Antanan beurit ANALISIS FLAVONOID PADA SAYURAN INDIGENOUS

Tabel 21 . Perbandingan luasan area kromatografi ekstrak pakis Komponen flavonoid Area pada ekstrak pakis mAU Area pada standar campuran mAU Area pada ekstrak pakis dengan standar campuran mAU Myricetin 381388 67244 Luteolin 50642 45622 Quercetin 496498 304052 511921 Apigenin 435957 173814 Kaempferol 160227 767418 257759

13. Antanan beurit

Antanan beurit ini memiliki kadar air sebesar 84.97 . Berdasarkan hasil analisis total fenol, diketahui bahwa kandungan fenol pada antanan beurit adalah sebanyak 121.0611 mg100g sampel segar dan 805.4632 mg100g sampel kering. Gambar 57. menunjukkan kromatogram ekstrak antanan beurit hasil analisis dengan HPLC. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dilihat bahwa puncak flavonoid yang muncul hanya myricetin pada menit ke-4.597, quarcetin pada menit ke-7.364 dan kaempferol pada menit ke-14.924. Untuk lebih menyakinkan dugaan komponen tersebut, maka dilakukan injeksi sampel yang telah ditambahkan standar campuran. Terlihat pada Gambar 58, peak ko-kromatogram yang terbentuk mengalami perubahan luas area. Hal ini terjadi karena terjadi penambahan campuran standar ke dalam ekstrak sampel. Dari peak yang terbentuk, urutan munculnya peak, dan waktu retensi, serta perubahan luas area dapat dijadikan sebagai acuan dalam penentuan komponen yang diidentifikasi dalam sampel. Hasil ko-kromatogram ekstrak antanan beurit dengan standar tersebut dapat dilihat pada Gambar58. Tabel 22 menunjukkan perbandingan luasan area antara ekstrak antanan beurit, standar campuran, dan ekstrak antanan beurit dengan standar campuran. Kandungan flavonol dan flavones pada antanan beurit dengan perhitungan menggunakan kurva standar memberikan hasil sebagai berikut : berdasarkan wet basis per 100 g sampel segar, yaitu 1.57 mg myricetin, 37.51 quarcetin, dan 10.85 mg kaempferol sehingga totalnya 49.93 mg. Konsentrasi flavonol dan flavones yang diperoleh berdasarkan dry basis per 100 g sampel kering adalah 10.47 mg myricetin, 249.54 mg quarcetin dan 72.17 mg kaempferol, sehingga totalnya adalah 332.18 mg. Kandungan flavonol dan flavone pada antanan beurit dengan perhitungan menggunakan eksternal standar memberikan hasil sebagai berikut : berdasarkan wet basis per 100 g sampel segar, yaitu 1.40 mg myricetin, 39.77 quarcetin, dan 10.79 mg kaempferol sehingga totalnya 51.96 mg. Konsentrasi flavonol dan flavones yang diperoleh berdasarkan dry basis per 100 g sampel kering adalah 9.29 mg myricetin, 264.60 mg quarcetin dan 71.78 mg kaempferol, sehingga totalnya adalah 345.67 mg. Miean dan Mohamed 2001 menyebutkan bahwa kandungan flavonol dan flavones yang terdeteksi pada antanan berdaun kecil Hydrocoltyle asiatica yang ditelitinya hanyalah quarcetin dan kaempferol. Hal ini agak berbeda dengan hasil yang diperoleh pada penelitian ini yang menggunkan antanan berdaun kecil juga, karena pada penelitian ini komponen myricetin terdeteksi walaupun jumlahnya sedikit. Perbedaan ini dimunkoinkan karena jenis dari antanan yang digunakan dan dapat juag disebabkan oleh kondisi tumbuh yang berbeda dari sampel. Sebelumnya, Batari 2007 juga melakukan pengidentifikasian pada sampel antanan tapi jenis antanan berdaun lebar. Hasil yang diperoleh juga sama dengan hasil pada penelitian ini yaitu tidak hanya quarcetin dan kaempferol yang terdeteksi tapi juga myricetin. Tabel 22 . Perbandingan luasan area kromatografi ekstrak antanan beurit Komponen flavonoid Area pada ekstrak antanan beurit mAU Area pada standar campuran mAU Area pada ekstrak antanan beurit dengan standar campuran mAU Myricetin 51567 381388 109399 Luteolin 50642 46232 Quercetin 1784904 304052 1929312 Apigenin 435957 131672 Kaempferol 720719 767418 1303217 Gambar 57 . kromatogram ekstrak antanan beurit Gambar 58. Ko-kromatogram ekstrak antanan beurit dengan standar campuran

E. REKAPITULASI HASIL DAN SENYAWA YANG BELUM TERIDENTIFIKASI PADA SAYURAN