Prestasi Belajar Pola Asuh Dan Prestasi Belajar

92 untuk rajin belajar, mau terbuka terhadap anak dan mendengar setiap masalah yang dialami oleh anak, serta memberikan penghargaan kepada anak apabila anak berprestasi.

4.5.2. Prestasi Belajar

Keberhasilan dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari prestasi belajar yang dicapai oleh anak. Anak yang memperoleh hasil belajar yang tinggi, akan mampu menjadi anak yang berprestasi. Menurut Bloom dalam Premana, 2011 bahwa prestasi belajar merupakan hasil perubahan tingkah laku yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Dengan demikian dapat diasumsikan prestasi belajar tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan yang menjurus dengan adanya perubahan tingkah laku. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari proses belajar yang dijalani oleh anak di bangku sekolah. Prestasi belajar anak pada penelitian ini memiliki 4 indikator, yaitu meliputi kecerdasan, keaktifan, penghargaan, dan indek prestasi nilai. Kesimpulan dari prestasi belajar anak dapat dilihat dari data yang telah dihasilkan dari lapangan dengan pertanyaan mengenai apakah nilai raport anak memuaskan. Mayoritas responden menyatakan selalu dengan jumlah 52 orang, responden lain menyatakan sangat serinng dengan jumlah 27 orang, responden yang menyatakan jarang dengan jumlah 11 orang, dan minoritas responden menyatakan tidak pernah dengan jumlah 8 orang. Pertanyaan lain yang mewakili pernyataan prestasi belajar anak adalah apakah anak mendapat peringkat di kelas. Mayoritas responden menyatakan tidak pernah dan jarang dengan jumlah 31 Universitas Sumatera Utara 93 orang, responden lain menyatakan selalu dengan jumlah 21 orang, dan minoritas responden menyatakan sangat sering dengan jumlah 15 orang.

4.5.3. Pola Asuh Dan Prestasi Belajar

Keluarga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar seorang anak di sekolah. Bentuk dari pola asuh keluarga termasuk sebagai salah satu faktor di luar individu yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak. Orangtua merupakan pendidik atau wadah pertama dan utama bagi anak untuk membangun motivasi belajarnya. Hal ini dikarenakan bahwa orangtua memiliki peranan penting dan bertanggungjawab sebagai lembaga pertama dalam kehidupan anak, tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai makhluk sosial. Motivasi belajar anak yang tinggi berhubungan positif dengan pola asuh yang diberikan oleh orangtua. Pola asuh yang diterima oleh anak lah yang akan menentukan apakah anak memiliki prestasi belajar yang tinggi atau rendah. Korelasi dari pola asuh dan prestasi belajar anak dapat dilihat dari uji korelasi pada tabel 4.40, yang menjelaskan pengaruh pola asuh terhadap prestasi belajar anak. Dari tabel uji korelasi Spearman tersebut dapat terlihat bahwa angka koefisien tertinggi adalah 0,237 dan terendah – 0,210 yang menunjukkan bahwa adanya hubungan pola asuh dengan prestasi belajar. Namun, hubungan antara variabel X dan variabel Y tersebut sangat lemah karena koefisen korelasinya mendekati angka 0. Korelasi dari kedua variabel tersebut bersifat searah, artinya kedua variabel akan saling memperngaruhi satu dengan yang lain. Universitas Sumatera Utara 94 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan