Faktor Permintaan domestik, adalah hal-hal yang berkaitan dengan
diferesifikasi. Salah satu contoh pendekatan yang menggunakan teori spesialisai adalah RCA Revealed Comparative Advantage.
Menurut Oginsky, Stiefelmeyer, dan Al Mussell 2011, gagasan dibalik RCA adalah bahwa daerah menunjukkan kemampuan yang lebih untuk
mengkhususkan diri dalam memproduksi produk dengan biaya oportunitas yang lebih rendah dibandingkan pesaingnya. Hal ini dilakukan dengan dengan
membandingkan pangsa pasar ekspor produk tertentu dari suatu wilayah dengan pangsa pasar pesaingnya, atau dunia. Pendekatan ini berasal dari gagasan
keunggulan komparatif perdagangan; dalam artian bahwa wilayah yang memiliki spesialisasi produk tersebut, akan lebih memiliki daya saing. Kelemahan dari
pendekatan ini adalah kurangnya penggunaan faktor-faktor utama yang dibutuhkan, selain itu juga dapat membuat suatu daerah terlihat lebih kompetitif
dibandingkan daerah lainnya karena luasan ekonomi yang kecil atau nondifersifikasi, dan perbedaan format data dapat memberikan hasil yang sangat
berbeda. Sehingga secara teknis indikasi RCA tidak dapat disamakan pada ukuran negara yang berbeda, karena nilai produksi, ekspor, dan impor tiap negara akan
berbeda. Secara konseptual, keunggulan komparatif tidak sama dengan keunggulan
kompetitif. Keunggulan komparatif dari perekonomian mendeskripsikan posisi dari aktivitas ekonomi yang berbeda dalam hal biaya oportunitas yang relatif
terhadap yang lainnya. Singkatnya, suatu negara dikatakan memiliki keunggulan komparatif pada suatu industri jika biaya produksi salah dari satu sektor tersebut
lebih rendah dibandingkan sektor-sektor lainnya. Negara tesebut kemudian harus melakukan spesialisasi terhadap produk yang memiliki keunggulan komparatif
tersebut, dan menukar produk ekspor yang tidak memiliki keunggulan komparatif dengan produk spesialisasi tersebut. Kenyataannya, terdapat kemungkinan banyak
negara memiliki keunggulan komparatif yang sama pada produk yang sama. Pendekatan berikutnya dalam menganalisis daya saing suatu sektor adalah
dengan menggunakan indikator efisiensi EFF dan pertumbuhan GRO. Pendekatan ini dapat dituliskan dalam persamaan sebagai berikut;