42
diantaranya kondisi air, jumlah tanggungan, tingkat pendidikan, pendapatan, jarak tempat tinggal dengan industri, usia, lama tinggal, dan jenis pekerjaan.
5.4.1 Jarak Tempat Tinggal
Jarak rumah responden dengan industri dikelompokkan menjadi tiga bagian, bagian pertama yaitu rumah yang berjarak
≤ 100 m sebesar 37,50 atau sebanyak 18 Kepala Keluarga. Bagian kedua yaitu rumah yang berjarak 101-500
m sebesar 47,92 atau umumnya responden tinggal di bagian kedua yaitu sebanyak 23 Kepala Keluarga. Bagian ketiga diklasifikasikan untuk responden
yang berjarak 501-1000 m dari industri, hanya sedikit responden yang bertempat tinggal di bagian ketiga ini.
Persentase sebaran jarak tempat tinggal responden dapat dilihat pada Gambar 6.
37,50 47,92
1,40
100 m 101-500 m
501-1000 m
Sumber: Data Primer Diolah, 2011
Gambar 6. Persentase Responden Berdasarkan Jarak Tempat Tinggal 5.4.2
Persepsi Responden terhadap Kualitas Air Akibat Adanya Industri Berdasarkan Wilayah Tempat Tinggal
5.4.2.1 Persepsi Responden Pada Wilayah Satu terhadap Kualitas Air
Penurunan kondisi air di Kelurahan Nanggewer merupakan kerugian bagi masyarakat sekitarnya. Kualitas air dikelompokkan menjadi tiga kategori, kategori
pertama yaitu kondisi air yang sangat kotor, keruh, dan berbau. Kategori kedua yaitu kondisi air yang kotor dan berbau dan kategori ketiga yaitu kondisi air yang
biasa saja, air tetap bersih, jernih, dan tidak berbau. Berdasarkan survei kepada 48
43
kepala keluarga yang terbagi tiga wilayah. Pada wilayah satu ≤ 100 meter
dengan responden sebanyak 18 kepala keluarga, sebagian besar kepala keluarga merasa bahwa kualitas air tanah yang berada di lingkungan mereka sudah tidak
layak digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebanyak 12 kepala keluarga menilai kualitas air tanah mereka berada pada kategori dua kotor,
berbau, sedangkan sebanyak empat kepala keluarga menilai kualitas air tanah mereka berada pada kategori pertama sangat kotor, keruh, dan berbau.
Persentase persepsi responden wilayah satu terhadap kualitas air dapat dilihat pada Gambar 7.
22,22
66,67 11,11
kategori 1 kategori 2
kategori 3
Sumber: Data Primer Diolah, 2011
Gambar 7. Persentase Persepsi Responden Wilayah 1 terhadap Kualitas Air 5.4.2.2
Persepsi Responden Pada Wilayah Dua terhadap Kualitas Air
Pada wilayah dua 101-500 meter dengan responden sebanyak 23 kepala keluarga, sebanyak 12 kepala keluarga menilai kualitas air tanah mereka berada
pada kategori dua kotor dan berbau, sedangkan sebanyak delapan kepala keluarga menilai kualitas air tanah mereka berada pada kategori pertama sangat
kotor, keruh, dan berbau. Hanya tiga kepala keluarga yang menilai kualitas air mereka masih berada pada kategori ketiga biasa saja, air tetap bersih, jernih, dan
tidak berbau Persentase persepsi responden wilayah dua terhadap kualitas air dapat dilihat pada Gambar 8.
44 34,78
52,17 13,04
kategori 1 kategori 2
kategori 3
Sumber: Data Primer Diolah, 2011
Gambar 8. Persentase Persepsi Responden Wilayah 2 terhadap Kualitas Air 5.4.2.3
Persepsi Responden Pada Wilayah Tiga terhadap Kualitas Air
Pada wilayah tiga 500 meter dengan responden sebanyak tujuh kepala keluarga, sebanyak empat kepala keluarga menilai kualitas air tanah mereka
berada pada kategori dua kotor dan berbau, sedangkan sebanyak satu kepala keluarga menilai kualitas air tanah mereka berada pada kategori pertama sangat
kotor, keruh, dan berbau. Dua kepala keluarga yang menilai kualitas air mereka masih berada pada kategori ketiga biasa saja, air tetap bersih, jernih, dan tidak
berbau Persentase persepsi responden wilayah tiga terhadap kualitas air dapat dilihat pada Gambar 9.
14,29
57,14 28,57
kategori 1 kategori 2
kategori 3
Sumber: Data Primer Diolah, 2011
Gambar 9. Persentase Persepsi Responden Wilayah 3 terhadap Kualitas Air
Secara keseluruhan hasil survei menunjukkan sebanyak 58,33 responden menilai kualitas air mereka berada pada kategori dua, artinya secara umum adanya
industri di Kelurahan Nanggewer telah menyebabkan penurunan kualitas air tanah dan menyebabkan adanya kandungan zat-zat yang berbahaya apabila tetap
45
dikonsumsi oleh masyarakat di sekitarnya. Oleh karena itu, responden harus mencari sumber air lain meskipun memerlukan biaya yang lebih mahal untuk
mendapatkannya seperti PDAM dan air galon untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari.
5.4.3 Jumlah Tanggungan