Manajemen Rantai Pasok Rancangbangun model penyediaan tepung jagung pada rantai pasok industri berbasis jagung

dapat disederhanakan dan dipercepat proses pengambilan keputusannya Marimin 2004. AHP memiliki banyak keunggulan dalam menjelaskan proses pengambilan keputusan, karena dapat digambarkan secara grafis, sehingga mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Dengan AHP, proses keputusan yang kompleks dapat diuraikan menjadi keputusan-keputusan yang Iebih kecil yang dapat ditangani dengan lebih mudah. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuensi dari kriteria yang dipilih, sampai pada sub kriteria yang paling dalam, Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh para pengambil keputusan, dan memperhitungkan daya tahan atau ketahanan keluaran analisis sensitivitas pengambilan keputusan. Selain itu, AHP juga menguji konsistensi penilaian, bila terjadi penyimpangan yang terlalu jauh dari nilai konsistensi sempurna, maka hal ini menunjukkan bahwa penilaian perlu diperbaiki, atau hierarki harus distruktur ulang. AHP juga mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah yang multi-objektif dan multi-kriteria yang berdasar pada perbandingan preferensi dari setiap elemen dalam hirarki. Dengan demikian AHP merupakan suatu model pengambilan keputusan yang komprehensif. Namun selain kelebihan-kelebihan di atas, AHP juga memiliki kekurangan. Salah satu kekurangan yang paling sering disorot adalah fenomena perubahan ranking rank reversal. Di sisi lain, situasi pengambilan keputusan seringkali dihadapkan pada kondisi di mana pengambil keputusan adalah satu kelompok yang terdiri atas beberapa individu. Dalam konteks pengambilan keputusan kelompok terdapat dua cara untuk menggabungkan pendapat dalam AHP. Pertama adalah secara deterministik dan kedua adalah secara statistika atau stokastika. Penggabungan secara deterministik ini sesuai jika jumlah pengambil keputusan yang terlibat tidak banyak dan mereka berinteraksi dalam frekuensi yang cukup sering sehingga keputusan konsensus sangat mungkin dicapai. Cara menggabungkan pendapat secara deterministik adalah dengan cara mengambil nilai rata-rata geometris Saaty, 1988. Di pihak lain, jika jumlah pengambil keputusan banyak atau sangat banyak umumnya di atas tiga puluh dan tersebar secara geografis sehingga pengambil keputusan sulit untuk saling berinteraksi satu dengan lain, maka pendekatan stokastika adalah pendekatan yang paling sesuai. Adapun cara kerja dari AHP adalah dengan membagi permasalahan kompleks yang tidak terstruktur, strategik dan dinamik kedalam sub bagian-sub bagian yang lebih sederhana untuk kemudian diatur menjadi sebuah hirarki. Kemudian tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai numerik secara subyektif tentang anti panting suatu variabel tersebut secara relatif dibandingkan dengan variabel yang lain. Berdasarkan pertimbangan tersebut kemudian dilakukan sintesa untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas tertinggi dan berperan untuk mempengaruhi hasil pada sistem. Menurut Marimin 2004 prinsip kerja AHP pada dasarnya terdiri dari 1 Penyusunan Hierarki.Persoalan yang akan diselesaikan diuraikan menjadi unsur- unsurnya, yaitu kriteria dan alternatif, kemudian disusun menjadi struktur hierarki. Struktur hierarki dalam AHP terdiri dari goal atau tujuan, kriteria dan alternatif. Goal berada pada tingkat yang paling atas disusul kriteria di bawahnya dan selanjutnya adalah alternatif. 2 Penilaian Kriteria dan alternatif. Kriteria dan alternatif dinilai melalui perbandingan berpasangan. Menurut Saaty 1988, untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik dalam mengekspresikan pendapat. Matriks yang terdiri dan penilaian terhadap tingkat kepentingan secara relatif terbentuk dari skala yang digunakan untuk memberikan penilaian yang dimaksud. Adapun skala yang digunakan dalam pemberian nilai adalah : Tabel 8 Skala pemberian nilai dalam AHP Nilai Keterangan 1 Sama penting equal 3 Sedikit lebih penting moderate 5 Jelas lebih penting strong 7 Sangat jelas lebih penting very strong 9 Mutlak lebih penting extreme 2,4,6,8 Apabila ragu-ragu antara dua nilai yang berdekatan 11-9 Kebalikan dari nilai tingkat kepentingan dari skala 1-9 Sumber : Saaty 1993 Penentuan Prioritas.Untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukan perbandingan berpasangan pairwise comparisons. Nilai-nilai perbandingan