Memarahi Anak Apabila Terlambat Pulang Memukul Anak Bila Melakukan Kesalahan

63

4.2.10. Memarahi Anak Apabila Terlambat Pulang

Seorang anak pasti memiliki berbagai aktivitas didalam maupun diluar rumah. Seperti memiliki les tambahan, bermain dengan teman-teman, dan berbagai aktivitas lainnya. Hal ini yang menjadi salah satu alasan mengapa anak pulang telat ke rumah. Orangtua akan cenderung menyikapi keterlambatan anak pulang ke rumah dengan memarahinya.. berbagai pernyataan responden mengenai hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah : Tabel 4.18 Distribusi Frekuensi Pernyataan Responden Mengenai Memarahi Anak Apabila Terlambat Pulang Ke Rumah Pernyataan Frekuensi n Persentase Tidak Pernah 11 11.2 Jarang 10 10.2 Sangat Sering 29 29.6 Selalu 48 49.0 Total 98 100 Sumber : Data Penelitian Lapangan 2016 Berdasarkan data tabel diatas, setiap responden memiliki sikap yang berbeda-beda dalam menyikapi keterlambatan anak pulang ke rumah. Responden yang menyatakan tidak pernah memarahi anak ada sebanyak 11.2 11 orang, responden yang menyatakan jarang ada sebanyak 10.2 10 orang, responden yang menyatakan sangat sering ada sebanyak 29.6 29 orang, dan responden yang menyatakan selalu ada sebanyak 49.0 48 orang. Maka, dari data distribusi frekuensi diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden Universitas Sumatera Utara 64 menyatakan selalu memarahi anak apabila terlambat pulang yaitu sebanyak 48 orang dan minoritas responden menyatakan jarang yaitu sebanyak 10 orang.

4.2.11. Memukul Anak Bila Melakukan Kesalahan

Distribusi frekuensi pernyataan responden mengenai akan memukul anak apabila anak melakukan kesalahan dapat dilihat pada data tabel dibawah ini : Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Pernyataan Responden Mengenai Memukul Anak Bila Anak Melakukan Kesalahan Pernyataan Frekuensi n Persentase Tidak Pernah 25 25.5 Jarang 17 17.3 Sangat Sering 11 11.2 Selalu 45 45.9 Total 98 100 Sumber : Data Penelitian Lapangan 2016 Berdasarkan data tabel diatas, dapat dipaparkan mengenai orangtua memukul anak apabila anak melakukan kesalahan, yaitu responden yang menyatakan tidak pernah ada sebanyak 25.5 25 orang, responden yang menyatakan jarang ada sebanyak 17.3 17 orang, responden yang menyatakan sangat sering ada sebanyak 11.2 11 orang, dan responden yang menyatakan selalu ada sebanyak 45.9 45 orang. Dari distribusi frekuensi diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan selalu memukul anak bila melakukan kesalahan yaitu sebanyak 45 orang dan minoritas responden menyatakan sangat sering yaitu sebanyak 11 orang. Universitas Sumatera Utara 65

4.2.12. Menghukum Anak Bila Mendapat Nilai Rendah