pertanyaan siswa tentang cara penulisan dan membaca yang benar
guided reading
dan
independent reading
. 8
Guru menerangkan cara penulisan yang baik pada kalimat, antar kalimat, dan antar paragraf. Siswa menyimak dan mencatat keterangan guru. Setelah guru
menerangkan, guru menyuruh dua orang secara bersamaan untuk menulis kalimat yang dibuat sendiri oleh siswa sesuai dengan penulisan tanda baca
dan pemakaian huruf besar. Kemudian guru memberikan komentar tulisan dua siswa tersebut
Guided writing
. 9
Guru menyuruh siswa membenarkan hasil karangan sebelumnya sesuai dengan penjelasan guru. Siswa diberi kebebasan untuk menambahkan hasil
karangan pada tulisan yang sebelumnya telah dibuat dan hasil karangan dikumpulkan
Independent writing
. 10
Guru menutup
pembelajaran dan
mengadakan refleksi
dengan menyimpulkan hasil materi menulis pengalaman dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
c. Observasi dan Interprestasi
Peneliti mengamati guru peneliti yang sedang mengajar dengan materi kemampuan menulis pengalaman. Pengamatan ini dilaksanakan pada hari Selasa,
18 Agustus 2009. Peneliti mengamati guru peneliti yang sedang mengajar siswa kelas V di ruang kelas V SDN Kemasan, Polokarto, dengan memposisikan diri di
bagian belakang. Kegiatan observasi ini dimaksudkan untuk mendiskripsikan
apakah kekurangan-kekurangan teknik pengajaran pada siklus I sudah bisa teratasi atau belum.
Seperti pelaksanaan sebelumnya pada pertemuan pertama dalam siklus II di ruang kelas V, guru peneliti akan mengajarkan materi kemampuan menulis
pengalaman menggunaan pendekatan
whole language
. Hal ini dilakukan dengan mengoreksi hasil pekerjaan menulis siswa ternyata masih bersifat memberitakan.
Siswa diajak guru untuk menganalisis hasil karangan mereka secara bersama- sama dengan penggunaan ejaan yang baku.
Guru peneliti menampilkan beberapa foto mengenai tempat wisata di daerah Yogyakarta dan kegiatan perkemahan siswa yang baru saja dilaksanakan.
Usai melihat tampilan tersebut siswa diminta berkomentar. Lalu siswa langsung diberi tugas untuk menulis pengalaman berdasarkan foto yang telah dilihat dan
pernah dialami oleh siswa dengan ejaan yang benar serta mampu mengungkapkan ide mereka dengan bahasa sendiri. Sementara itu, peneliti mengadakan observasi
sebagai partisipan pasif terhadap kegiatan pembelajaran yang dipimpin oleh guru. Peneliti tetap berkedudukan di bagian paling belakang agar bisa mengamati
jalannya pembelajaran secara menyeluruh. Dari kegiatan observasi tersebut, diperoleh deskripsi mengenai jalannya kegiatan pembelajaran menulis
pengalaman dengan pendekatan
whole language
dengan alur kegiatan sebagai berikut.
Guru mengawali proses pembelajaran dengan memberikan apersepsi dan melakukan tanya jawab terhadap siswa seputar materi kemampuan menulis
pengalaman yang telah disampaikan pada pertemuan kemarin yang tujuannya untuk menyegarkan kembali ingatan siswa terhadap materi yang nanti akan
dibahas. Guru juga menjelaskan mengenai tujuan dari pembelajaran menulis pengalaman yang benar, apa saja unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam
menulis pengalaman serta bagaimana ejaan, bentuk paragraf dan penyusun kalimat yang benar. Dari kegiatan tersebut terlihat bahwa guru sudah berupaya
untuk lebih mengaktifkan siswa melalui pemberian stimulus dan waktu yang memadai untuk mencoba memahami bagaimana menulis pengalaman dengan
tepat. Hasilnya, lebih banyak siswa yang aktif merespon secara tepat terhadap stimulus-stimulus dari guru. Selain itu, guru sudah terlihat tidak lagi
mendominasi kelas. Guru memotivasi beberapa siswa untuk membacakan hasil menulis
pengalamannya ke depan kelas setelah siswa selesai mengerjakan. Berbeda dengan siklus terdahulu, siswa yang lain untuk mencermati dan memberikan
komentar serta masukan. Usaha pemberian
reward
, berwujud nilai tambahan maupun pujian bagi siswa yang dapat mengemukakan pendapatnya siswa untuk
mengungkapkan komentar mereka, serta merespon pertanyaan dari guru secara sukarela.
Suasana kelas mulai terlihat hidup terlihat hidup ketika siswa melihat guru memberikan
reward
berupa pujian dan nilai tambah pada siswa yang mau memberi respon terhadap pertanyaan guru. Selanjutnya, tampak beberapa orang
siswa yang mengangkat tangan untuk mengajukan diri menjawab pertanyaan dari guru. Terlihat jelas adanya interaksi dari guru dan siswa. Sedangkan, siswa yang
belum mampu menjawab pertanyaan dari guru, terlihat berdiskusi dengan teman sebangku untuk menjawab atas pertanyaan yang diajukan oleh guru.
Siswa sangat tertarik dengan gaya mengajar yang dilakukan guru melalui pendekatan
whole language
. Hal itu terlihat dengan raut wajah mereka yang sangat antusias melihat tampilan oleh guru. Sedangkan dari sisi siswa
berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar dapat dinyatakan kemampuan menulis pengalamannya sudah lebih baik dibanding siklus
sebelumnya, terkait dari segi EYD dan pemilihan kalimat sudah hampir tepat.
d. Analisis dan Refleksi