6. Apakah ibu Setuju bahwa poligami itu adalah tindakan yang tidak
adil terhadap kaum perempuan? Mengapa? Perempuan mana yang
ingin di duakan, pastinya ingin menjadi yang terbaik dan pertama. 7.
Apakah ibu Setuju bahwa orang yang berkeinginan poligami itu harus mengerti betul ilmu agama? Mengapa?
Setuju, ya haruslah
mengerti baik itu perempuan maupun laki-laki. 8.
Apakah ibu Setuju bahwa poligami itu lebih banyak negatifnya ketimbang positifnya? Mengapa?
Yang saya rasakan sampai saat ini
lebih banyak positifnya. 9.
Dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan terdapat aturan yang harus dipenuhi sebelum seseorang melakukan
poligami. Apakah syarat-syarat itu telah dipenuhi sebelum suami anda berpoligami?seperti:
a. Haruskah ada persetujuan dari isteri-isteri? Harus ada.
b. Haruskah adanya jaminan bahwa suami akan berlaku adil
terhadap isteri-isteri dan anak-anaknya ? Wajib suami menjadi
kesejahteraan dan adil terhadap isteri-isterinya.
c. Haruskah adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin
keperluan-keperluan hidup isteri-isteri dan anak-anaknya?
Seharusnya ada bukti seperti bukti tertulis, tetapi suami saya tidak begitu langsung praktek saja.
d. Haruskah seorang isteri mempunyai kekurangan? Misalnya,
tidak mampu menjalankan kewajibannya sebagai seorang isteri, isteri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat
disembuhkan; atau isteri tidak dapat melahirkan keturunan? Setuju, karena tidak semua wanita mau di poligami.
Informan
………………………..
HASIL WAWANCARA
Nama : Marjuki
Jabatan : Kepala Rumah Tangga
Tempat : Ruang Tamu
Waktu : 26 Juli 2014
Pukul : 10.00 WIB
………………………………………………………………………………………
1. Apakah bapak setuju dengan poligami? Setuju.
2. Bentuk perkawinan yang paling baik monogami atau poligami?
Mengapa? Saya lebih setuju poligami, dengan membantu orang lain
dalam hal memenuhi kebutuhan hidupnya itu bisa dibilang ibadah. 3.
Apakah poligami itu seperti “jalan darurat” untuk keadaan tertentu? Tidak juga.
4.
Apa alasan bapak berpoligami? Alasan saya berpoligami karena saya
ingin membantu kehidupan isteri kedua yang sangat minim finansialnya, dari pada saya mempunyai hubungan yang tidak sah maka saya memilih
untuk berumah tangga dengannya, awalnya isteri tidak menerima tetapi lama-kelamaan biasa saja.
5. Apakah tujuan bapak berpoligami itu untuk menghindari zina,
dakwah islamiyah, tujuan politik, dan mendapatkan keberkahan dari Allah?
Salah satunya menghindari zina, karena saya ingin mendapat
pahala disamping itu juga Allah pasti memberkahi perkawinan saya. 6.
Apakah bapak setuju bahwa poligami bisa memberikan keberkahan dalam rizki karena memotivasi untuk bekerja lebih keras? Mengapa?
Kalau dibilang seperti itu ya memang ada benarnya juga sih, tetapi kan
rejeki mah Allah yang sudah mengaturnya. 7.
Apakah isteri bapak Setuju untuk di poligami? Mengapa? Awalnya
sih tidak tetapi lama-kelamaan dia terbiasa dan menerima perkawinan saya
dengan isteri kedua.