Penyediaan Energi Audit Energi pada Proses Produksi CPO (Crude Palm Oil) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kertajaya PTP Nusantara VIII Lebak, Banten

31 Alat atau mesin Tahapan proses Input energi Gambar 4 Bagan alir proses dan input energi pada tiap tahapan produksi CPO Pisau alat potong dan alat laboratorium Tenaga manusia, listrik, BBM, bahan pembantu Pembibitan Pengadukan P ersiapan lahan Penebahan Perebusan Penimbangan dan penyortiran TBS Pengangkutan TBS Pemanenan Pemeliharaan Penanaman Pengeringan Pemurnian minyak Pengempaan Penyimpanan CPO Traktor, cangkul Alat tanam Cangkul, garuk, traktor Pisau panen, egrek Truk, wheel loader Peralatan dan mesin timbang Peralatan dan mesin stasiun perebusan Peralatan dan mesin stasiun penebahan Peralatan dan mesin stasiun pengadukan Peralatan dan mesin stasiun pengempaan Peralatan dan mesin stasiun pemurnian Peralatan dan mesin pengeringan Peralatan dan mesin stasiun simpan Tenaga manusia, BBM Tenaga manusia Tenaga manusia, pupuk, pestisida, BBM Tenaga manusia Tenaga manusia, BBM Tenaga manusia, listrik Tenaga manusia, listrik, uap Tenaga manusia, listrik Tenaga manusia, listrik, uap Tenaga manusia, listrik, uap Tenaga manusia, listrik, uap Uap Tenaga manusia 32 Keterangan garis: = input listrik = energi BBM = input uap = energi pestisida = energi manusia = aliran energi mesin = kegiatan budidaya = energi pupuk = batasan sistem = kegiatan pengolahan Gambar 5 Batasan sistem dalam audit energi di PKS Kertajaya Alat dan mesin pertaniaan BBM Pupuk Pestisida Tenaga manusia Pengolahan tanah Pengangkutan TBS Pembibitan Penanaman Pemeliharaan tanaman Pemanenan Penerimaan TBS Perebusan Penebahan Pelumatan dan pengempaan Pemurnian minyak Pengolahan biji Ampas Ketel uap BPV Turbin uap Diesel B A B A Listrik 33

2. Metode audit

Metode audit energi yang digunakan dalam penelitian ini adalah audit energi awal preliminary energy audit dan dilanjutkan ke tahap audit energi terinci detailed energy audit. Pada tahap audit energi awal, setiap masukan energi dikonversi dalam satuan energi yang sama yaitu Joule J atau Mega Joule MJ. Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya di perkebunan yang lainnya agar dapat dilakukan analisis faktor yang berpengaruh dalam penggunaan energi pada proses produksi CPO. Jika terdapat perbedaan yang mencolok pada suatu sistem, maka akan dilakukan audit energi terinci pada sistem tersebut. Parameter yang Diukur Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Kebutuhan energi manusia

Data yang digunakan meliputi jumlah tenaga kerja tiap tahapan produksi, jumlah jam kerja, jumlah produksi CPO dan nilai kalor biologis manusia.

2. Kebutuhan energi BBM

Data yang digunakan meliputi konsumsi BBM, nilai kalor BBM, dan jumlah produksi CPO.

3. Kebutuhan energi biomassa

Data yang digunakan meliputi jumlah cangkang dan serat yang dihasilkan dan dikonsumsi, nilai kalor cangkang dan serat, dan jumlah produksi CPO.

4. Kebutuhan energi uap

Data yang digunakan meliputi waktu operasi boiler, suhu air umpan, entalpi air umpan, suhu uap, tekanan uap, entalpi uap dan jumlah produksi CPO

5. Kebutuhan energi listrik

Data yang digunakan meliputi jenis alat, jumlah alat, lama penggunaan alat, daya, tegangan, arus listrik yang terpasang dan terukur, faktor daya listrik, efisiensi dan jumlah produksi CPO.

6. Kebutuhan energi pupuk

Data yang digunakan meliputi konsumsi pupuk pada kegiatan budidaya tanaman kelapa sawit di kebun, nilai kalor jenis pupuk yang digunakan, dan produksi TBS per hektar.

7. Kebutuhan energi pestisida

Data yang digunakan meliputi konsumsi pestisida pada kegiatan pemberantasan hama dan penyakit, nilai kalor jenis pestisida yang digunakan, dan produksi TBS per hektar.

8. Efisiensi penggunaan energi

Data yang digunakan dalam menentukan efisiensi penggunaan energi adalah energi input, energi berguna, kapasitas terukur, dan kapasitas terpasang pada tiap tahapan produksi. Alat dan Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah TBS, CPO, cangkang, serat, biji sawit, air dan BBM. Ada pun alat yang digunakan dalam penelitian ini 34 adalah seluruh peralatan produksi serta alat ukur yang terpasang di jembatan timbang, ruang mesin, oven pengering drying oven, timbangan, tang ampere, termometer, KWh-meter, kapas, tali plastik, bomb calorimeter, kertas tisu, filamen. Metoda Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder. Dalam kegiatan pembibitan, pembukaan lahan, dan penanaman, data yang diperoleh adalah merupakan data sekunder. Data sekunder digunakan karena pada saat dilakukan penelitian, kegiatan tersebut sudah tidak dilakukan. Data primer yang dapat diamati dan diukur adalah penggunaan pada proses pengangkutan TBS. Data yang diambil berupa jenis kendaraan, konsumsi BBM, jarak tempuh, jumlah trip pengangkutan, jumlah TBS yang diangkut, jumlah tenaga kerja dan jam kerjanya. Ada pun data yang termasuk data sekunder adalah data produksi TBS dalam 5 tahun terakhir, konsumsi pupuk, pestisida, dan jumlah tenaga kerja manusia jumlah jam kerja, jumlah BBM yang digunakan untuk transportasi TBS dari kebun ke pabrik. Perhitungan dan Analisis Data Perhitungan terhadap masukan energi yang digunakan dilakukan pada setiap tahapan yang telah ditentukan. Setiap masukan energi dikonversi ke dalam satuan energi yang sama yaitu Mega Joule MJ.

1. Kebutuhan energi biologis manusia

Kebutuhan energi biologis manusia dapat dihitung dengan persamaan berikut Anwar, 1990 dalam Sholahudin, 1999: Etm = n x T x NemJcpo Keterangan: Etm = Konsumsi energi tenagan biologis manusia dalam kegiatan produksi tiap kilogram CPO MJkg CPO n = jumlah tenaga kerja tiap tahapan produksi T = waktu kerja manusia per hari jamhari Nem = nilai kalor manusia MJ; 0.725 MJjam untuk pengolahan di pabrik Jcpo = jumlah produksi CPO per hari kghari

2. Kebutuhan energi BBM

BBM digunakan sebgai bahan bakar pembangkit tenaga diesel. Jumlah energi BBM dalam kegiatan pengolahan untuk memroduksi tiap kg CPO adalah Anwar, 1990 dalam Sholahudin, 1999: Ebbm = n x t x NJcpo Keterangan: Ebbm = BBM untuk memroduksi tiap kg CPO MJkg CPO n = kebutuhan BBM tiap jam literjam t = jam jalanoperasi pembangkit tenaga diesel jamhari 35 N = nilai kalor BBM MJliter; solar 47.78 MJliter Cervinka dalam Pimentel, 1980 Jcpo = jumlah produksi CPO per hari kghari

3. Kebutuhan energi biomassa

Jumlah energi biomassa yang digunakan untuk bahan bakar boiler dihitung dengan persamaan Anwar, 1990 dalam Sholahudin, 1999: Ebb = JBB x NKJcpo Produksi uap secara teoritis didekati dengan persamaan: JBB = Mu hs- hw LHV x ηk Keterangan: Ebb = energi bahan bakar MJkg CPO JBB = jumlah bahan bakar kg NK = nilai kalor bahan bakar MJkg Mu = kapasitas uap kgjam hs = entalpi uap superheated kJkg hw = entalpi air umpan kJkg LHV = nilai kalor bahan bakar kJkg ηk = efisiensi ketel uap Jcpo = jumlah produksi CPO per hari kghari

4. Kebutuhan energi listrik

Besarnya energi listrik yang digunakan untuk memroduksi tiap kg CPO didekati dengan persamaan Anwar, 1990 dalam Sholahudin, 1999: E = P x T x ηJcpo Untuk menghitung nilai daya listrik tiga fasa digunakan persamaan: P = V x I x cos θ √3 Keterangan: E = energi listrik yang diukur dan digunakan untuk memroduksi tiap kg CPO MJKg CPO P = daya motor kW T = waktu pemakaian alat jam; 1 kWjam = 3.6 MJ η = efisiensi alat V = tegangan volt I = arus ampere Cos θ = faktor daya Jcpo = jumlah produksi CPO per hari kghari

5. Kebutuhan Energi Pupuk

Besarnya energi pupuk yang digunakan pada semua tahapan produksi TBS di kebun dihitung dengan persamaan Anwar, 1990 dalam Sholahudin, 1999: Epp = ∑ ��� �� ���� ���� Maka jumlah energi pupuk untuk memroduksi tiap kg CPO dapat ditentukan dengan persamaan: Epp total = ��� �� 36 Keterangan: Epp tot = jumlah energi pupuk yang digunakan untuk memroduksi tiap kilogram CPO MJkg CPO Epp = jumlah energi pupuk yang digunakan untuk memroduksi tiap kilogram TBS MJkg TBS Kpp i = konsumsi pupuk pada tahap ke-i kgha Nepp = nilai kalor pupuk MJkg Jtbs = jumlah produksi TBS per hektar kgha Rd = rendemen ; perbandingan berat CPO yang dihasilkan kg dengan berat TBS yang diolah kg, yang digunakan sebagai faktor konversi i = 1,2,3,......

6. Kebutuhan energi pestisida

Besarnya energi pestisida yang digunakan pada semua tahapan produksi TBS di kebun dihitung dengan persamaan Anwar, 1990 dalam Sholahudin, 1999: Epe = ∑ ��� �� ���� ���� Maka jumlah energi pestisida untuk memroduksi tiap kg CPO dapat ditentukan dengan persamaan: Epe total = ��� �� Keterangan: Epe tot = jumlah energi pestisida yang digunakan untuk memroduksi tiap kilogram CPO MJkg CPO Epe = jumlah energi pestisida yang digunakan untuk memproduksi tiap kilogram TBS MJkg TBS Kpe = konsumsi pestisida pada tahap ke-i kgha Nepe = nilai kalor pestisida MJkg Jtbs = jumlah produksi TBS per hektar kgha Rd = rendemen ; perbandingan berat CPO yang dihasilkan kg dengan berat TBS yang diolah kg, yang digunakan sebagai faktor konversi i = 1,2,3,......

7. Penggunaan Energi

Perhitungan pada penggunaan energi adalah sebagai berikut: a. Efisiensi riil, perbandingan antara jumlah energi berguna dengan jumlah energi input, dihitung dengan persamaan: Ef. riil = UEIE x 100 Keterangan: Ef. rill = efisiensi riil penggunaan energi UE = energi berguna MJ IE = input energi MJ b. Efisiensi teknis, perbandingan antara kapasitas alatmesin terukur dengan kapasitas alatmesin terpasang, dihitung dengan persamaan: