dan siswa serta angket. Survei dilaksanakan pada hari Selasa, 14 Juli 2009 pukul 08.45 WIB. Hasil survei kondisi pratindakan menunjukkan sebagai berikut:
1. Siswa terlihat kurang antusias mengikuti pelajaran menulis
Berdasarkan  kegiatan  observasi  kelas,  angket  dan  wawancara  yang dilakukan  peneliti  terhadap  siswa  dan  guru,  terungkap  bahwa  siswa  kurang
antusias dalam mengikuti pelajaran menulis. Hal tersebut terlihat dalam kegiatan observasi  yang  dilakukan  peneliti.  Saat  mengikuti  pelajaran  menulis,  siswa
menunjukkan  kurang  peduli dan  tidak  memperhatikan  pelajaran  dengan
sepenuhnya. Hal tersebut diperkuat dengan adanya yang berbicara sendiri dengan temannya, tiduran di dalam kelas.
Menurut  siswa  pelajaran  menulis  itu  tidak  menyenangkan  karena  siswa merasa  kesulitan  dalam  merangkai  kata.  Keterbatasan  kosa  kata  siswa  cukup
mempengaruhi  minat  siswa  dalam  mengembangkan  idenya  untuk  dituangkan menjadi tulisan. Akibatnya siswa jadi enggan dan tidak antusias dalam mengikuti
pelajaran  menulis.  Saat  proses  pembelajaran  berlangsung,  siswa  pasif.  Beberapa siswa memang tampak memperhatikan keterangan guru namun tidak sedikit pula
siswa yang menguap, bosan, menopang dagu, serta sibuk beraktivitas sendiri. Dari  hasil  pantauan  peneliti  dengan  lembar  observasi,  diketahui  bahwa
siswa  yang  aktif  dalam  pembelajaran  sebanyak  10  orang  atau  30  dari keseluruhan  siswa  di  kelas  tersebut.  Sementara  itu,  siswa  yang  berantusias
menjawab pertanyaan dari guru hanya 5 orang atau 15 dari keseluruhan siswa di  kelas  tersebut.  Sedangkan  dari  segi  hasil  kemampuan  menulis  pengalaman
siswa yang mendapatkan nilai tertinggi 65 diperoleh 3 siswa dan nilai terendah 45 yang diperoleh 4 siswa dan rata-ratanaya di bawah KKM yaitu 55,96.
76
2. Siswa mengalami kesulitan dalam pelajaran menulis pengalaman
Kesulitan  siswa  dalam  menulis  pengalaman  disebabkan  karena  siswa menganggap  semua  pelajaran  menulis  itu  sulit  dan  membosankan.  Kebanyakan
siswa  masih  sulit    untuk  menuliskan  suatu  tulisan  yang  runtut.  Siswa  masih menuliskan alur yang  meloncat-loncat dan berputar-putar.  Hal  ini  terlihat  dalam
observasi  yang  peneliti  lakukan  dari  melihat  buku  tugas  bahasa  Indonesia  yang ada di sekolah dan hasil latihan yang dilakukan guru. Sebagian besar siswa belum
bisa menulis pengalaman dengan tepat dan menggunakan kalimat yang efektif.
3. Guru kesulitan dalam membangkitkan minat siswa