Manfaat Penelitian Rancangbangun model penyediaan tepung jagung pada rantai pasok industri berbasis jagung

antara satu dengan yang lainnya. Ketidak-pastian yang pertama adalah ketidak- pastian permintaan, biasanya dari arah distributor atau retailer atau konsumen akhir. Ketidak-pastian kedua adalah dari arah supplier, berupa lead time pengiriman bahan baku yang tidak pasti, ketidak-pastian harga, demikian pula jumlah dan mutu bahan baku. Ketidak-pastian lainnya adalah dari dalam manufaktur seperti kerusakan mesin, tidak hadirnya tenaga kerja, mutu produk yang tidak pasti. Tantangan-tantangan yang terjadi dalam rantai pasok seperti yang diuraikan tersebut perlu diminimalisir agar kegiatan-kegiatan sepanjang rantai pasok dalam berlangsung dengan baik untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen akhir yaitu kepuasan konsumen.

2.5 Jaringan syaraf tiruan

Jaringan syaraf tiruan Artificial Neural Network merupakan salah satu representasi buatan dari otak manusia yang selalu mencoba mensimulasikan proses pembelajaran pada otak manusia tersebut Siang 2009. Dinyatakan pula oleh Fausett 1994 bahwa jaringan syaraf tiruan adalah pemrosesan suatu informasi yang terinspirasi oleh sistim sel syaraf biologi, sama seperti otak yang memproses suatu informasi. Elemen mendasar dari paradigma tersebut adalah struktur yang baru dari sistim pemrosesan informasi. Jaringan syaraf tiruan memiliki kelebihan yaitu dapat mengingat dan membuat generalisasi dari apa yang sudah ada sebelumnya. Sehingga dengan menggunakan jaringan syaraf tiruan dapat dikenali pola data berdasarkan data input di masa lalu yang dapat mempermudah dalam melakukan peramalan. Jaringan syaraf tiruan berkembang secara pesat pada beberapa tahun terakhir, dan telah dikembangkan sebelum adanya suatu komputer konvensional yang canggih dan terus berkembang walaupun pernah mengalami masa vakum selama beberapa tahun. Tahun 1943 McCulloch dan Pitts memperkenalkan jaringan syaraf tiruan, dimana saat itu disimpulkan bahwa kombinasi beberapa neuron sederhana menjadi sebuah sistem neural akan meningkatkan kemampuan komputasi. McCulloch dan Pitts mengusulkan pembobotan jaringan diatur dengan fungsi logika sederhana. Fungsi aktivasi yang dipakai dalam jaringan ini adalah fungsi treshlod. Pengembangan model jaringan perceptron dilakukan oleh Rosenblatt pada tahun 1958, dengan memperkenalkan metode pelatihan untuk mengoptimalkan hasil iterasinya. Pada tahun 1960 Widrow dan Holf memperkenalkan aturan pelatihan jaringan yang merupakan pengembangan perceptron. Aturan ini dikenal sebagai aturan delta atau disebut juga kuadrat rata-rata terkecil. Aturan ini akan mengubah bobot perceptron bila keluaran yang diperoleh tidak sesuai dengan target yang ingin dicapai. Jaringan syaraf tiruan yang digunakan oleh para peneliti tersebut menggunakan jaringan dengan layer tunggal single layer. Pada tahun 1986 Rumelhart mengembangkan perceptron menjadi backpropagation, yang memungkinkan jaringan menggunakan beberapa layer. Jaringan syaraf tiruan ini juga dikembangkan oleh Kohonen pada 1972 dan Hopfield pada tahun 1982. Sejak tahun 1990 aplikasi model-model jaringan syaraf tiruan banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah di dunia nyata. Beberapa aplikasi jaringan syaraf tiruan antara lain pengenalan pola Pattern Recognition, Signal Processing, dan Forecasting atau peramalan Siang, 2009. Pada pengenalan pola data, jaringan syaraf tiruan dapat digunakan untuk mengenali pola seperti huruf, angka, tanda tangan, yang sudah sedikit berubah. Sama halnya dengan otak manusia yang masih mengenali orang yang sudah lama tak bertemu. Berdasarkan kemampuan jaringan syaraf tiruan untuk mengingat dan melakukan generalisasi dari apa yang sudah ada sebelumnya, maka jaringan syaraf tiruan juga dapat digunakan untuk meramalkan atau melakukan prakiraan tentang apa yang terjadi di masa datang berdasarkan pola data masa lalu. Selain itu jaringan syaraf tiruan juga digunakan di bidang kontrol, bidang kedokteran dan bidang lainnya. Selain kelebihan-kelebihannya yang dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang, jaringan syaraf tiruan juga memiliki keterbatasan. Keterbatasannya adalah hasil yang diperoleh tidak akurat, dan hanya bekerja berdasarkan pola yang terbentuk pada inputnya.

2.5.1 Arsitektur Jaringan

Beberapa arsitektur jaringan pada jaringan syaraf tiruan adalah jaringan layar tunggal single layer dan jaringan layar jamak multi layer network. Pada awal pengenalannya arsitektur jaringan yang digunakan adalah jaringan layar