6.2.1. Mencermati Industri Alternatif
Dalam pengertian terluas, suatu perusahaan berkompetisi tidak hanya dengan perusahaan-perusahaan lain di dalam industrinya, tetapi juga dengan
perusahaan-perusahaan dalam industri lain yang memproduksi jasa atau produk alternatif. Alternatif memiliki artian yang lebih luas dari sekedar pengganti
subtitutes. Industri alternatif dapat berupa industri yang menghasilkan produk atau jasa yang memiliki bentuk berbeda tetapi menawarkan fungsi atau
utilitasmanfaat inti yang sama. Selain itu, industri alternatif dapat juga berupa industri yang menghasilkan produk atau jasa yang fungsi dan bentuk berbeda,
tetapi dengan tujuan yang sama Kim dan Mauborgne 2005. Kebun Raya Bogor selain berfungsi sebagai pusat konservasi tumbuhan
juga memiliki fungsi pendidikan. Pesan-pesan konservasi perlu Industri pendidikan sangatlah tepat dipertimbangkan sebagai industri alternatif untuk
mencapai visi misi KRB. Penyampaian pesan konservasi KRB dapat disalurkan melalui industri
pendidikan terutama yang memiliki pendidikan pascasarjana. Menurut penelitian yang dilakukan oleh McMillan et al, tingkat pendidikan berhubungan positif
dengan perilaku seseorang terhadap lingkungan. Erdogan dan Ozsoy 2007 menyatakan bahwa mahasiswa pascasarjana mulai peduli akan isu-isu kelestarian
lingkungan dan membentuk perilaku yang baik untuk melestarikannya. Perilaku ini mulai dibentuk mahasiswa pascasarjana sejak mereka menyadari dampak
buruk lingkungan yang hancur bagi mereka.
6.2.2. Mencermati Rantai Pembeli
Dalam sebagian besar industri, kompetitor memiliki kesamaan definisi mengenai siapa pembeli sasaran mereka. Namun, dalam praktiknya, ada rantai
pembeli yang secara langsung ataupun tidak langsung terlibat dalam proses pembelian. Pembeli yang membayar produk atau jasa mungkin berbeda dari
pengguna sesungguhnya, dan dalam sejumlah kasus juga ada pemberi pengaruh yang penting Kim dan Mauborgne 2005.
Pengunjung KRB mayoritas adalah pelajar yang sedang karya wisata. Kunjungan ini, menurut Kasubbag Jasa dan Informasi PKT-KRB, biasanya dalam
rangka memperkaya pelajaran mengenai pendidikan lingkungan secara umum dan
khususnya tumbuh-tumbuhan. Untuk menarik pelajar berkunjung, pihak KRB mendekati para guru dan memberikan penjelasan program-program pendidikan
lingkungan yang ada di KRB. Jika para guru tertarik, pihak sekolah akan menyusun program karya wisatanya. Kemudian, para guru akan mengajak murid-
muridnya mempelajari tumbuh-tumbuhan di KRB. Pengunjung yang lain adalah pengunjung yang datang bersama dengan keluarga. Berbagi waktu bersama
keluarga adalah satu tujuan mengunjungi kebun raya Ballantyne et al 2008. Pelajar dan anak-anak menyukai aktivitas yang menghibur. Pengadaan
games bertemakan lingkungan dan tumbuhan di beberapa lokasi kebun raya akan memberikan nilai tambah bagi muridpelajar Ballantyne et al 2008. Dengan
tujuan utama bermain yang disisipi pengetahuan akan lingkungan dan tumbuh- tumbuhan, pelajar-pelajar akan memilih KRB sebagai tempat untuk memahami
pelajaran di sekolah dan lebih dulu meminta sekolah membawa mereka berkunjung ke KRB.
Melalui permainan bertemakan lingkungan dan tumbuh-tumbuhan, anak- anak yang berkunjung pun akan lebih senang berada di KRB. Orang tua yang
menemani anak-anaknya juga akan merasa senang jika anaknya dapat bermain sambil belajar. Menurut Sumarwan 2002, suami dan istri merupakan dua figur
anggota keluarga yang sangat penting dan dominan di antara anggota keluarga lain anak-anaknya. Diharapkan, dengan berminatnya anak-anak dan pelajar,
mereka akan mempengaruhi orang tua untuk membawa mereka berkunjung ke KRB.
Bagi KRB sendiri, pemberian nilai tambah bagi pelajar dan anak-anak melalui pengadaan games bertemakan lingkungan dapat menjadi salah satu cara
baru untuk mendidik masyarakat akan pentingnya lingkungan dan alam.
6.2.3. Mencermati Penawaran Produk dan Jasa Pelengkap