bantuan guru untuk mencapai sasaran yang dituju dalam pelajaran ini. Lembar Kerja ini telah disusun petunjuk atau pengarahannya. Lembar kerja ini tidak dapat menggatikan peranan guru dalam kelas. Guru tetap mengawasi kelas, memberi semangatdorongan belajar, dan memberi bimbingan pada perorangan tertentu. 2. Lembar Kerja Tak Berstruktur Lembar kerja tak berstruktur adalah lembaran yang berisi sarana untuk menunjang materi pelajaran., sebagai alat bantu kegiatan siswa yang dipakai guru untuk menyampaikan pelajaran. Contohnya : kumpulan soal- soal, daftar bilangan rondam untuk pelajaran probabilitas statistik, kertas berpetak, kumpulan data statistik, dan diagram atau tabel. Lembar kerja ini merupakan alat bantu mengajar, dapat dipakai untuk mempercepat pengajaran, memberi dorongan belajar pada tiap individu atau melengkapi materi buku paket. Lembar kerja ini penting sebagai alat bantu, dapat berisi sedikit petunjuk tertulis atau lisan untuk mengarahkan siswa.

b. Tujuan dan Manfaat LKS

Dokumen yang terkait

Penggunaan Internet Sebagai Penunjang Kegiatan Belajar Mengajar Pada Mata Pelajaran Sosiologi Di Kelas X ICT SMA Negeri 4 Semarang Tahun Ajaran 2010 2011

0 18 114

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN LCD PROJECTOR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XII SMA NEGERI I KLEGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 17 82

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE RESITASI (RECITATION METHOD) PADA MATA PELAJARAN SAINS KELAS IV SD N 106164 SAMBIREJO TIMUR TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 2 21

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESITASI DI KELAS V SD NEGERI 101767 TEMBUNG TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 0 19

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI MINAT BACA SISWA DAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS XI SMA N 1 BATURETNO TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 1 10

PENDAHULUAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 WEDI TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 2 9

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA ANTARA PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION DAN METODE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SMP NEGERI 1 BOYOLALI (RSBI) TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 1 9

PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Tipe Belajar Dan Persepsi Siswa Tentang Mata Pelajaran Ekonomi Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri Karangpandan Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 9

Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Mata Pelajaran Penjasorkes di SMA Sederajat Kota Salatiga Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 60