Jumlah Tanggungan Tingkat Pendidikan

45 dikonsumsi oleh masyarakat di sekitarnya. Oleh karena itu, responden harus mencari sumber air lain meskipun memerlukan biaya yang lebih mahal untuk mendapatkannya seperti PDAM dan air galon untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari.

5.4.3 Jumlah Tanggungan

Jumlah penduduk Kelurahan Nanggewer RT 01RW 05 yang menjadi responden adalah 48 orang. Berdasarkan jumlah tanggungan setiap kepala keluarga, sebagian besar kepala keluarga yang memiliki jumlah tanggungan sebanyak satu hingga tiga orang sebanyak 66,67, sebanyak 27,08 responden memiliki jumlah tanggungan empat hingga enam orang, dan sebanyak 6,25 sudah tidak memiliki tanggungan. Jika dilihat hasil tersebut menandakan tingkat kelahiran diantara masyarakat Kelurahan Nanggewer yang menjadi responden tidak tinggi. Hal ini disebabkan program keluarga berencana telah dilaksanakan diantara masyarakat yang menjadi responden. Persentase sebaran jumlah tanggungan responden dapat dilihat pada Gambar 10. 47,92 35,42 10,42 6,25 1-2 orang 3-4 orang 5-6 orang sudah tidak ada tanggungan Sumber: Data Primer Diolah, 2011 Gambar 10. Persentase Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan 46

5.4.4 Tingkat Pendidikan

Dalam penelitian ini tingkat pendidikan pada masyarakat Kelurahan Nanggewer diklasifikasikan menurut lama tahun menempuh pendidikan formal. Hal ini dilakukan untuk mempermudah perhitungan, untuk Sekolah Dasar pendidikan dihitung selama enam tahun yaitu sebanyak tujuh belas orang atau sebesar 35,42. Pada tingkat SLTP pendidikan dihitung selama sembilan tahun yaitu sebanyak sepuluh orang atau sebesar 20,83. Sebagian besar responden memiliki latar belakang pendidikan tingkat SLTA atau telah menempuh pendidikan selama dua belas tahun yaitu sebanyak sembilan belas orang atau sebesar 39,58. Masih sedikit sekali responden yang memiliki latar belakang pendidikan di atas SLTA. Sebesar 4,17 atau sebanyak dua orang responden yang memiliki latar belakang pendidikan di atas dua belas tahun yaitu tingkat Diploma lima belas tahun. Berdasarkan hasil survei diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan di Kelurahan Nanggewer masih beragam. Banyak responden yang masih memiliki tingkat pendidikan hanya sampai Sekolah Dasar, meskipun lebih dominan responden yang telah memiliki tingkat pendidikan SLTA. Untuk tingkat pendidikan paling lama yang dimiliki responden adalah tingkat Diploma, meskipun jumlahnya sedikit, namun hal ini menandakan bahwa tingkat pendidikan di Kelurahan Nanggewer masih beragam. Persentase sebaran tingkat pendidikan responden dapat dilihat pada Gambar 11. 47 35,42 20,83 39,58 4,17 6 Tahun SD 9 Tahun SLTP 12 Tahun SLTA 15 tahun Diploma Sumber: Data Primer Diolah, 2011 Gambar 11. Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 5.4.5 Pendapatan Berdasarkan tingkat pendapatan, responden memiliki kisaran pendapatan mulai dari Rp 1.000.000 - Rp ≥ 3.000.000. Sebaran pendapatan responden yang memiliki pendapatan Rp 1.000.000 yaitu sebesar 25. Sebagian besar responden memiliki tingkat pendapatan per bulan pada kisaran Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000 yaitu sebesar 62,50 atau sebanyak 30 orang dari 48 responden. Pendapatan rata-rata terbesar dimiliki pada responden yang berada pada wilayah dua yaitu sebesar Rp 1.469.565. Untuk Pendapatan rata-rata dari seluruh responden yaitu sebesar Rp 1.340.104 Persentase sebaran tingkat pendapatan per bulan responden dapat dilihat pada Gambar 12. 25 62,50 6,25 6,25 1.000.000 1.000.000 - 2.000.000 2.000.000 - 3.000.000 ≥ 3.000.000 Sumber: Data Primer Diolah, 2011 Gambar 12. Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan 48

5.4.6 Usia

Dokumen yang terkait

Perubahan Lingkungan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Nanggewer Mekar, Kecamatan Cibinong Akibat Kegiatan Industri

0 10 101

Distribusi Polutan di Udara Sekitar Kawasan Industri (Studi Kasus : Daerah Industri Cibinong Kab. Bogor)

0 4 1

Persepsi, Preferensi, dan Willingness To Pay Masyarakat Terhadap Lingkungan Pemukiman Sekitar Kawasan Industri (Kasus Kawasan Industri di Kelurahan Utama, Cimahi, Jawa Barat)

0 10 204

Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi dan Willingness to Pay Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah Studi Kasus di Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara

1 10 12

Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi akibat Pencemaran Air Tanah : Studi kasus di Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat

2 10 257

Estimasi Biaya Eksternal dan Willingness to Accept Masyarakat Akibat Pencemaran di Sekitar Kawasan Pabrik Gula Cepiring, Kendal

1 7 93

. Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Dan Willingness To Accept Masyarakat Akibat Pencemaran Limbah Cair Sarung Tenun, Desa Wanarejan Utara, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang

0 2 100

Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah di Sekitar Kawasan Industri (Studi Kasus Industri Keramik di Kelurahan Nanggewer, Kabupaten Bogor)

5 36 94

Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Masyarakat Akibat Pencemaran Di Sekitar Kawasan Industri Baja (Kelurahan Tegal Ratu, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon).

0 6 101

Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Masyarakat Akibat Kegiatan Industri Pengolahan Aspal Di Kelurahan Kayumanis, Kota Bogor

2 8 86