DESKRIPSI TENTANG KELUARGA SAKINAH

20

BAB II DESKRIPSI TENTANG KELUARGA SAKINAH

DAN PERKAWINAN POLIGAMI A. Keluarga Sakinah 1. Pengertian Keluarga Sakinah Keluarga sakinah terdiri dari dua kata, yaitu kata keluarga dan sakinah. Keluarga dalam istilah fiqh disebut Usrah atau Qirabah yang telah menjadi bahasa Indonesia yakni kerabat. 1 Dalam kamus besar Bahasa Indonesia , keluarga adalah sanak saudara. 2 Sedangkan kata sakinah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah damai, tempat yang aman dan damai. Sakinah berasal dari kata “Sakana, Yaskunu, Sakinatan” yang berarti rasa tentram, aman dan damai. 3 Menurut Quraish Shihab menjelaskan bahwa kata sakinah berarti diam atau tenangnya sesuatu yang bergejolak. Jadi keluarga sakinah adalah keluarga yang mampu menciptakan suasana kehidupan yeng tentram, dinamis dan aktif, yang asih, asah dan asuh. 4 1 Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Ilmu Fiqh, Jakarta: Departemen Agama, 19841985, Jilid II, Cet. Ke-2, h. 156. 2 Muhammad Ali, Kamus Besar Bahasa Modern, Jakarta: Pustaka Amani, 1980, h. 175. 3 Poewadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1976, h. 851. 4 Asrofi dan M. Thohir, Keluarga Sakinah Dalam Tradisi Islam Jawa, Yogyakarta: Arindo Nusa Media, 2006, h. 3. 21 Firman Allah QS. Ar-Rum 30:21.                      “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. Ayat tersebut menjelaskan bahwa keluarga sakinah merupakan impian dan harapan setiap muslim yang melangsungkan perkawinan dalam rangka melakukan pembinaan keluarga. Demikian pula dalam keluarga terdapat peraturan-peraturan baik yang rinci maupun global, yang mengatur individu maupun keseluruhannya sebagai kesatuan. Islam memberikan ajaran agar rumah tangga menjadi surga yang dapat menciptakan ketentraman, ketenangan dan kebahagiaan, dalam upaya mengantisipasi pengaruh budaya luar yang negatif. Inilah ciri khas keluarga sakinah yang Islami. Mereka suami-isteri berserikat dalam rumah tangga itu untuk berkhidmat kepada aturan dan beribadah kepada Allah swt. 5 Seiring dengan pengertian tersebut, keluarga sakinah di definisikan sebagai keluarga yang dibina atas ikatan perkawinan yang sah, mampu memenuhi hajat hidup spiritual dan material secara layak dan seimbang, diliputi suasana kasih sayang antara anggota keluarga dan lingkungan 5 Cahyadi Takariawan, Pernik-pernik Rumah Tangga Islami, Surakarta: Intermedia, Cet. III, 2001, h. 37. 22 dengan selaras, serasi serta mampu menghayati dan mengamalkan nila- nilai keimanan, ketakwaan, dan akhlakul karimah dengan baik. 6

2. Tujuan Keluarga Sakinah

Keluarga sakinah yang penuh diliputi suasana kasih sayang, cinta mencintai antar sesama anggota keluarga adalah menjadi idaman setiap orang yang menikah. Dimana hal itu akan tercapai jika masing-masing pihak suami maupun isteri dapat melaksanakan kewajiban dan hak secara seimbang, serasi dan selaras. Selain menjalani kehidupan rumah tangga dilandasi nilai-nilai agama dan dapat menerapkan akhlakul karimah. Kehidupan keluarga sakinah memiliki tujuan mulai di sisi Allah SWT, yakni untuk mendapatkan rahmat dan ridha Allah SWT sehingga dapat hidup bahagia di dunia dan di akhirat. Untuk mendapatkan limpahan rahmat dan ridho Allah swt, maka rumah tangga atau keluarga tersebut setidaknya memenuhi lima syarat, yakni: a. Anggota keluarga itu taat menjalankan Agamanya. b. Yang muda menghormati yang tua, dan yang tua menyayangi yang muda. c. Pembiayaan keluarga itu harus berasal dari rizki yang halal. d. Hemat dalam pembelanjaan dan penggunaan harta’ e. Cepat mohon ampun dan bertaubat bila ada kesalahan dan kehilafan serta saling maaf memaafkan sesama manusia. 6 Asrofi dan M. Thohir, Keluarga Sakinah Dalam Tradisi Islam Jawa, h.11.