Kerangka Pemikiran Operasional Formulasi Strategi Pengembangan Wisata Kebun Raya Bogor melalui Pendekatan Blue Ocean Strategy

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Industri objek wisata di Kabupaten dan Kota Bogor semakin berkembang. Objek-objek wisata semakin marak tumbuh di beberapa lokasi di Kabupaten dan Kota Bogor. Pertumbuhan industri objek wisata ini mengindikasikan terjadinya persaingan di antara objek wisata untuk memperebutkan pengunjung. Hal ini juga tampak dari dinamika kenaikan dan penurunan jumlah pengunjung beberapa objek wisata utama di Kabupaten dan Kota Bogor. Persaingan ini menjadikan perebutan market share dari pasar pengunjung objek wisata menjadi semakin intensif. Kondisi persaingan ini, oleh Kim dan Mauborgne 2005 disebut samudra merah red ocean. Kondisi ini dihadapi oleh semua objek wisata, termasuk Kebun Raya Bogor. Kebun Raya Bogor menjadi salah satu objek wisata yang banyak dikunjungi. Pengunjung yang datang memiliki beragam motivasi dan aktivitas yang dilakukan. Mayoritas pengunjung datang untuk berekreasi, padahal fungsi utama KRB adalah konservasi, penelitian, dan pendidikan. Jumlah pengunjung yang berlebih terutama yang kurang ramah lingkungan akan memberi dampak buruk bagi koleksi KRB. Dampak yang mulai dirasakan adalah semakin lamanya air menggenang di beberapa lokasi KRB. Hal ini diduga oleh Kepala Divisi Konservasi Ex Situ PKT-KRB akibat terlampau banyaknya pengunjung yang berekreasi dan beraktivitas di areal KRB sehingga terjadi pemadatan tanah. Pengunjung adalah bagian penting dalam pariwisata dan upaya pendidikan konservasi sehingga adanya pengunjung adalah keuntungan bagi KRB. Namun jumlah pengunjung yang berlebih akan mengganggu tumbuhnya tanaman koleksi. Untuk itu perlu dilakukan upaya pemilihan segmen pengunjung yang lebih sesuai dengan visi misi KRB serta belum digarap oleh objek wisata lain. Pemilihan segmen tersebut dapat dilakukan melalui strategi samudra biru. Pembentukan samudra biru diawali dengan mengetahui faktor-faktor preferensi pengunjung terhadap objek wisata di Kabupaten dan Kota Bogor serta penilaian pengunjung terhadap kinerja dari objek-objek wisata tersebut. Faktor- faktor preferensi pengunjung dan penilaian kinerja objek wisata tersebut kemudian dipetakan untuk mengetahui situasi dan pola persaingan industri objek wisata di Kabupaten dan Kota Bogor. Langkah selanjutnya dalam pembentukan samudra biru adalah merekonstruksi batasan-batasan yang tercipta dalam industri dengan melakukan kerangka kerja enam jalan. Langkah ini dilakukan untuk mencermati kemungkinan membuat batasan baru yang lebih besar dalam industri objek wisata. Kerangka enam jalan bertujuan membentuk ulang batasan-batasan pasar dengan enam pendekatan dasar, yaitu: 1 mencermati industri alternatif, 2 mencermati kelompok-kelompok strategis, 3 mencermati rantai pembeli, 4 mencermati penawaran produk dan jasa pelengkap, 5 mencermati daya tarik emosional atau fungsional bagi pembeli, 6 mencermati waktu. Setelah merekonstruksi batasan-batasan pasar yang sebelumnya terdefenisikan oleh situasi industri, langkah selanjutnya adalah melakukan perumusan strategi untuk menciptakan inovasi nilai pada kurva yang sudah ada. Pembentukan inovasi dilakukan dengan menggunakan kerangka kerja empat langkah, yaitu: eliminate menghilangkan, reduce mengurangi, raise menambahkan, dan create menciptakan. Strategi BOS PKT-KRB harus memiliki tiga ciri kualitas strategi BOS yang baik, yaitu: fokus, divergensi, dan motto yang memikat. Untuk meyakinkan bahwa strategi yang dirumuskan dapat menguatkan ide-ide pembentukan samudra biru, harus dilakukan rangkaian strategis melalui pengujian ide BOS yang terdiri dari pengujian terhadap utilitas pembeli, harga, biaya, dan pengadopsian. Jika strategi yang dirancang lolos dalam rangkaian pengujian, ide BOS layak dijalankan. Ide samudra biru ini kemudian menjadi rekomendasi strategi pengembangan wisata Kebun Raya Bogor. Gambar 5 menjelaskan alur kerangka pemikiran operasional. Berlebihnya jumlah pengunjung yang bertujuan berekreasi dan kurang ramah lingkungan dibanding yang bertujuan konservasi, penelitian dan pendidikan Pembentukan blue ocean wisata KRB untuk meningkatkan jumlah pengunjung yang lebih ramah lingkungan dan sesuai dengan visi misi KRB Kenaikan dan penurunan jumlah pengunjung serta adanya pemain baru dalam industri objek wisata di Kabupaten dan Kota Bogor Situasi red ocean dalam industri objek wisata di Kabupaten dan Kota Bogor Pemadatan tanah di area KRB yang akan berdampak buruk pada tanaman koleksi Gambar 5. Kerangka Pemikiran Operasional Rekomendasi bagi Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor Pemetaan Situasi Terkini Industri Objek Wisata di Kabupaten dan Kota Bogor 1. Penentuan Faktor-Faktor Kompetisi 2. Kanvas Strategi 3. Kurva Nilai Rekonstrusi Batasan-Batasan Pasar Pengunjung Kebun Raya Bogor Kerangka Kerja Enam Jalan Formulasi Blue Ocean Strategy Wisata Kebun Raya Bogor Kerangka Kerja Empat Langkah Pengujian Strategi terhadap: 1. Tiga unsur strategi yang baik: fokus, divergensi, dan motto yang memikat 2. Rangkaian: Utilitas bagi Pembeli, Harga, Biaya, dan Pengadopsian Ide Blue Ocean Strategy Wisata Kebun Raya Bogor layak dijalankan IV METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian