dapat di cegah apabila hubungan suami isteri selalu harmonis dan komitmen yang kuat.
5. Apakah masyarakat tahu undang-undang Perkawinan No 1 Tahun
1974 tentang kebolehan berpoligami? Mungkin sebagian masyarakat
mengetahui itu, tetapi dalam Undang-undang perkawinan 1974 itu memberatkan bagi para pelaku poligami yaitu dengan adanya izin dari
pengadilan yang mungkin prosesnya begitu lama sehingga mereka merasa ribet untuk mengurusnya.
6. Bagaimana pandangan masyarakat terhadap perkawinan poligami
ini? Setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda tentang poligami
itu, karena pasti ada sudut pandang yang mendukung dan ada sudut pandang yang tidak mendukung perkawinan itu.
Informan
….…………………..
HASIL WAWANCARA
Nama : H. Atmaja
Jabatan : Kepala Rumah Tangga
Tempat : Teras Rumah
Waktu : 21 Juli 2014
Pukul : 15.30 WIB
………………………………………………………………………………………
1. Apakah bapak setuju dengan poligami? Setuju
2. Bentuk perkawinan yang paling baik monogami atau poligami?
Mengapa? Monogami, karena sebenarnya yang dianjurkan oleh Allah itu
perkawinan yang sakinah, mawaddah, warahmah. 3.
Apakah poligami itu seperti “jalan darurat” untuk keadaan tertentu? Iya.
4. Apa alasan bapak berpoligami? Alasan saya berpoligami untuk
beribadah kepada Allah, memang saat itu isteri kedua saya adalah
keturunan orang yang sangat kurang ekonominya sehingga dia sangat membutuhkan biaya hidup, dan saya membantunya dengan menikahinya.
5. Apakah tujuan bapak berpoligami itu untuk menghindari zina,
dakwah islamiyah, tujuan politik, dan mendapatkan keberkahan dari Allah?
Dan pastinya saya ingin menghindari zina karena pada saat itu saya mempunyai hubungan dengan isteri kedua. Jadi, saya putuskan untuk
menikahinya dan tentunya untuk mendapatkan keridhaan Allah. 6.
Apakah bapak setuju bahwa poligami bisa memberikan keberkahan dalam rizki karena memotivasi untuk bekerja lebih keras? Mengapa?
Setuju, karena dengan berpoligami kita merasa bahwa beban dan tanggung
jawab kita sangat besar tehadap isteri-isteri dan anak-anak. 7.
Apakah isteri bapak Setuju untuk di poligami? Mengapa? Sangat
setuju, yang penting menurutnya saya bisa adil dalam hal nafkah lahir dan
batin.
8. Apakah menurut bapak bahwa wanita yang dapat di poligami adalah
wanita yang mengerti ilmu agama? Sebagian sangat mengerti agama.
9. Apakah bapak Setuju bahwa keluarga poligami itu adalah keluarga
yang tidak baik dan tidak harmonis? Mengapa? Tidak setuju, buktinya
saya dan para isteri langgeng-langgeng saja karena isteri-isteri saya
mengerti tujuan dari perkawinan kami ini. 10.
Apakah bapak Setuju bahwa poligami itu adalah tindakan yang tidak adil terhadap kaum perempuan? Mengapa?
Tidak setuju, karena apabila seorang laki-laki memperlakukan isteri dengan cara yang hormat
wanita tidak akan merasa didiskriminasi. 11.
Bagaimana cara bapak membentuk rumah tangga ini menjadi keluarga sakinah dalam poligami?
Saya memberikan pengertian dan pemahaman kepada isteri-isteri saya dengan tujuan perkawinan kami, yaa
mereka paham dan mengerti sehingga mereka saling menjaga keutuhan
keluarga besar ini. 12.
Apakah bapak Setuju bahwa orang yang berkeinginan poligami itu harus mengerti betul ilmu agama? Mengapa?
Tentu, karena dengan pengetahuan ilmu agama seseorang tidak akan menyalahgunakan
perkawinannya itu dan akan menata hidup lebih bahagia. 13.
Apakah bapak Setuju bahwa poligami itu lebih banyak negatifnya ketimbang positifnya? Mengapa?
Sebenarnya sih ia, mungkin timbul
dari pandangan masyarakat yang menilai sesuka mereka. 14.
Bagaimana tanggapan bapak bahwa poligami itu di haramkan menurut pendapat sebagian orang?
Itu sih terserah mereka, tergantung
yang menjalaninya saja. 15.
Apakah bapak setuju apabila pemerintah mengharamkan poligami? Mengapa?
Tidak, saya lebih setuju apabila pemerintah melakukan sosialisasi tentang perkawinan sehingga masyarakat tidak menyalahi aturan.
Informan …………………