Kucai ANALISIS FLAVONOID PADA SAYURAN INDIGENOUS

Tabel 10 . Perbandingan luasan area kromatografi ekstrak bunga turi Komponen flavonoid Area pada ekstrak bunga turi mAU Area pada standar campuran mAU Area pada ekstrak bunga turi dengan standar campuran mAU Myricetin 381388 508662 Luteolin 50642 52993 Quercetin 93493 304052 96453 Apigenin 435957 466482 Kaempferol 1742134 767418 3429956

2. Kucai

Kucai memiliki kadar air sebesar 83.45 . Berdasarkan hasil analisis total fenol, diketahui bahwa kandungan fenol pada kucai adalah sebanyak 35.0461 mg100 g sampel segar dan 211.7319 mg100 g sampel kering. Gambar 35. menunjukkan kromatogram ekstrak kucai hasil analisis dengan HPLC. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dilihat bahwa puncak flavonoid yang muncul terdiri dari myricetin, quarcetin dan kaempferol. Puncak myricetin muncul pada menit ke-3.211, puncak quarcetin muncul pada menit ke-7.620, dan untuk puncak kaempferol muncul pada menit ke-15.334. Untuk lebih menyakinkan dugaan komponen tersebut, maka dilakukan injeksi sampel yang telah ditambahkan standar campuran. Terlihat pada Gambar 36, peak ko-kromatogram yang terbentuk mengalami perubahan luas area. Hal ini terjadi karena terjadi penambahan campuran standar ke dalam ekstrak sampel. Dari peak yang terbentuk, urutan munculnya peak, dan waktu retensi, serta perubahan luas area dapat dijadikan sebagai acuan dalam penentuan komponen yang diidentifikasi dalam sampel. Hasil ko-kromatogram ekstrak kucai dengan standar tersebut dapat dilihat pada Gambar 36. Tabel 11 menunjukkan perbandingan luasan area antara ekstrak kucai, standar campuran, dan ekstrak kucai dengan standar campuran. Kandungan flavonol dan flavones pada kucai dengan perhitungan menggunakan kurva standar memberikan hasil sebagai berikut : berdasarkan wet basis per 100 g sampel segar, yaitu 2.69 mg myricetin, 4.46 quarcetin, dan 7.65 mg kaempferol sehingga totalnya 14.79 mg. Konsentrasi flavonol dan flavones yang diperoleh berdasarkan dry basis per 100 g sampel kering adalah 16.23 mg myricetin, 26.96 mg quarcetin dan 46.20 mg kaempferol, sehingga totalnya adalah 89.39 mg. Kandungan flavonol dan flavone pada kucai dengan perhitungan menggunakan eksternal standar memberikan hasil sebagai berikut : berdasarkan wet basis per 100 g sampel segar,yaitu 2.30 mg myricetin, 4.01 mg quarcetin, dan 7.85 kaempferol, sehingga totalnya 14.16 mg. Konsentrasi flavonol dan flavone yang diperoleh berdasarkan dry basis per 100 g sampel kering adalah 13.88 mg myricetin, 24.25 mg quarcetin dan 47.73 mg kaempferol, sehingga totalnya 85.33 mg. Bila melihat data pada Tabel 26, dapat diketahui bahwa kucai memiliki persentase jumlah unknown yang paling besar dibandingkan sampel lainnya. Hal ini berarti sebenarnya dalam tanaman kucai ini masih banyak senyawa golongan flavonol dan flavones yang lain selain kelima senyawa yang diidentifikasi. Tabel 11 . Perbandingan luasan area kromatografi ekstrak kucai Komponen flavonoid Area pada ekstrak kucai mAU Area pada standar campuran mAU Area pada ekstrak kucai dengan standar campuran mAU Myricetin 63475 381388 119019 Luteolin 50642 42285 Quercetin 88399 304052 99594 Apigenin 435957 250093 Kaempferol 430706 767418 756224

3. Takokak