Pengolahan TBS 0.20629 Energi Biomassa
48
Analisis Energi pada Sarana Pendukung Penyediaan Energi
Sarana pendukung penyediaan energi bertujuan untuk memasok kebutuhan energi uap dan energi listrik yang dibutuhkan untuk pengolahan TBS menjadi
CPO. Penyediaan energi dilakukan melalui konversi biomassa menjadi uap, kemudian uap menggerakkan turbin dan selanjutnya dikonversi menjadi listrik.
Terdapat dua cara untuk memperoleh data tingkat efektifitas penggunaan energi yaitu menghitung efisiensi riil penggunaan energi yaitu perbandingan antara
energi berguna dengan input energi dan bila data tersebut tidak diketahui maka digunakan perbandingan antara kapasitas alatmesin terukur dengan kapasitas
alatmesin terpasang yang disebut dengan efisiensi teknis. Aliran energi pada stasiun penyediaan energi dapat dilihat pada Gambar 7 berikut.
Keterangan garis:
= inputoutput
= buangan tapi masih dimanfaatkan
Semua input dan output dalam satuan MJkg CPO Eff. riil pengoperasian boiler
= 5.418516.50532 = 32.83
Eff. turbin dan generator dalam menghasilkan listrik
= 0.28665.4185 = 5.29
Eff. teknis motor listrik = 56.05
Eff. total penggunaan listrik = 0.30450.3078
= 98.91
Keterangan: cara perhitungan efisiensi ini terdapat di Lampiran 9.
Gambar 7 Aliran energi pada stasiun penyediaan energi Masukan konsumsi energi paling besar pada boiler berasal dari energi
biomassa yaitu sebesar 15.8900 MJkg CPO, energi air umpan sebesar 0.5382 MJkg CPO, energi listrik sebesar 0.0762 MJkg CPO dan energi manusia sebesar
0.00088 MJkg CPO sehingga total masukan konsumsi energi pada boiler sebesar 16.5053 MJkg CPO. Sedangkan keluaran dari boiler berupa uap superheated
dengan kandungan energi sebesar 5.4185 MJkg CPO. Hasil tersebut menunjukan bahwa efisiensi riil pengoperasian boiler sebesar 32.83.
Uap bekas
Seluruh air kondensat
Uap 5.4185
Biomassa: 15.8900
Listrik: 0.07624
Manusia: 0.000878
Turbin uap
BPV uap 5.2659
Instalasi pengolahan dan sarana pendukung
4.7277 Air Umpan
0.5382
Pembangkit listrik
0.2866 turbin 0.02124 diesel
Instalasi pengolahan 0.2063
Sarana pendukung 0.0982
Boiler
Diesel Solar
0.1204 Generator
listrik
IPAL
49 Masukan konsumsi energi pada turbin uap berupa uap superheated yang
berasal dari boiler sebesar 5.4185 MJkg CPO. Keluaran dari turbin uap berupa uap bekas yang ditampung di BPV dengan kandungan energi sebesar 5.2659
MJkg CPO dan energi listrik sebesar 0.2866 MJkg CPO sehingga efisiensi riil turbin uap untuk menghasilkan listrik yang merupakan perbandingan antara
output listrik dan uap yang keluar dari turbin uap dengan input uap superheated dari boiler yaitu sebesar 92.54. Efisiensi turbin uap dalam menghasilkan listrik
adalah sebesar 5.29 sedangkan efisiensi teknis turbin uap sebesar 42.75. Rendahnya efisiensi turbin uap dalam menghasilkan listrik dapat disebabkan
karena rendahnya temperatur dan tekanan uap sehingga menyebabkan kurang maksimalnya gaya mekanis pada turbin sudu-sudu. Uap panas bertekanan tinggi
menyebabkan turbin berputar dan hampir semua energi dikonversikan menjadi energi mekanik dan akhirnya dikonversi menjadi energi listrik melalui generator.
Selain itu suatu pusat pembangkit memerlukan energi listrik dalam operasinya sehingga listrik yang dihasilkan tidak sepenuhnya digunakan tetapi ada sebagian
yang masuk sebagai energi listrik untuk generator.
Listrik yang dihasilkan dari turbin uap disalurkan ke alatmesin di instalasi pengolahan maupun sarana pendukung. Konsumsi energi pada instalasi
pengolahan sebesar 0.2063 MJkg CPO sedangkan pada sarana pendukung sebesar 0.0982 MJkg CPO sehingga jumlah penggunaan listrik seluruhnya
sebesar 0.3045 MJkg CPO. Energi listrik yang dihasilkan dari turbin uap sebesar 0.3078 MJkg CPO sehingga efisiensi total penggunaan listrik sebesar 98.91 .
PELUANG PENGHEMATAN DAN KONSERVASI ENERGI
Dari hasil perhitungan konsumsi energi dan tingkat efektivitas penggunaan energi yang dilalukan pada proses produksi CPO di PKS Kertajaya Lebak,
Banten, terlihat bahwa masih memungkinkan untuk melakukan usaha penghematan energi terhadap beberapa masukan energi yang digunakan. Upaya
penghematan energi dalam hal ini bisa dilakukan dengan meningkatkan tingkat efektivitas produksi dan tingkat efisiensi penggunaan energi.
1.
Pengolahan TBS