Apakah ibu setuju dengan poligami? Tidak setuju. Bentuk perkawinan yang paling baik monogami atau poligami? Apakah poligami itu seperti “jalan darurat” untuk keadaan tertentu?

HASIL WAWANCARA Nama : Arni Jabatan : Isteri Pertama Tempat : Teras Rumah Waktu : 21 Juli 2014 Pukul : 15.30 WIB ……………………………………………………………………………………… 1. Apakah ibu setuju dengan poligami? Tidak setuju. 2. Bentuk perkawinan yang paling baik monogami atau poligami? Mengapa? Monogami, ya tujuan pernikahan saya itu. 3. Apakah poligami itu seperti “jalan darurat” untuk keadaan tertentu? Mungkin. 4. Menurut ibu apa alasan isteri keduaketigakeempat suami ibu mau menikah dengan seorang suami ibuyang sudah mempunyai isteri? Yaa, mungkin sudah takdir saya, karena saat itu isteri kedua mencintai bapak juga ditambah bapak sedang jaya keungannya. 5. Dampak poligami terhadap rumah tangga ibu. a. Apakah keuntungan keluarga ibu? Saya jadi lebih mudah menjalani hidup, karena isteri kedua tidak neko-neko. b. Kesulitan dan tantangan apa yang dihadapi keluarga ibu? Tidak ada yaa.

6. Apakah ibu Setuju bahwa poligami itu berpengaruh negative bagi

keluarga ibu dalam kehidupan bermasyarakat? Mengapa? Tidak, kami menjaga keutuhan keluarga kami sehingga masyarakat beranggapan baik. 7. Apakah ibu Setuju bahwa keluarga poligami itu adalah keluarga yang tidak baik dan tidak harmonis? Mengapa? Tidak juga. 8. Apakah ibu Setuju bahwa poligami itu adalah tindakan yang tidak adil terhadap kaum perempuan? Mengapa ? Setuju sekali, apalagi suami tidak memberikan alasan yang masuk akal untuk menikah lagi. 9. Apakah ibu Setuju bahwa orang yang berkeinginan poligami itu harus mengerti betul ilmu agama? Mengapa? Ia harus, ya karena sangat penting apalagi buat perempuan.

10. Apakah ibu Setuju bahwa poligami itu lebih banyak negatifnya

ketimbang positifnya? Mengapa? Setuju, terkadang suami jadi terbuka dengan kita. 11. Dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan terdapat aturan yang harus dipenuhi sebelum seseorang melakukan poligami. Apakah syarat-syarat itu telah dipenuhi sebelum suami anda berpoligami?seperti: a. Haruskah ada persetujuan dari isteri-isteri? Sudah ada.

b. Haruskah adanya jaminan bahwa suami akan berlaku adil

terhadap isteri-isteri dan anak-anaknya? Saya rasa suami saya cukup adil. c. Haruskah adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan-keperluan hidup isteri-isteri dan anak-anaknya? Seharusnya perlu ada jaminan, tetapi langsung sajalah dengan praktek. d. Haruskah seorang isteri mempunyai kekurangan? Misalnya, tidak mampu menjalankan kewajibannya sebagai seorang isteri, isteri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan; atau isteri tidak dapat melahirkan keturunan ? Memang harus ada alasan seperti ini untuk berpoligami, tetapi suami saya tidak demikian. Informan ……………………….