Gaya Visioner Kepemimpinan Toyotomi Hideyoshi .1 Karakter Kepemimpinan Toyotomi Hideyoshi

65 untuk mengeluarkan upaya ekstra demi mencapai sasaran kelompok Riberu dalam Astuti, 2014:15.

4. Gaya Visioner

Berikut cuplikan dalam biografi The Swordless Samuarai yang menunjukkan gaya transformasional Toyotomi Hideyoshi, yaitu : Cuplikan 1 hal. 109-110 : “Mari duduk di sebelahku Yoshihisa,” ujarku, sambil menunjuk bangku di dekatku. Aku menanggalkan pedang dan kuletakkan dalam jangkauan sang samurai tangguh yang beberapa jam lalu masih menjadi musuh yang mematikan—dan yang keterampialnnya bertarung dengan tangan kosong jauh melebihiku. “Aku meminta maaf karena pengawalku menyita senjatamu,” kataku. “Kadang-kadang mereka memang berlebihan. Begitulah. Aku harus ingat menghukum mereka di masa depan. Sementara itu,” tambahku, sambil mengangguk kearah pedang,” kau boleh mengambil milikku jika kau mau,” Yoshihisa tetap tidak bergerak. “Kita berdua tahu bahwa kau semestinya mati, berdasarkan aturan para samurai,” kataku. “Tapi zaman sudah berubah. Dan aku bakal membutuhkan bantuan sebanyak yang bisa kutemukan, jika aku mau membawa Jepang menuju hari yang baru. Dan jangan salah Yoshihisa.” Aku mencondongkan tubuh ke depan dan menatap tepat di matanya. “Selain itu,” kataku, sambil kembali bersandar ke belakang “Hari itu akan tiba. Sayang sekali jika kau tidak ada untuk melihatnya.” , “seandainya aku hanya bergantung pada kemenangan di medan perang, dan menghancurkan Universitas Sumatera Utara 66 pemimpin Klan Shimazu yang luar biasa, aku akan menanggung malu sampai ke liang kubur. Aku tidak berperang untuk memusnahkan; aku hanya ingin membuat mereka yang memberontak tunduk. Analisis : Bedasarkan cuplikan di atas digambarkan Toyotomi Hideyoshi sebagai pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan yang visioner. Toyotomi Hideyoshi memiliki visi kedepan yang jelas. Toyotomi Hideyoshi ingin membawa negara Jepang ke zaman yang baru. Zaman tanpa peperangan, zaman yang damai untuk segenap rakyat Jepang. Seperti cuplikan berikut “Tapi zaman sudah berubah. Dan aku bakal membutuhkan bantuan sebanyak yang bisa kutemukan, jika aku mau membawa Jepang menuju hari yang baru.” Toyotomi Hideyoshi ingin menjadikan negara Jepang yang damai. Toyotomi Hideyoshi ingin para daimyo pemberontak untuk tidak lagi berperang melawannya. Toyotomi Hideyoshi memberikan gambaran ke depan kepada para daimyo pemberontak untuk tunduk kepadanya agar tidak terjadi lagi peperangan dan pemberontakan. Hal ini dapat dilihat dari cuplikan berikut “ seandainya aku hanya bergantung pada kemenangan di medan perang, dan menghancurkan pemimpin Klan Shimazu yang luar biasa, aku akan menanggung malu sampai ke liang kubur. Aku tidak berperang untuk memusnahkan; aku hanya ingin membuat mereka yang memberontak tunduk”. Toyotomi Hideyoshi melihat kedepan apa yang terjadi jika ia memusnahkan klan Shimau. Toyotomi Hideyoshi memiliki gaya kepemimpinan yang visioner. Gaya Visioner adalah kemampuan menciptakan dan mengartikuliasikan visi yang realitas, kredibel, dan menarik mengenai masa depan organisasi atau unit Universitas Sumatera Utara 67 organisasi yang tengah tumbuh dan membaik dibandingkan saat ini. Visi ini jika diseleksi dan diimplementasikan secara tepat, mempunyai kekuatan besar sehingga bisa mengakibatkan terjadinya lompatan awal ke masa depan dengan membangkitkan keterampilan, dan sumber daya untuk mewujudkannya Riberu dalam Astuti, 2014:16 . Universitas Sumatera Utara 68 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Melihat uraian sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Toyotomi Hideyoshi merupakan seorang rakyat jelata yang berhasil meraih puncak kepemimpinan tertinggi di Jepang. Karakter kepemimpinan Toyotomi Hideyoshi terbentuk seiring perjalanan hidupnya meraih sukses dalam dunia kacauan di Jepang. Seorang pemimpin yang membuktikan diri bahwa kesuksesdan tidak dilihat dari garis keturunan. Pemimpin yang telah menyatukan negeri Jepang yang telah terpecah belah selama seabad lamanya. Karakter kepemimpinan Toyotomi Hideyoshi sangat ideal untuk masyarakat Jepang pada saat itu. Seorang pemimpin yang memilk karakter envision atau memiliki visi, integrity atau integritas, dedication atau dedikasi, humility atau rendah hati, openness atau keterbukaan, creativity atau kreatifitas, fairness atau keadilan, dan ssertiveness atau ketegasan. 2. Toyotomi Hideyoshi merupakan sosok negarawan. Banyak strategi Toyotomi Hideyoshi untuk meraih kedamaian di Jepang, salah satunya adalah dengan menerapkan kebijakan-kebijakan. Kebijakan Toyotomi Hideyoshi dalam kepemerintahannya membangun pondasi kepemerimtahan negara Jepang untuk generasi selanjutnya. Toyotomi Hideyoshi mengahapuskan sistem kepemilikan senjata bagi warga sipil. Toyotomi Hideyoshi membenahi infrastruktur negara. Membangun prasarana jalan, mengalihfungsikan instalasi militer. Toyotomi Hideyoshi juga melakukan kebikjakan sensus penduduk, melakukan survei kepemilikan tanah dan Universitas Sumatera Utara