Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
                                                                                Imbalan  tenaga  kerja  pengolahan  tahu didapat  dari  perkalian  koefisien tenaga  kerja  dengan  upah rata-rata tenaga  kerja  yaitu  sebesar  Rp28  257.
Pendapatan tenaga kerja didapat dari koefisien tenaga kerja dikalikan dengan upah tenaga kerja  yaitu sebesar Rp1691.14. Persentase imbalan tenaga kerja terhadap
nilai tambah adalah 30.20. Imbalan terhadap modal dan keuntungan diperoleh dari  pengurangan  nilai  tambah  dengan  imbalan  tenaga  kerja.  Besar  keuntungan
adalah  sebesar  Rp3908.16,  atau  tingkat  keuntungan  sebesar  69.80  dari  nilai produk. Keuntungan ini menunjukkan keuntungan total yang diperoleh dari setiap
pengolahan kacang kedelai menjadi tahu.
Hasil  analisis  nilai  tambah  ini  juga  dapat  menunjukkan  marjin  dari  bahan baku  kacang  kedelai  menjadi  tahu  yang  didistribusikan  kepada  imbalan  tenaga
kerja, sumbangan input lain, dan keuntungan perusahaan. Marjin ini merupakan selisih antara nilai produk dengan harga bahan baku kacang kedelai per kilogram
tiap pengolahan 1 kilogram kacang kedelai menjadi tahu diperoleh marjin sebesar Rp7447 yang  didistribusikan  untuk  masing-masing  faktor  tenaga  kerja  yaitu
pendapatan tenaga kerja  22.71, sumbangan input lain 24.82, dan keuntungan perusahaan 52.48.
Nilai tambah yang dihasilkan dalam analisis ini menggambarkan peran yang dimiliki oleh industri kecil tahu sebagai salah satu agroindustri bagi perekonomian
daerah  Kabupaten  Tegal.  Hal  ini  senada  dengan  Susilowati et  al 2007  yang secara  nasional  mengemukakan  bahwa  dilihat  dari  nilai  tambah,  sektor
agroindustri memiliki peran besar dalam meningkatkan perekonomian nasional.
Analisis Location Quotient LQ
Analisis  LQ  dilakukan  untuk  menentukan  apakah  suatu  sektor  merupakan basis atau non basis bagi perekonomian suatu daerah. Penentuan sektor basis pada
penelitian ini  berdasarkan  data  awal  bahwa  suatu  sektor  dikatakan  sebagai  basis bila sektorsub sektor tersebut memiliki kontribusi yang relatif lebih besar dalam
penyusunan  struktur  perekonomian  daerah. Penggunaan  teknik  analisis seperti pada  Tabel  15 ini  diharapkan  mampu  memberikan  pertimbangan  berdasarkan
penilaian  obyektif  melalui  penelitian  dan  berujung  pada  rekomendasi  bahwa industri  kecil  tahu  di  Kabupaten  Tegal  memang  mampu  menjadi  sebuah  industri
yang  memberikan  kontribusi  besar  bagi  perekonomian  daerah.  Nilai  lebih  dari industri  kecil  ini  adalah  merupakan  sebuah  industri  yang  mendukung
perekonomian masyarakat.
Peneliti  menerapkan  teknik  penentuan  basis  ekonomi  pada  industri  kecil tahu dengan  keterbatasan data  dan  informasi  mengenai  nilai  kontribusi  secara
spesifik  industri  kecil  tahu  terhadap  perekonomian  Kabupaten  Tegal. Untuk mengetahui  bahwa  industri  kecil  tahu  di  Kabupaten  Tegal  menjadi  basis
perekonomian, dilakukan dengan cara membandingkan besarnya peranan industri kecil tahu  dalam penggunaan kedelai di wilayah  sampel terhadap wilayah supra.
Dalam penelitian  ini  daerah  kecamatan  dibandingkan  dengan  Kabupaten  Tegal. Komoditas  kedelai  sebagai  bahan  baku  pembuatan  tahu  setelah  diolah  akan
memberikan  kontribusi  bagi  perekonomian  daerah  melalui  nilai  tambah  yang dihasilkan.
Berdasarkan data Tabel 15 dapat dilihat dengan jelas melalui koefisien LQ diketahui  bahwa  di  Kecamatan  Adiwerna,  Kecamatan  Pangkah  dan  Kecamatan
Tarub,  industri  kecil  tahu  mampu  menjadi  komoditas  yang  memiliki  kontribusi