Perguruan  Tinggi  seperti  Universitas  Diponegoro,  Politeknik  Negeri  Semarang dan  Universitas  Gadjah  Mada  secara  bersama-sama  mendukung  pengembangan
industri  kecil  tahu. Berbagai  bantuan  mengalir  dan  banyak penelitian  dilakukan yang  menjadikan  kawasan  sentra  industri  kecil  tahu  di  Kecamatan  Adiwerna
berubah dari tempat yang kumuh menjadi lebih tertata.
Keberadaan  dukungan  Perguruan  Tinggi  dan  lainnya  diharapkan  menjadi konsultan  yang  selalu  memberikan  asistensi  bagi  eksistensi  dan  pengembangan
usaha industri kecil tahu. Fungsi konsultan diharapkan memberikan fasilitasi dan pandangannya  tentangberbagai  kebutuhan  dan  kecenderungan  produk  dan  pasar.
Oleh karena itu dukungan yang menyeluruh seperti hal tersebut diatas sangat perlu diusahakan  dan  dijaga  keberlangsungan  dukungannya. Hal  ini  sebagaimana
dikemukakan  oleh  Pasaribu  2011 bahwa  strategi  pengembangan  agroindustri pedesaan  perlu  memerhatikan  gerakan  kolektif  dan  semangat  kebersamaan,
melakukan  kolaborasi aktif  antara  pemerintah  pusat,  daerah,  swasta  dan masyarakat. Kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka  melaksanakan strategi
menjaga dukungan berbagai stakeholders tersebut diatas antara lain :
a. Pembinaan dan pendampingan
Kegiatan Pembinaan  dan  Pendampingan  terhadap  industri  kecil  tahu perlu dilakukan  secara  kontinyu  untuk  selalu  menampung keluhan,  pendapat dan
menyalurkan informasi dari dan kepada industri kecil tahu.
b. Pemeliharaan dan rehabilitasi fasilitas drainase dan biodigester IPAL
Sejak  dibangun  tahun  2008,  fasilitas  sistem  drainase  yang  berfungsi menyalurkan  limbah  cair  dari  pabrik,  menyalurkan  biogas  ke  masyarakat  dan
Biodigester  atau  Instalasi  Pengolahan  Limbah  IPAL  penampung  limbah  dan pengolah  limbah  cair  dari  pabrik  belum  pernah  mengalami  rehabilitasi  dan
tersentuh pemeliharaan. Hal ini menyebabkan beberapa saluran tersumbat bahkan rusak yang diperkirakan tingkat kerusakan saluran tersebut hingga 30 – 40 persen
saluran. Oleh karena itu sangat diperlukan kegiatan pemeliharaan dan rehabilitasi fasilitas  tersebut  terutama  untuk  menjaga  proses  pengolahan  limbah  dan
penyaluran biogas bagi masyarakat.
c. Fasilitasi sarana dan prasarana
Bantuan  fasilitasi  perbaikan  sarana  prasarana  dalam  rangka  mendukung industri kecil tahu perlu  dilakukan dengan salah  satu pertimbangan bahwa usaha
ini  rata-rata  telah  berjalan  selama  puluhan  tahun  atau  dalam  rangka  membantu wirausahawan muda baru yang perlu dukungan pengembangan usahanya.
4. Mengembangkan teknologi industri tahu yang tepat guna
Dalam  rangka  pengembangan  industri  kecil  tahu  diperlukan  sentuhan teknologi  industri.  Selama  ini  telah  banyak  penelitian  tentang  inovasi  teknologi
bagi  industri  tahu  diantaranya  teknologi  steam,  air  nigarin. Hal  tersebut berhadapan  dengan  keterbatasan  modal,  membutuhkan  tenaga  kerja,  dan
penambahan  investasi.  Oleh  karena  itu  diperlukan teknologi  yang  benar-benar tepat  guna  dalam  rangka  pengembangan  industri  kecil  tahu  sebagai  contoh
berdasarkan  informasi  bahwa  pengusaha  lebih  membutuhkan  teknologi pembungkusan  tahu  untuk  mengurangi  ketergantungan  terhadap  tenaga  kerja
pembungkus yang semakin sulit dicari.
5. Memudahkan akses kepada lembaga keuangan
Salah  satu  kelemahan  industri  kecil  tahu  untuk  mengembangkan  usahanya adalah  permodalan.  Pendapatan  yang  diperoleh  dengan  tingkat  keuntungan  yang
dihasilkan sebagai  sumber  modal digunakan  oleh  pengusaha hanya untuk memutar  bisnis  dan  memenuhi  kebutuhannya. Salah  satu  penyebab  rendahnya
tingkat  adopsi  inovasi  teknologi  industri  kecil  tahu  di  Kabupaten  Tegal  adalah alasan  pengusaha  yang  memiliki  keterbatasan  modal,  oleh  karena  itu  sangat
penting  memudahkan  akses  industri  kecil  tahu  kepada  lembaga  keuangan  untuk memperoleh  modal. Kemudahan  penambahan  modal  melalui  skim  kredit  yang
diberikan  oleh  lembaga  keuangan  sangat  penting  bagi  industri  kecil  tahu  dengan memperhatikan metode pengembalian kredit yang tidak mencekik pengusaha. Hal
ini  sebagaimana  dikemukakan  oleh  Azriani et  al 2008 bahwa  kredit  yang diterima  usaha  kecil  secara  signifikan  berpengaruh  positif  terhadap  nilai  omset
penjualan.
Strategi S – T 1.
Menjaga mutu dan kualitas produk Mutu  dan  kualitas  yang  terjaga merupakan  strategi  jitu  untuk  menghadapi
persaingan  dengan  tingkat  yang  tinggi  terutama  persaingan  dengan  industri  tahu dari  daerah  lain.  Mutu  tahu  dari  Kabupaten  Tegal  yang  telah  teruji  bebas  bahan
kimia  berbahaya  merupakan  keunggulan  yang  harus  tetap  dijaga.  Langkah- langkah yang sebaiknya dilakukan untuk menjaga mutu dan kualitas produk tahu
adalah dengan standardisasi mutu melalui sertifikasi produk dan usaha. Hal yang perlu  diperhatikan  juga  adalah  mutu  dan  kualitas  bahan  produksi  seperti  kedelai
dan  tetap  menjaga  kemurnian  bubuk  kunyit  sebagai  pewarna. Oleh  karena itu kegiatan yang perlu dilakukan antara lain adalah :
a. Fasilitasi sertifikasi produk
Fasilitasi  sertifikasi  produk  menjamin  tahu  yang  terstandar  dari  segi kesehatan,  kehalalan  dan  kepedulian  terhadap  lingkungan  hidup  sehingga
konsumen  menjadi  semakin yakin  untuk  mengkonsumsi  tahu  yang  diproduksi oleh  Kabupaten  Tegal.  Hal  ini  juga  menjadi  strategi  untuk  membidik  konsumen
yang  memiliki  standar  produk  yang  tinggi  yang  otomatis  mengangkat  nilai ekonomi tahu.
b. Fasilitasi sertifikasi usaha
Tanda  Daftar  Industri TDI menjadi  tanda  ijin  yang  harus  segera diusahakan  oleh  para  pengusaha  industri  kecil  tahu  di  Kabupaten  Tegal.  TDI
menjadi  langkah  awal  sertifikasi  usaha,  dengan  adanya  TDI  memudahkan  Dinas Perindustrian dan Perdagangan mengumpulkan data yang valid dan berguna bagi
perencanaan  pengembangan  dan  pembangunan  terutama  industri.  Terdaftarnya industri  kecil  tahu  juga  berguna  bagi  pendataan  Dinas  untuk  melaksanakan
program dan kegiatan bantuan.
2. Memanfaatkan bahan baku tahu alternatif
Untuk  mengurangi ketergantungan  terhadap  kedelai  impor  dan  mengatasi kelangkaan  kedelai  lokal,  maka  perlu  alternatif  bahan  baku  kedelai.
Berdasarkanhasil  penelitian  di  Departemen  Ilmu  dan  Teknologi  Pangan  Fakultas Teknologi  Pertanian  Institut  Pertanian  Bogor  IPB,  bahwa kacang  komak  dapat
dijadikan  bahan  alternatif  pembuatan  tahu  tempe. Kacang  ini  masih  satu  famili