Pertumbuhan Output Industri Penggemukan Sapi Potong Lokal

Sebagian besar penggemukan sapi potong dengan skala mengah hingga skala besar di Jawa Barat yang menggemukkan sapi ex-bakalan impor juga menggemukkan sapi potong lokal dalam jumlah yang relatif lebih kecil. Masih diusahakannya ternak lokal pada peternakan skala besar membantu produksi dari sapi potong lokal itu sendiri. Hal ini karena industri penggemukan sapi potong ex- impor memiliki ketersediaan pakan yang cukup dan managemen yang baik, sehingga jumlah sapi lokal yang dapat diproduksi seiring dengan jumlah produksi sapi ex-impor. Kondisi ini memperbesar produksi sapi lokal dalam satu tahun yang berpengaruh pada meningkatnya pengeluaran atau produksi industri penggemukan sapi lokal secara menyeluruh di Jawa Barat. Kondisi alam Jawa Barat yang sebagian besar merupakan lembah dan dataran rendah yang mencapai 60 persen wilayah Jawa Barat bukan merupakan lahan yang baik untuk mengembangkan usaha penggemukan sapi potong lokal. Hal ini karena kurangnya lahan yang tersedia akibat lahan yang terbatas. Dataran rendah bak digunakan untuk usaha pembibitan sapi potong. Hal ini sesuai dengan pendapat Hadi dan Ilham 2002. Kurangnya ketersediaan pakan menjadi salah satu alasan banyaknya pembibitan diusahakan di dataran rendah. Berdasarkan kebutuhan pakannya, usaha penggemukan cenderung membutuhkan lebih banyak pakan karena berdasarkan tujuannya menghasilkan daging, lain halnya dengan usaha pembibitan yang tujuanya adalah menghasilkan pedet Hadi dan Ilham, 2002. Daya Saing Industri Penggemukan Sapi Potong Lokal di Prov. Bali Provinsi Bali sebagai salah satu sentral sapi potong lokal memiliki peringkat daya saing yang kecil. Pada tahun 1999-2002, kondisi daya saing provinsi Bali berada pada peringkat 9 dari 20 provinsi, kemudian menuruh pada tahun 2003-2006 menjadi peringkat ke 13 dan menjadi peringkat 8 pada tahun 2007 hingga 2010 Tabel 10. Kondisi daya saing pada provinsi ini menunjukkan peningkatan pada tahun 2007 hingga 2010 namun tidak cukup baik sebagai salah satu sentral ternak lokal di Indonesia. Pada tahun 2008, wilayah Bali mengeluarkan ternak lokal sebesar 75 ribu ekor untuk memenuhi konsumsi wilayah Jakarta dan sekitarnya dan tahun 2011, jumlah ekspor sapi dari balik ke daerah hanya mencapai 72 ribu ekor dari batas kuota yang ditetapkan pemerintah provinsi sebesar 64.573 ekor. Pada tahun yang sama, jumlah pemotongan ternak di provinsi ini pun meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu 36.122 ekor. Tabel 10 Indeks dan Ranking Indeks Daya Saing Industri Penggemukan Sapi Potong Lokal di Bali No Periode Indeks Daya Saing Ranking 1 2 3 1999 – 2002 2003 – 2006 2007 – 2010 29,47 29,19 29,78 9 13 8 Rata - rata 29,48 Bali merupakan daerah sumber ternak sapi lokal yaitu jenis sapi bali namun populasi sapi bali di daerah ini hingga tahun 2010 terus mengalami penurunan. Penurunan populasi dari sapi potong lokal di wilayah ini tidak mempengaruhi konsumsi daging sapi pada penduduk lokal, sebaliknya yang terkena dampak adalah daerah-daerah tujuan pasar sapi Bali seperti Jakarta dan Kalimantan. Kebutuhan daging sapi dalam negeri sebagian besar dipengaruhi oleh industri pariwisata karena Bali merupakan daerah tujuan pariwisata di Indonesia. Hingga tahun 2010 Bali tertutup pada impor dalam bentuk sapi hidup, sebaliknya terbuka pada impor dalam bentuk daging sapi. Daging impor tersebut ditujukan pada pasar tertentu seperti hotel berbintang, restoran dan industri pengolahan daging. Hal ini merupakan salah satu penyebab rendahnya daya saing industri penggemukan sapi potong lokal di daerah Bali. Daya Saing Industri Penggemukan Sapi Potong Lokal di Prov. Jawa Tengah Berdasarkan hasil penelitian, perkembangan indeks daya saing penggemukan sapi potong di Jawa Tengah menunjukkan tren yang menurun dari tahun ke tahun. Pada tahun 1999-2002, peringkat daya saing industri penggemukan sapi potong lokal di daerah ini menduduki peringkat ke 4 dari 20 provinsi. Posisi tersebut terus menurun hingga pada tahun 2007-2010, penggemukan sapi potong lokal di Jawa Tengah menduduki peringkat ke 12 dari 20 provinsi. Tabel 11 Indeks dan Ranking Indeks Daya Saing Industri Penggemukan Sapi Potong Lokal di Jawa Tengah