Envision atau memiliki visi

31 kepercayaan penuh dari Oda Nobunaga untuk membawahi lebih dari 15.000 orang pasukan. Kekuasaan klan Oda sudah mencakup sebagian besar wilayah Jepang. Dan Oda Nobunaga telah dinobatkan Sebagai Shogun oleh kaisar Jepang. Oda Nobunaga memimpin dengan cara yang kejam sehingga akhirnya ia tewas dibunuh oleh bawahannya sendiri. Toyotomi Hideyoshi mengambil alih melanjutkan visi menyatukan seluruh Jepang dalam satu kepemimpinan sebagai pengganti Oda Nobunaga. Banyak pesaing Toyotomi Hideyoshi dari kalangan bangsawan yang tidak menuyukainya. Keberhasilan kepemimpinan Toyotomi Hideyoshi bisa tercapai karena kemampuan memimpin anak buahnya. Membimbing anak buahnya untuk mencapai tujuan bersama. Menjadikan Toyotomi Hideyoshi sebagai panutan sehingga anak buahnya setia kepadanya. Toyotomi Hideyoshi memiliki sifat, kebiasaan, watak dan keperibadian yang unik dan khas, sehingga tingkah laku dan gayanya lah yang membedakan dirinya dari pemimpin yang lain. Gaya atau style hidupnya tersebut mewarnai perilaku dan karakter sebagai seorang pemimpin. 3.2 Kepemimpinan Toyotomi Hideyoshi 3.2.1 Karakter Kepemimpinan Toyotomi Hideyoshi Didalam karakter kepemipinan ada delapan aspek karakter yang dibahas, Berikut penjelasannya :

1. Envision atau memiliki visi

Berikut karakter kepemimpinan Toyotomi Hideyoshi yang memiliki visi tergambar dalam biografi The Swordless Samurai pada data berikut : Universitas Sumatera Utara 32 Cuplikan 1 hal. 197-196 : Saudara tiriku membuktikan kehebatannya dari satu misi ke misi lain. Ketika kami menginvasi Shikoku, ia mengambil alih komando seluruh pasukan. Pada waktu itu aku sedang sakit, tapi aku berkeras berangkat ke Shikoku untuk memimpin sepasukan prajurit. Hidenaga mendengar rencanaku dan mengirim surat, dengan lembut memaksaku berada di rumah. “Pergi ke Shikoku hanya akan memperburuk keadaanmu,” tulisnya, “dan bisa merepotkan pergerakakan ku disini.” Hidenaga tau cara menjaga suasana hatiku tetap tenang sementara mengajukan saran yang baik. Tapi ia berani menentangku jika alasannya masuk akal. Contohnya, Pada tahun 1586 seorang Wakil Provinsial Ordo Jesuit bernama Gaspar Coelho memberiku kunjungan kehormatan di Benteng Osaka dan bertanya tentang renacaku ke depan. “Saat selesai menciptakan perdamaian di Jepang,” aku memberitahunya, Wajah Hidenaga memerah, dan tatapannya dialihkan ke lantai saat sang misionaris Portugis dan aku bicara. Setelah, sang pendeta pergi, Hidenaga mengajakku bicara di ruang tertutup dan mengemukakan keberatannya atas ideku menginvasi negara-negara lain. Sejak saat itu, kapan saja ia mendengarku membicara invasi keluar negeri, ia berkeras itu adalah rencana buruk. Belakangan aku baru menyadari betapa tepat nasihatnya. “aku akan menyerahkan kepemimpinan kepada Hidenaga lalu berkonsentrasi menaklukkan Korea dan China.” Analisis : Pada cuplikan di atas, terlihat bahwa Toyotomi Hideyoshi sebagai seorang daimyo yang memiliki visi yang jelas. Ia menginginkan perdamaian di Jepang. Di Universitas Sumatera Utara 33 masa Toyotomi Hideyoshi, Jepang sedang mengalami zaman peperangan. Perang antar daimyo yang ingin memperebutkan kekuasaan. Akibat dari perang yang berlangsung selama seabad lamanya menjadikan rakyat Jepang sengsara. Ia mengininkan perdamaian di Jepang agar tidak ada kesengsaraan yang melanda rakyat. Hal ini yang terlihat pada cuplikan berikut “Saat selesai menciptakan perdamaian di Jepang,” Kemudian visi yang lebih besar lagi ingin dicapai oleh Toyotomi Hideyoshi. Yaitu memperbesar kekuasaanya setelah negara Jepang bersatu. Setelah negara Jepang bersatu dan damai antar sesama daimyo ia ingin memperluas kekuasaannya ke negara tetangga yaitu China dan Korea. Hal ini dapat dilihat dari cuplikan berikut ,“aku akan menyerahkan kepemimpinan kepada Hidenaga lalu berkonsentrasi menaklukkan Korea dan China”. Sebuah visi adalah pernyataan yang secara relatif mendeskripsikan aspirasi atau arahan untuk masa depan organinasi. Dengan kata lain sebuah pernyataan visi harus dapat menarik perhatian tetapi tidak menimbulkan salah pemikiran Makawimbang, 2014:27.

2. Integrity atau integritas