BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dalam menjalankan kegiatannya, bank berorientasi berdasarkan pada penawaran dan kualitas layanan
yang menjadi faktor yang sangat menentukan dalam keberhasilan usaha tersebut. Kualitas layanan merupakan suatu bentuk penilaian konsumen terhadap tingkat
layanan yang diterima perceived service dengan tingkat layanan yang diharapkan expected service.
PT. Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang KC Sisingamangaraja Medan merupakan salah satu jenis bank umum konvensional yang memiliki banyak
pesaing terutama dari bank-bank yang menawarkan pelayanan serta fasilitas yang lebih menarik konsumen di Kota Medan. Untuk itu PT. Bank Rakyat Indonesia
Kantor Cabang KC Sisingamangaraja Medan dituntut untuk meningkatkan kinerja pelayanannya agar dapat mempertahankan nasabah yang telah ada dan
menambah jumlah nasabah baru. Kondisi persaingan yang dihadapi industri perbankan membuat setiap bank yang ada berupaya untuk memberikan pelayanan
yang terbaik bagi nasabahnya. Keberhasilan
suatu perusahaan ditentukan juga oleh
faktor kepemimpinan. Menurut Suwatno dan Priansa 2011:140, kepemimpinan
merupakan kemampuan seorang pemimpin memotivasi bawahannya agar
bawahannya bisa mencapai tujuan. Pemimpin juga harus menentukan gaya kepemimpinannya agar sesuai dengan situasi dan kondisi. Sebab gaya
kepemimpinan juga berpengaruh terhadap kesuksesan organisasi dalam mencapai tujuan Hasan, 2008.
Dalam melakukan kegiatan, karyawan memerlukan petunjuk kerja atau pemberitahuan bagaimana melaksanakan suatu pekerjaan dari perusahaan agar
pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat perusahaan. Dan hal tersebut harus didukung dengan kepemimpinan yang
baik dan sanksi dari pekerjaan yang dilakukan dalam perusahaan agar tercipta disiplin kerja dan tidak terjadi penyimpangan.Menurut Rivai 2011:825, disiplin
kerja adalah suatu alat untuk merubah sikap seseorang agar bisa mentaati dan menghormati peraturan-peraturanyang berlaku. Para
karyawan harus
membudayakan disiplin kerja agar dapat mendukung pencapaian tujuan organisasi, hal ini akan mencerminkan dari kepatuhan seorang karyawan terhadap
peraturan kerja dan juga sebagai tanggung jawab terhadap perusahaan. Setiap bulannya pimpinan cabang melaporkan rekapitulasi absensidaftar
hadir pegawai kepada Pimpinan Wilayah Kantor Pusat Bank Rakyat Indonesia BRI, Persero, Tbk Kanwil I Putri Hijau untuk diketahui sebagai laporan dan
monitoring pelaksanaan tata tertib dan disiplin pegawai. Sesuai pada tabel berikut:
Tabel 1.1 Rekapitulasi Absensi Karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia
BRI Persero, Tbk Cabang Sisingamangaraja Medan
Bulan Jumlah
Karyawan orang
Jumlah Hari Kerja
hari Keterangan
Ketidakhadiran hari Total
hari CT
SI TBL
DT TK
Januari 40
26 26
5 11
10 4
56 Februari
40 25
12 9
18 5
2 46
Maret 40
25 18
10 16
11 3
58 April
40 26
26 14
14 8
1 63
Mei 40
26 20
12 16
9 3
60 Juni
40 24
29 3
20 16
- 68
Juli 40
28 38
5 16
8 3
70 Agustus
40 21
30 13
6 4
1 54
September 40
26 16
6 9
7 4
42 Oktober
40 25
16 7
10 8
5 46
November 40
25 31
8 20
13 2
74 Desember
40 24
41 7
12 3
63 Ket : CT = Cuti Tahunan, SI = Sakit Ijin, TBL = Tugas Belajar, DT = Datang Terlambat
TK= Tanpa Keterangan Total = Jumlah ketidakhadiran dalam hari kerja dari jumlah karyawan keseluruhan
Sumber : Daftar Absensi Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia BRI Persero Tbk Cabang Sisingamangaraja Medan.
Disiplin kerja akan tercipta dengan baik bila perusahaan mampu menciptakan dan mengimplementasikan aturan dan sanksi yang dibentuk oleh
cara kepemimpinan kerja terhadap karyawannya. Hal tersebut berarti bahwa perusahaan harus mensosialisasikan aturan dan sanksi yang telah dibuat kepada
karyawan sampai karyawan memahami dan dapat melaksanakan dengan baik. Namun tidak jarang, karyawan tidak dapat memahami atau bahkan
berbenturan dengan aturan kepemimpinan tersebut sehingga disiplin kerja karyawan menjadi menurun. Hal ini terjadi sebagai akibat dari perbedaan
kepentingan antara karyawan dengan perusahaan dan perusahaan tidak dapat menyesuaikan aturan tersebut. Dengan demikian, perusahaan harus mampu
membuat sanksi kerja yang dapat membuat kepentingan tersebut bisa disesuaikan dengan baik tanpa merugikan kedua belah pihak dalam proses pencapaian tujuan
perusahaan. Berikut ini dijelaskan mengenai tata aturan dan sanksi yang ditetapkan pada PT. Bank Rakyat Indonesia BRI Persero, Tbk Cabang
Sisingamangaraja Medan, yaitu:
Tabel 1.2 Tata Aturan dan Sanksi PT. Bank Rakyat Indonesia BRI
Persero,TbkCabang Sisingamangaraja Medan
No Ketentuan
Keterangan
1. Hadir pukul 07.30 WIB
Telat diberikan denda Rp 5.000 5 menit 2.
Jam istirahat pukul 12.00 WIB Jatah jam istirahat 1 jam bagi Teller dan
Costumer Service ada rotasi waktu 3.
Jam pulang pukul 16.30 WIB Lewat dari jam kerja, diberikan uang Lembur
4. Reward
Berupa insentif berbentuk uang dan produk 5.
Pelatihan 1x setiap tahun berbentuk Attitude Training,
Communication Training, dll 6.
Sanksi - Dalam kasus pelanggaran ringan terhadap
tata aturan diberikan teguran secara lisan dan menunjukkan perbaikan.
- Dalam kasus pelanggaran yang lebih berat diberikan surat peringatan mulai dari SP 1,
kemudian SP 2, dan SP 3. - Dalam kasus lainnya dapat dikenakan sanksi
berupa penurunan grade atau mutasi apabila diperlukan.
Sumber : PT. Bank Rakyat Indonesia BRI Persero, Tbk CabangSisingamangaraja Medan
Selain itu, penerapan sanksi pekerjaan tersebut harus dilakukan secara tegas. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penyimpangan kerja sehingga
permasalahan disiplin kerja dapat diatasi. Dengan demikian disiplin kerja akan tercapai dan tujuan perusahaan pun akan tercapai. Untuk setiap tahunnya Bank
Rakyat Indonesia BRI Cabang Sisingamangaraja Medan menetapkan target- target yang harus dicapai. Kemudian biasanya target yang dicapai tidak akan jauh
dari target yang ditentukan. Seperti yang dijelaskan pada tabel berikut ini :
Tabel 1.3 Target dan Realisasi Penghimpunan Dana
Periode Januari – Desember 2014
Rp 000.000,-
Bulan Target
Realisasi Persentase
Realisasi
Januari 1.290.582
1.875.722 146.60
Februari 1.572.200
2.038.765 135.45
Maret 1.650.524
2.006.980 120.73
April 1.954.250
2.299.731 117.32
Mei 2.028.567
1.982.678 96.86
Juni 2.241.458
2.183.450 98.77
Juli 2.432.550
2.534.158 104.46
Agustus 2.669.680
2.540.750 96.89
September 2.868.450
2.630.365 93.91
Oktober 3.052.069
2.745.300 89.67
November 3.287.150
2.982.567 89.71
Desember 3.450.800
3.132.245 89.52
Sumber : Bagian Pemasaran PT. Bank Rakyat Indonesia BRI Persero, Tbk Cabang Sisingamangaraja Medan
Dari Tabel 1.3 dapat dilihat bahwa target PT. Bank Rakyat Indonesia BRI, Persero, Tbk. Cabang Sisingamangaraja Medan di bulan Januari sampai
dengan bulan April terus mengalami pertumbuhan, memenuhi target bahkan melebihinya, dibandingkan bulan Mei sampai Agustus, target hanya dicapai di
bulan Juli, meskipun realisasinya juga hampir mendekati target. Dan jika dilihat pada bulan September sampai Desember 2014 mengalami penurunan bahkan tidak
mencapai target. Berdasarkan data yang ada di bulan Januari sampai April berarti ada kepercayaan lebih yang diberikan nasabah kepada Bank Rakyat Indonesia
BRI dibanding dengan bulan berikutnya, dan ini sangat berkaitan dengan pelayananyang diberikan para karyawan kepada nasabah.
Sehubungan dengan pelayanan tersebut, pengaruh kepemimpinan dan juga sanksi yang ditetapkan terhadap disiplin kerja karyawan harus diperhatikan karena
hal ini berpengaruh pada pencapaian target dalam kinerja bisnis. Masalah
Disiplin Kerja dapat terjadi di semua bentuk organisasi atau perusahaan, terutama perusahaan dengan skala yang lebih besar. Seperti yang terjadi pada PT.
Bank Rakyat Indonesia BRI Persero, Tbk cabang Sisingamangaraja Medan. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi disiplin kerja, penulis melihat bahwa
kepemimpinan dan sanksi pekerjaan menjadi faktor yang dominan yang mempengaruhi disiplin kerja karyawan dimana peran dari kepemimpinan dan
sanksi pekerjaan di perusahaan tersebut dirasakan masih kurang maksimal. Kurangnya peran kepemimpinan dan sanksi pekerjaan tersebut mengakibatkan
disiplin kerja karyawan menjadi tidak terpantau sehingga bepengaruh terhdap kinerja karyawan menjadi rendah. Dari gambaran permasalahan diatas, maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang faktor Kepemimpinan dan Sanksi Pekerjaan yang dikaitkan dengan faktor Disiplin Kerja di perusahaan
tersebut dengan mengambil judul “PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN SANKSI TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT. BANK
RAKYAT INDONESIA BRI PERSERO, TBK CABANG SISINGAMANGARAJA MEDAN”
.
1.2 Perumusan Masalah