Siswa sangat tertarik dengan gaya mengajar yang dilakukan guru melalui pendekatan
whole language
. Hal itu terlihat dengan raut wajah mereka yang sangat antusias melihat tampilan oleh guru. Sedangkan dari sisi siswa
berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar dapat dinyatakan kemampuan menulis pengalamannya sudah lebih baik dibanding siklus
sebelumnya, terkait dari segi EYD dan pemilihan kalimat sudah hampir tepat.
d. Analisis dan Refleksi
Proses pembelajaran menulis pengalaman pada siklus II ini dilaksanakan di ruang kelas V SDN 01 Kemasan, Polokarto, Sukoharjo yang dilaksanakan
pada hari Jum’at, 28 Agustus 2009 pukul 07.00 – 08.30 WIB selama dua jam pelajaran 2×45 menit berjalan dengan lancar. Siswa merespon dengan senang
karena media yang digunakan guru yaitu foto dirinya sendiri selama mengikuti kegiatan wisata dan perkemahan yang dilaksanakan belum lama sehingga ingatan
mereka masih segar. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar tersebut dapat dinyatakan bahwa:
1. Guru sudah mampu menerapkan pendekatan
whole language
walaupun belum sempurna, tetapi masih terdapat sedikit kekurangan yang dilakukan
oleh guru terkait waktu untuk melaksanakan
whole language
. 2.
Posisi guru tidak lagi hanya di depan kelas ketika memberikan penjelasan kepada siswa. Guru dalam proses KBM kadang berkeliling untuk memonitor
siswa yang berada di kursi bagian belakang, agar mereka juga ikut aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Jadi perhatian guru bisa menyeluruh dan
semua siswa merasa diperhatikan.
3. Untuk membantu mempermudah siswa dalam mengingat kembali
pengalaman atau peristiwa yang telah mereka alami maka guru peneliti menggunakan media foto hasil perjalanan berwisata dan kegiatan
perkemahan siswa yang belum lama mereka lakukan. 4.
Untuk mendorong siswa agar sukarela mengemukakan komentar, tanggapan, menjawab pertanyaan, dan menulis pengalaman dengan baik dan tepat
sebaiknya memberikan
reward
kepada siswa, misalnya berupa pujian seperti: bagus sekali, baik sekali, tepat sekali, bisa juga berupa nilai
tambahan kepada siswa, ataupun perlengkapan tulis. 5.
Siswa perlu diberi tambahan pengetahuan tentang ejaan yang disempurnakan EYD serta tata kalimat dan paragraf yang benar.
6. Siswa perlu diberi pemahaman tentang teknik-teknik menulis karangan yang
baik dan benar terutama dalam menulis pengalaman, isi karangan bukan
hanya memberitakan tetapi juga menceritakan.
7. Siswa yang aktif selama pemberian apresiasi sebanyak 19 65,51 anak,
sedangkan 10 34,49 lainnya tampak diam, berbicara sendiri melamun dan tiduran tidak memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru.
8. Siswa yang berinisiatif selama kegiatan belajar mengajar KBM
berlangsung sebanyak 12 41,37 anak, sedangkan 17 58,63 anak lainya kurang memperhatikan pertanyaan dari guru, mereka lebih senang diam.
9. Siswa yang antusias untuk bekerja sama untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan guru sebanyak 18 62,06 anak, sedangkan 11 37,94 anak lainya diam saja dan tidak mau bekerja sama dengan kelompoknya.
10. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi di atas, tindakan pada siklus II
dikatakan berhasil akan tetapi belum mencapai hasil yang maksimal secara keseluruhan. Peningkatan memang terjadi pada beberapa indikator yang telah
ditentukan pada survei awal. Nilai rata-rata sudah mencapai ketuntasan hasil belajar KKM=70. Dibandingkan nilai rata-rata kelas meningkat sebesar
4.62 point dari 65,55 menjadi 70,17. Nilai tertinggi 76 dan terendah siswa adalah 66.
11. Respon siswa terhadap pembelajaran cukup memuaskan. Kekurangan-
kekurangan yang terjadi pada siklus sebelumnya telah dapat diatasi.
3. Siklus Ketiga