Mengembangkan teknologi industri tahu yang tepat guna

Pengembangan industri kecil tahu merupakan bagian pembangunan daerah, oleh karena itu strategi, program dan kegiatan yang dirumuskan harus mengacu kepada arahkebijakan, misi dan visi Kabupaten Tegal dan secara teknis searah dengan visi dan misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tegal sebagai instansi yang memiliki tugas dan fungsi pengembangan industri dan perdagangan di Kabupaten Tegal. Visi Kabupaten Tegal tahun 2014 – 2019 adalah “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Tegal yang Mandiri, Unggul, Berbudaya, Religius dan Sejahtera”. Sedangkan misi Kabupaten Tegal tahun 2014 – 2019 adalah: 1 Mewujudkan birokrasi bersih dan responsif terhadap pemenuhan hak dasar rakyat melalui reformasi birokrasi, 2 Mewujudkan kesejahteraan rakyat melalui pembangunan ekonomi kerakyatan yang difokuskan pada sektor perdagangan, industri dan pertanian, 3 Mewujudkan kehidupan paseduluran dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama, 4 Mengembangkan seni budaya dan pengetahuan tradisional, 5 Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa melalui penguatan kelembagaan dan pemberdayaan masyarakat. Visi dan misi Kabupaten Tegal kemudian diterjemahkan dan dipertajam melalui visi dan misi Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD dalam hal ini yang berkaitan dengan pengembangan industri kecil tahu adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tegal. Adapun visi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tegal adalah “Industri dan Perdagangan Yang Unggul dan Berdaya Saing Dengan Berwawasan Lingkungan”. Visi tersebut mengandung makna bahwa dengan peningkatan kemajuan produksi yang berkualitas yang berdaya saing tinggi serta tata niaga yang unggul dengan memperhatikan keberlanjutan pengelolaan sumber daya yang ada sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat. Adapun misi yang relevan dengan pengembangan industri kecil tahu adalah : 1 Meningkatkan kemampuan produktivitas dalam menghasilkan produk berdaya saing tinggi, 2 Meningkatkan kemampuan pelaku usaha industri melalui standar mutu produk inovasi teknologi dan perlindungan usaha, 3 Meningkatkan ekspor non migas serta mengembangkan kerjasama perdagangan, 4 Meningkatkan kelancaran distribusi, tertib niaga dan perlindungan konsumen. Unsur selanjutnya adalah analisis lingkungan industri kecil tahu yang telah dilakukan dalam analisis IFE dan EFE yang berhasil mengidentifikasi beberapa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman industri kecil tahu. Kelemahan yang dimiliki dan ancaman yang dihadapi oleh industri kecil sekaligus sebagai tantangan yang harus dicarikan solusi untuk mengembangkan usaha industri kecil tahu di Kabupaten Tegal. Adapun gambaran yang diharapkan dari industri kecil tahu dimasa mendatang adalah sebuah usaha yang industri kecil tahu yang memiliki jiwa wirausaha tinggi, yang menghasilkan produk yang berskala nasional dan berkontribusi besar bagi perekonomian daerah dan pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tegal secara umum. Perumusan arsitetur strategi merupakan implementasi rumusan strategi yang dihasilkan melalui analisis SWOT. Rumusan strategi yang dihasilkan dari rumusan analisis SWOT digambarkan dalam sebuah maping rancangan arsitektur strategi yang dibentangkan ke dalam rentang waktu tiga tahun yang dimulai sejak tahun anggaran 2016 sampai tahun 2018. Sumbu X horizontal menggambarkan rentang waktu framework of time yang dibutuhkan lembaga yang memiliki tugas dan fungsi untuk mengimplementasikan strategi program dan kegiatan pengembangan industri kecil tahu, sedangkan sumbu Y vertikal merupakan strategi yang direkomendasikan untuk meraih sasaran pengembangan industri kecil tahu. Tanda panah diagonal dari kiri bawah ke kanan atas menunjukkan langkah-langkah yang akan dilalui stakeholders untuk mewujudkan sasarannya di tahun 2018. Peta strategi memuat kegiatan rutin yang dilakukan tiap tahunnya. Kegiatan rutin dilaksanakan dengan tujuan antara lain menjaga komunikasi yang baik antar stakeholders pengembangan industri kecil tahu sehingga permasalahan yang timbul dapat tersampaikan dan dapat dicarikan solusi. Kegiatan rutin tersebut antara adalah penjagaan mutu dan kualitas melalui sertifikasi, pengawasan penggunaan bahan produksi. Arsitektur strategi memberikan ruang bagi semua strategi hasil analisis SWOT dapat diimplementasikan dengan melalui tahapan dan rentang waktu yang direncanakan. Implemetasi strategi yang dilakukan didasarkan pada prioritas masalah yang akan diselesaikan terlebih dahulu, sehingga dalam rentang waktu yang direncanakan secara bertahap tujuan sasaran pengembangan industri koperasi bisa tercapai. Strategi dalam rentang waktu yang dimulai dari tahun anggaran 2016 sampai 2018 seperti Gambar 24. Terakhir dalam pendekatan arsitektur strategi adalah perumusan aplikasi kegiatan yang mengacu pada program-program yang telah terumuskan sebagai bentuk nyata pengembangan industri kecil tahu di Kabupaten Tegal. Implikasi kegiatan yang dirancang dan direncanakan sebagaimana pada Tabel 22.