harapan. Guru mampu memancing respon siswa terhadap stimulus yang diberikanya dan mampu mengatasi penyimpangan siswa selama proses belajar
mengajar tanpa membuat siswa merasa direndahkan. Banyak siswa yang aktif bertanya dan sukarela mengerjakan apa yang diperintahkan oleh guru seperti
membacakan hasil tulisannya tanpa diperintah oleh guru. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi di atas, tindakan pada siklus III
dikatakan berhasil. Peningkatan terjadi pada beberapa indikator dibandingkan siklus sebelumnya. Nilai rata-rata kelas sudah mencapai batas ketuntasan yang
telah ditentukan. Perbandingan antar hasil pekerjaan siswa pada saat observasi nilai rata siklus I 65,55, siklus II 70,17, dan siklus III 75,06.
Pelaksanaan pembelajaran kemampuan menulis pengalaman dengan pendekatan
whole language
, ternyata mampu meningkatkan kemampuan menulis pengalaman siswa. Terbukti pendekatan
whole language
dapat mengerakkan daya kreatif dan sangat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan
menulisnya.
C. Hasil Penelitian
Berdasarkan kajian teoritis dan deskripsi hasil penelitian yang dipaparkan di awal, terbukti pendekatan
whole language
dapat mengoptimalkan pembelajaran menulis pengalaman. Dari penerapan di komponen pada siklus I, II,
dan III dapat dideskripsikan bahwa.
1. Kemampuan Menulis Pengalaman Siswa Meningkat
Kemampuan menulis pengalaman siswa kelas V SDN 01 Kemasan baik dari segi hasil dan segi proses meningkat. Dari segi hasil peningkatan terlihat dari
tiap siklusnya, yaitu sebesar nilai rata-rata siklus I 65,55, siklus II 70,17, dan siklus III 75,06. Dari segi proses kemampuan menulis meningkat dengan
adanya berbagai upaya yang dilakukan guru seperti penggunaan media yang tepat
. Dilihat dari hasil menulis kalimat siswa tidak lagi bersifat memberitakan
tetapi lebih bersifat menggambarkan. Guru mengenalkan langkah dan strategi dalam pendekatan
whole language
dalam menulis, sehingga siswa mampu menulis pengalaman dengan baik.
2. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Menulis Pengalaman dengan
Pendekatan
Whole Language
Proses pembelajaran yang berkualitas lebih mudah untuk mencapai tujuan pembelajaran. Peningkatan kualitas proses pembelajaran menulis
pengalaman dilihat dari faktor-faktor berikut. a.
Keaktifan siswa Keaktifan siswa dalam pembelajaran meningkat, siklus I, II, dan III
siswa mengalami peningkatan yang baik ini dilihat dari keaktifan siswa selama pemberian apresiasi yang diberikan oleh guru.
b. Berinisiatif
Dalam proses belajar mengajar selama pendekatan
whole language
diterapkan dalam menulis pengalaman inisiatif siswa untuk menemukan jawaban dari pertanyaan guru meningkat walaupun masih ada anak yang
kurang memperhatikan pertanyaan dari guru, mereka lebih senang diam. c.
Kerja Sama Penerapan pendekatan
whole language
dapat memunculkan daya kritis, kreatif, dan keberanian untuk berpendapat di depan kelas. Kerja sama yang
dilakukan oleh siswa untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru sangat baik ini dapat memberi keterampilan siswa untuk berani mengungkapkan
pendapatnya di depan umum dan semakin terasah untuk proses pembelajaran selanjutnya.
d. Keterampilan guru dalam mengelola kelas
Guru lebih terampil dalam melakukan proses pembelajaran dan kesiapan guru lebih matang. Mulai dari tahap persiapan RPP, penyiapan materi
dan media. Pengkondisian kelas dengan kelompok kecil perlu pengontrolan yang tepat dari guru. Peran guru semakin bagus dari siklus I, II, dan III. Guru semakin
menguasai kelas dan mampu menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif. e.
Peningkatan kemampuan siswa dalam menuliskan pengalaman Siswa mampu menuliskan pengalaman dalam bentuk karangan dengan
penggunaan tanda baca yang benar dan penggunaan kosa kata yang lebih variatif. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam penguasaan kosa
kata dan keterampilan menggunakan tanda baca semakin meningkat.
3. Pelaksanaan Penerapan Pendekatan