Kebutuhan Energi Pupuk Audit Energi pada Proses Produksi CPO (Crude Palm Oil) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kertajaya PTP Nusantara VIII Lebak, Banten

38 Tabel 15 Konsumsi energi primer pada proses produski CPO di PKS Kertajaya Jenis energi Konsumsi energi MJkg CPO Persentase Budidaya Panen Angkut TBS Pengolahan dan sarana pendukung Total A.Energi langsung 1. Solar - - 0.1721 0.2404 0.4125 2.47 2. Biomassa - - - 15.8900 15.8900 95.28 B. Energi tidak langsung 1. Pupuk 0.3492 - - - 0.3492 2.09 2. Pestisida - - - - C. Energi biologis manusia 0.0144 0.0018 0.0057 0.0043 0.0262 0.16 Total 0.3636 0.0018 0.1778 16.1347 16.6779 Persentase 2.18 0.01 1.07 96.74 100.00 Input energi tidak langsung dari pestisida tidak dimasukkan dalam perhitungan konsumsi energi primer karena kurangnya data pendukung, tetapi penggunaan pestisida tetap diaudit dan disajikan sebagai data pelengkap dalam bentuk satuan unit bahan bukan satuan unit energi pada Tabel 25. Nilai konsumsi energi primer di PKS Kertajaya yaitu 16.6779 MJkg CPO, lebih besar dibanding dengan hasil penelitian di PTPN VII Unit Usaha Rejosari Rahmat, 2002 yaitu sebesar 15.7550 MJkg CPO. Hal ini disebabkan input energi langsung dari biomassa di PKS Kertajaya lebih besar dibanding input energi biomassa di Unit Usaha Rejosari. Namun apabila nilai konsumsi energi primer ini dibandingkan dengan hasil penelitian di PTPN VIII PKS Kertajaya Sholahuddin, 1999, dan PMKS PT. Condong Garut yang masing-masing sebesar 18.6680 MJkg CPO dan 33.4840 MJkg CPO, maka nilai konsumsi energi primer di PKS Kertajaya pada saat ini lebih kecil dibanding penelitian terdahulu tersebut. Perbedaan konsumsi energi primer yang paling besar terlihat pada energi biomassa. Selain itu konsumsi energi tidak langsung dari pupuk di PKS Kertajaya paling rendah dibanding hasil-hasil penelitian terdahulu tersebut. Besarnya konsumsi energi pada setiap tahapan produksi setelah input energi solar dan biomassa pada stasiun penyediaan energi dikonversi menjadi energi listrik, sehingga input yang yang diperhitungkan berupa energi uap dan energi listrik disajikan dalam Tabel 16 berikut. 39 Tabel 16 Konsumsi energi final pada tiap tahapan produksi CPO di PKS Kertajaya Jenis energi Konsumsi energi MJkg CPO Budidaya Panen Pengangkutan TBS Pengolahan TBS Sarana pendukung Total A.Energi langsung 1. Solar - - 0.1721 - - 0.1721 3.27 2. Listrik - - - 0.2063 0.0982 0.3045 5.78 3. Uap - - - 4.7277 0.5382 5.2659 86.07 B. Energi tidak langsung 1.Pupuk 0.3492 - - - - 0.3492 6.63 2.Pestisida - - - - C.Energi biologis manusia 0.0144 0.0018 0.0057 0.0028 0.0015 0.0262 0.50 Total 0.3636 0.0018 0.1778 4.9368 0.6379 6.1179 Persentase 5.94 0.03 2.91 80.69 10.43 100.00 Input energi tidak langsung dari pestisida tidak dimasukkan dalam perhitungan konsumsi energi final karena kurangnya data pendukung, tetapi penggunaan pestisida tetap diaudit dan disajikan sebagai data pelengkap dalam bentuk satuan unit bahan bukan satuan unit energi pada Tabel 25. Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa total konsumsi energi final untuk memproduksi 1 kg CPO setelah energi biomassa dan energi solar pada stasiun penyediaan energi dikonversi menjadi energi listrik adalah sebesar 6.1179 MJ. Masukan energi terbesar berasal dari energi uap yaitu 5.2659 MJkg CPO atau 86.07 dari total masukan energi. Sedangkan masukan energi terkecil berasal dari energi biologis tenaga manusia yaitu 0.0262 MJkg CPO atau 0.50 dari total masukan energi. Untuk tahapan produksi yang mengkonsumsi energi paling besar adalah kegiatan pengolahan TBS yaitu 4.9368 MJkg CPO atau 80.69 dari total masukan energi sedangkan tahapan produksi yang mengkonsumsi energi paling kecil adalah kegiatan pemanenan yaitu0.0018 MJkg CPO atau0.03 dari total masukan energi. Pada kegiatan budidaya kelapa sawit di Kebun Kertajaya, konsumsi energi terbesar diperlukan untuk kegiatan pemeliharaan TM sebesar 0.2621 MJkg CPO atau sebesar 72.11 dari total konsumsi energi pada kegiatan budidaya. Sedangkan kegiatan yang paling kecil mengkonsumsi energi yaitu kegiatan persemaian yaitu sebesar 0.0040 MJkg CPO atau 1.10 dari total konsumsi energi pada kegiatan budidaya. Jenis energi yang paling banyak di konsumsi adalah energi pupuk yaitu 0.3491 MJkg CPO atau 96.04 dari total masukan energi untuk kegiatan budidaya. Konsumsi energi pada kegiatan budidaya disajikan pada Tabel 17 berikut ini.