Takokak ANALISIS FLAVONOID PADA SAYURAN INDIGENOUS

flavones yang diperoleh berdasarkan dry basis per 100 g sampel kering adalah 16.23 mg myricetin, 26.96 mg quarcetin dan 46.20 mg kaempferol, sehingga totalnya adalah 89.39 mg. Kandungan flavonol dan flavone pada kucai dengan perhitungan menggunakan eksternal standar memberikan hasil sebagai berikut : berdasarkan wet basis per 100 g sampel segar,yaitu 2.30 mg myricetin, 4.01 mg quarcetin, dan 7.85 kaempferol, sehingga totalnya 14.16 mg. Konsentrasi flavonol dan flavone yang diperoleh berdasarkan dry basis per 100 g sampel kering adalah 13.88 mg myricetin, 24.25 mg quarcetin dan 47.73 mg kaempferol, sehingga totalnya 85.33 mg. Bila melihat data pada Tabel 26, dapat diketahui bahwa kucai memiliki persentase jumlah unknown yang paling besar dibandingkan sampel lainnya. Hal ini berarti sebenarnya dalam tanaman kucai ini masih banyak senyawa golongan flavonol dan flavones yang lain selain kelima senyawa yang diidentifikasi. Tabel 11 . Perbandingan luasan area kromatografi ekstrak kucai Komponen flavonoid Area pada ekstrak kucai mAU Area pada standar campuran mAU Area pada ekstrak kucai dengan standar campuran mAU Myricetin 63475 381388 119019 Luteolin 50642 42285 Quercetin 88399 304052 99594 Apigenin 435957 250093 Kaempferol 430706 767418 756224

3. Takokak

Takokak memiliki kadar air sebesar 89.20 . Berdasarkan hasil analisis total fenol, diketahui bahwa kandungan fenol pada takokak adalah sebanyak 92.9109 mg100 g sampel segar dan 860.2860 mg100 g sampel kering. Gambar 37. menunjukkan kromatogram ekstrak takokak hasil analisis dengan HPLC. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dilihat bahwa puncak flavonoid yang muncul hanya myricetin pada menit ke-3.628 dan quarcetin pada menit ke-8.520. Untuk lebih menyakinkan dugaan komponen tersebut, maka dilakukan injeksi sampel yang telah ditambahkan standar campuran. Terlihat pada Gambar 38, peak ko-kromatogram yang terbentuk mengalami perubahan luas area. Hal ini terjadi karena terjadi penambahan campuran standar ke dalam ekstrak sampel. Dari peak yang terbentuk, urutan munculnya peak, dan waktu retensi, serta perubahan luas area dapat dijadikan sebagai acuan dalam penentuan komponen yang diidentifikasi dalam sampel. Hasil ko-kromatogram ekstrak takokak dengan standar tersebut dapat dilihat pada Gambar 38. Tabel 12 menunjukkan perbandingan luasan area antara ekstrak takokak, standar campuran, dan ekstrak takokak dengan standar campuran. Kandungan flavonol dan flavones pada takokak dengan perhitungan menggunakan kurva standar memberikan hasil sebagai berikut : berdasarkan wet basis per 100 g sampel segar, yaitu 2,30 mg myricetin dan 0,66 mg quarcetin, sehingga totalnya 2,96 mg. Konsentrasi flavonol dan flavones yang diperoleh berdasarkan dry basis per 100 g sampel kering adalah 21,30 mg myricetin dan 6,09 mg quarcetin, sehingga totalnya adalah 27,39 mg. Kandungan flavonol dan flavone pada takokak dengan perhitungan menggunakan eksternal standar memberikan hasil sebagai berikut : berdasarkan wet basis per 100 g sampel segar, yaitu 2.60 mg myricetin dan 0.72 mg quarcetin sehingga totalnya 3.32 mg. Konsentrasi flavonol dan flavone yang diperoleh berdasarkan dry basis per 100 g sampel kering adalah 24.03 mg myricetin dan 6.69 mg quarcetin, sehingga totalnya adalah 30.71 mg. Berdasarkan hasil yang diperoleh, takokak merupakan sampel yang memiliki kandungan jenis flavonol dan flavone yang terendah setelah terubuk. Senyawa myricetin yang terdapat pada takokak lebih besar dari pada senyawa quarcetin yang dikandungnya. Kedua senyawa ini hanya sedikit yang terkandung di dalam buah takokak, sehingga membuat buah takokak ini memiliki total flavonol dan flavone yang kedua terendah setelah terubuk. Namun demikian bila lihat dari persentase unknown pada takokak ini terdapat jumlah yang cukup besar kedua terbesar setelah kucai dari hasil kuantifikasi pada waktu retensi tertentu. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa sebenarnya dalam buah takokak yang diteliti ini memiliki potensi kandungan senyawa flavonol dan flavone yang lain selain kelima jenis flavonol dan flavon yang diidentifikasi. Tabel 12 . Perbandingan luasan area kromatografi ekstrak takokak Komponen flavonoid Area pada ekstrak takokak mAU Area pada standar campuran mAU Area pada ekstrak takokak dengan standar campuran mAU Myricetin 107004 381388 225607 Luteolin 50642 49207 Quercetin 10784 304052 32564 Apigenin 435957 202713 Kaempferol 767418 326835

4. Daun Kelor