Analisis Biaya, Pendapatan dan Keuntungan

tahu. Ke depan dengan pengembangan industri kecil tahu diharapkan mampu mendorong berkembangnya industri kecil tahu di kecamatan-kecamatan lain di wilayah Kabupaten Tegal, lebih lanjut pengembangan industri kecil tahu akan memberikan dampak positif pada penyerapan tenaga kerja sehingga mengurangi angka pengangguran dan mendorong perkembangan sektor konsumsi yang pada akhirnya memberikan dampak positif terhadap permintaan barang dan jasa melalui industri kecil tahu. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Industri Kecil Tahu di Kabupaten Tegal Hasil analisis regresi linier berganda dengan program menggunakan Aplikasi MINITAB – 14 sebagaimana pada Tabel 16, dimaksudkan untuk menganalisis tentang besarnya pengaruh dari variabel independent terhadap variable dependent dengan melihat besar nilai koefisien determinasi R Square. Analisis regresi dilakukan terhadap model keterkaitan antar variabel yaitu kinerja industri kecil tahu Kabupaten Tegal yang dinilai berdasarkan besarnya penerimaan industri sebagai variabel dependent dengan variabel independent menurut fungsi produksi yaitu biaya produksi dan biaya tenaga kerja. Hasil analisis menunjukan bahwa sekitar 99.2 penerimaan industri kecil tahu di Kabupaten Tegal sebagai kinerjanya dapat dijelaskan oleh model variasi biaya produksi dan biaya tenaga kerja, dan 0.8 penerimaan industri kecil tahu di Kabupaten Tegal dapat dijelaskan oleh faktor acak. Lebih lanjut diketahui nilai F sebesar 3449.78 dengan nilai Significance of F P-Value lebih kecil dari 0.05. Hal ini menunjukan bahwa model regresi yang diperoleh baik dan layak digunakan dan sekurang-kurangnya salah satu dari variabel independent berpengaruh signifikan terhadap tingkat produksi industri kecil tahu di Kabupaten Tegal. Tabel 16 Hasil analisis regresi berganda faktor yang berpengaruh terhadap kinerja industri kecil tahu di Kabupaten Tegal Predictor Coefficients Standard Error t Stat P-value VIF Constant -5855 15511 -0.38 0.707 Input Produksi 1.5896 0.0563 28.25 0.000 7.4 Tenaga Kerja 0.5239 0.2167 2.42 0.019 7.4 Regression Statistics R Square 99.2 Adjusted R Square 99.1 ANOVA F Significance F Regression 3449.78 0.0000 Nilai biaya produksi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan industri kecil tahu Kabupaten Tegal sebagaimana ditunjukan oleh p- value -nya yang lebih kecil dari 0.05. Nilai koefisien variabel bernilai 1.59 menunjukan bahwa biaya produksi menunjukan hubungan yang positif terhadap penerimaan industri kecil tahu, yang berarti bahwa peningkatan dari tiap nilai biaya produksi akan meningkatkan penerimaan industri kecil tahu. misalnya jika biaya produksi meningkat Rp100 000 akan meningkatkan penerimaan industri kecil tahu sebesar Rp159 000. Faktor biaya tenaga kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan industri kecil tahu Kabupaten Tegal sebagaimana ditunjukan oleh p- value -nya 0,02 yang lebih kecil dari 0,05. Nilai koefisien variabel bernilai 0.52 menunjukan bahwa biaya tenaga kerja menunjukan hubungan yang positif terhadap penerimaan industri kecil tahu, yang berarti bahwa tiap peningkatan biaya tenaga kerja akan menaikan penerimaan industri kecil tahu. Dalam hal ini setiap upah yang dikeluarkan oleh pengusaha untuk tenaga kerja misalnya setiap Rp1000 akan menaikan tingkat produksi sebesar Rp520. Berdasarkan perhitungan, nilai elastisitas biaya produksi adalah 0.95 yang berarti setiap kenaikan 1 persen biaya input produksi akan meningkatkan penerimaan sebesar 0.95 persen. Sedangkan nilai elastisitas biaya tenaga kerja adalah 0.18 yang berarti setiap kenaikan biaya tenaga kerja 1 persen akan menaikkan penerimaan sebesar 1 persen. Hasil penjumlahan elastisitas biaya produksi dan biaya tenaga kerja adalah lebih dari 1 yaitu 1.13 yang masuk dalam kategori increasing yang menunjukkan bahwa penerimaan sebagai jumlah keluaran output mengalami peningkatan yang melebihi peningkatan proporsional dari jumlah masukan input yaitu biaya input produksi dan biaya tenaga kerja. Lebih lanjut diketahui bahwa besarnya nilai biaya produksi ini didominasi oleh nilai bahan baku kedelai yang mencapai 66.80 dari total biaya produksi, hal ini senada dengan penelitian Irwan 2010. Oleh karena itu dari hasil analisis tersebut diatas, maka fokus arah kebijakan dalam rangka pengembangan industri kecil tahu di Kabupaten Tegal adalah kontrol terhadap harga input bahan produksi. Peningkatan harga input produksi akan berpengaruh pada reduksi kemampuan pengusaha untuk memperoleh bahan produksi. Faktor – Faktor Strategis Pengembangan Industri Kecil Tahu di Kabupaten Tegal Perumusan alternatif strategi pengembangan industri kecil tahu di Kabupaten Tegal dilakukan dengan menggunakan analisis lingkungan dimulai dengan mengidentifikasi faktor-faktor strategis internal maupun eksternal dari industri kecil tahu di Kabupaten Tegal. Batasan faktor strategis internal dalam hal ini adalah kekuatan dan kelemahan kelembagaan industri kecil tahu itu sendiri, sedangkan faktor strategis eksternal merupakan peluang dan hambatan yang diciptakan oleh lingkungan diluar kelembagaan industri kecil tahu. Kekuatan 1. Penyedia makanan sehat dan bergizi protein tinggi bagi masyarakat Telah disebutkan bahwa pada tahu terdapat berbagai macam kandungan gizi, seperti protein, lemak, karbohidrat, kalori dan mineral, fosfor, vitamin B- kompleks seperti thiamin, riboflavin, vitamin E, vitamin B12, kalium dan kalsium yang bermanfaat mendukung terbentuknya kerangka tulang. Dan paling penting, dengan kandungan sekitar 80 asam lemak tak jenuh tahu tidak banyak mengandung kolesterol, sehingga sangat aman bagi kesehatan jantung. Bahkan karena kandungan hidrat arang dan kalorinya yang rendah, tahu merupakan salah satu menu diet rendah kalori. Di balik kelezatannya, tahu menyimpan khasiat