35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif
memungkinkan penulis untuk memahami suatu gejala dengan lebih mendalam dengan cara setiap hal yang akan diteliti harus diidentifikasi, dikategorisasikan,
dan diidentifikasi secara jelas untuk kemudian dapat diukur melalui cara-cara yang tepat. Pada penelitian korelasi ditujukan untuk melihat ada tidaknya
hubungan dan kapasitas hubungan antar dua variabel atau lebih. Melalui studi korelasional, peneliti dapat memperoleh informasi mengenai taraf hubungan yang
terjadi bukan mengenai ada tidaknya efek variabel satu terhadap variabel lain yang sedang diteliti. Penelitian ini dirancang untuk menentukan tingkat hubungan
variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Hubungan antar variabel tidak saja dalam bentuk sebab-akibat, tetapi juga hubungan timbale balik antara
dua variabel. Pada penelitian Pengaruh Pola Asuh Terhadap Prestasi Belajar Anak ini,
peneliti akan melihat apakah pola asuh yang diterapkan orangtua berpengaruh terhadap prestasi belajar anak di kelurahan Sei Mati. Penelitian ini menggunakan
kuesioner sebagai media pengumpul data, selain itu juga melakukan observasi.
Universitas Sumatera Utara
36
3.2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan tepat berada di jalan Brigjen Katamso Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun Provinsi Sumatera Utara.
3.2.1. Sejarah Singkat Kelurahan Sei Mati
Pada awalnya Kota Medan terkenal dengan nama Tanah Deli. Tanah Deli ini dinamakan mulai dari Sungai Ular Deli Serdang, sampai dengan ke Sungai
Wampu di Langkat. Pada mulanya yang membuka perkampungan Medan adalah Guru Patimpus yang lokasinya terletak di Tanah Deli. Sejak zaman penjajahan
tersebut banyak yang mengatakan bahwa Medan dengan Deli Medan-Deli. Kemudian setelah zaman kemerdekaan, maka kelama-lamaan istilah Medan Deli
secara berangsur-angsur sampai sekarang ini sudah kurang didengar lagi. Kota Medan memiliki Luas 26.510 hektar 265,10km
2
atau 3,6 dari keseluruhan di wilayah Sumatera Utara ini. Maka dengan demikian, dibandingkan
dengan kota ataupun kabupaten lainnya, Kota Medan memiliki luas wilayah yang relative kecil dengan jumlah penduduk yang relative besar. Secara geografis Kota
Medan terletak pada 3 30
’
- 3 43
’
LU dan 98 35
’
- 98 44
’
BT. Dimana Kota Medan memiliki beberapa kecamatan, salah satu diantaranya adalah Kecamatan
Medan Maimun. Sebelum terjadi pemekaran, Kecamatan Medan Maimun dahulu bergabung dengan Kecamatan Medan Baru. Lalu pada tahun 1988 telah terjadi
pemekaran di Kotamadya Medan. Sehingga berdirilah Kecamatan Medan Maimun.
Pada Kecamatan Medan Maimun terdapat beberapa kelurahan yaitu diantaranya adalah Kelurahan Sukaraja, Kelurahan Aur, Kelurahan Jati,
Universitas Sumatera Utara
37
Kelurahan Hamdan, Kelurahan Sei Mati, dan Kelurahan Kampung Baru. Pada Kelurahan Sei Mati terletak di tenngah-tengah Kota Medan, tepatnya berada di
jalan Brigjen Katamso. Jalan tersebut merupakan salah satu jalan utama yang sering dilalui oleh masyarakat. Juga merupakan salah satu kawasan perdagangan
di Kota Medan. Hal ini dapat dilihat dengan adanya keberadaan ruko-ruko yang menjual berbagai jenis kebutuhan masyarakat. Di sekita jalan Brigjen Katamso ini
juga terdapat fasilitas infrastruktur yang bias digunakan oleh masyarakat, baik pada masyarakat yang tinggal disekitar jalan tersebut ataupun masyarakat yang
tinggal diluar wilayah jalan tersebut. Maka secara geografis, luas keseluruhan wilayah dari Kelurahan Sei Mati ini adalah 0,23 km
2
23 Ha. Kelurahan Sei Mati adalah merupakan salah satu permukiman masyarakat
yang berada di Kota Medan yang berdekatan dengan adanya Sungai Deli. Dimana Sungai Deli ini sering meluap saat memasuki musim penghujan dan menyebabkan
pemukiman pada masyarakat tersebut menjadi rawan banjir.
3.2.2. Letak dan Batas Wilayah
Kelurahan Sei Mati merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Medan Maimun dengan luas wilayah 23 Ha. Kelurahan Sei Mati ini mulai berdiri pada
tahun 1958. Dengan beriklim tropis dan merupakan daerah rendah. Keluhan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun terdiri dari 12 lingkungan. Dengan jarak kantor
Lurah Sei Mati ke kantor pusat pemerintahan kota adalah sekitar 2 km. Lalu jarak dari kantor Lurah Sei Mati ke kotaibukota Medan adalah sekitar 2 km. Kemudian
selanjutnya yang terakhir jarak dari kantor Lurah Sei Mati ke ibukota provinsi adalah sekitar 4 km.
Universitas Sumatera Utara
38
Kelurahan Sei Mati memiliki batas-batas wilayah. Adapun batas-batas wilayah dari kelurahan ini yaitu adalah sebagai berikut :
a. Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan
Maimun b.
Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Teladan Barat Kecamatan Medan Kota
c. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Kampung Baru Kecamatan
Medan Maimun d.
Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Sukadame Kecamatan Medan Polonia
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, atau peristiwa-peristiwa, sikap
hidup dan sebagainya yang dapat menjadi sumber penelitian Bungin, 2005. Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah kepala keluarga di
Kelurahan Sei Mati yang memiliki anak yang sedang mengecam pendidikan. Dari data Kantor Kelurahan, jumlah kepala keluarga di kelurahan sei mati adalah 3.914
jiwa.
3.3.2. Sampel
Sampel harus memenuhi unsur representatif atau mewakili dari seluruh sifat- sifat populasi. Sampel yang representatif bisa diartikan bahwa sampel tersebut
mencerminkan semua unsur dalam populasi secara proporsional atau memberikan
Universitas Sumatera Utara
39
kesempatan yang sama pada semua unsur populasi untuk dipilih sehingga dapat mewakili keadaan sebenarnya dalam keadaan populasi Bungin,2005.
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah penduduk setempat, dengan menerapkan teknik simple random sampling yaitu, pengambilan sampel dari
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada pada populasi tersebut, dilakukan pada populasi homogen. Dengan kriteria yang
dianggap peneliti cocok sebagai sumber data. Dengan indikator merupakan penduduk lokal yang bertempat tinggal di Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan
Area. Jumlah kepala keluarga di Sei Mati ialah 3.914 kepala keluarga . Rumus penarikan sampel yang digunakan ialah rumus menurut Taro Yamane
Bungin, 2005 berikut : � =
� � �
2
+
Keterangan: n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi d : Presisi atau derajat kebebasan peneliti menetapkan 10 atau d = 0,1
Dari rumus Taro Yamane tersebut, maka besar sampel yang ditarik pada penelitian ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
40
� = �
� �
2
+
� = .
. ,
2
+
� = .
.
� = ,
� = keluarga
Dari proses penjumlahan melalui rumus Taro Yamane diatas, maka didapat sampel sebanyak 98 keluarga sebagai responden. Sedangkan teknik untuk menarik
sampelnya dilakukan dengan cara :
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : a
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian.
Langkah-langkah pengumpulan data primer adalah dengan cara :
Dokumentasi Pengamatan dan pengambilan gambar yang dilakukan atau diambil
secara langsung dari lapangan penelitian.
Kuesioner
Universitas Sumatera Utara
41
Menyebarkan kuesioner dengan pertanyaan tertutup, dimana responden bebas menentukan jawaban yang terbaik.Bentuk seperti
ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lengkap tentang penelitian sehingga hasilnya bersifat valid.
b Data Sekunder
Data yang diperoleh dari data kedua atau sumber-sumber yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebelum menuju tahap berikutnya.
Data sekunder diperoleh dengan cara studi kepustakaan dan pencatatan dokumen, yaitu dengan mengumpulkan data dan
mengambil informasi dari buku-buku referensi, dokumen, majalah, jurnal, artikel dan internet yang dianggap relevan dengan masalah
yang diteliti.
3.5. Teknik Analisis Data 3.5.1. Analisis Tabel Tunggal