Penghitungan Kemiskinan Pengertian Kemiskinan

19 keputusan kebijakan publik yang menjamin penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar

3. Peningkatan kapasitas, yaitu untuk mengembangkan kemampuan dasar dan

kemampuan berusaha masyarakat miskin, baik laki-laki maupun perempuan, agar dapat memanfaatkan perkembangan lingkungan

4. Perlindungan sosial, yaitu untuk memberikan perlindungan dan rasa aman

bagi kelompok yang rentan perempuan kepala rumahtangga, fakir miskin, orang jompo, anak terlantar, kemampuan berbedapenyandang cacat dan masyarakat miskin baru, baik laki-laki maupun perempuan yang disebabkan oleh: bencana alam, dampak negatif krisis ekonomi dan konflik sosial

5. Penataan kemitraan global, yaitu untuk mengembangkan dan menata ulang

hubungan dan kerjasama internasional guna mendukung pelaksanaan keempat strategi tersebut. Tono 2009 menyatakan bahwa upaya penanggulangan kemiskinan harus dilakukan secara terpadu antara makro dan mikro. Upaya penanggulangan secara makro di tingkat wilayah dilakukan dengan optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam, pembangunan dan perbaikan fasilitas, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan partisipasi masyarakat, meningkatkan akses permodalan dan menciptakan lapangan kerja.

2.1.3.3. Penghitungan Kemiskinan

Metode penghitungan penduduk miskin yang dilakukan BPS sejak pertama kali hingga saat ini menggunakan pendekatan yang sama yaitu pendekatan kebutuhan dasar basic needs approach. Dengan pendekatan ini, kemiskinan didefinisikan sebagai ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar. Dengan kata lain, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan makanan maupun non makanan yang bersifat mendasar. Berdasarkan pendekatan kebutuhan dasar, indikator yang digunakan adalah Head Count Index HCI yaitu jumlah dan persentase penduduk miskin yang berada di bawah Garis Kemiskinan GK. GK dihitung berdasarkan rata-rata pengeluaran makanan dan non makanan per kapita pada kelompok referensi Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer http:www.novapdf.com 20 reference population yang telah ditetapkan. Kelompok referensi ini didefinisikan sebagai penduduk kelas marjinal, yaitu mereka yang hidupnya dikategorikan berada sedikit di atas perkiraan awal GK. Perkiraan awal GK ini dihitung berdasarkan GK periode sebelumnya yang diinflatedideflate dengan inflasideflasi. GK dibagi ke dalam dua bagian yaitu Garis Kemiskinan Makanan GKM dan Garis Kemiskinan Non Makanan GKNM. Batas kecukupan makanan pangan dihitung dari besarnya rupiah yang dikeluarkan untuk makanan yang memenuhi kebutuhan minimum energi 2100 kkalori per kapita per hari. Patokan ini mengacu pada hasil Widyakarya Pangan dan Gizi 1978. Sejak tahun 1993 penghitungan kecukupan kalori ini didasarkan pada 52 komoditi makanan terpilih yang telah disesuaikan dengan pola konsumsi penduduk. Batas kecukupan non makanan dihitung dari besarnya rupiah yang dikeluarkan untuk non makanan yang memenuhi kebutuhan minimum seperti perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan, transportasi, dan lain-lain. Pemilihan jenis barang dan jasa non makanan mengalami perkembangan dan penyempurnaan dari tahun ke tahun disesuaikan dengan perubahan pola konsumsi penduduk. Pada periode sebelum tahun 1993 terdiri dari 14 komoditi di perkotaan dan 12 komoditi di perdesaan. Sementara itu sejak tahun 1996 terdiri dari 27 sub kelompok 51 jenis komoditi di perkotaan dan 25 sub kelompok 47 jenis komoditi di perdesaan. Penghitungan jumlah dan persentase penduduk miskin provinsi dibedakan menurut perkotaan dan perdesaan berdasarkan GK GKM + GKNM yang juga dibedakan menurut perkotaan dan perdesaan. Setelah garis kemiskinan ditetapkan, maka penghitungannya menggunakan formula yang di sarankan oleh Foster-Greer-Thorbecke 1984 sebagai berikut:         q i i z y z n P 1 1   ……………………………….9 dimana:  = 0, 1, 2 z = garis kemiskinan y i = rata-rata pengeluaran perkapita sebulan penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan i=1, 2, 3, …, q, y i q Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer http:www.novapdf.com 21 q = banyaknya penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan n = jumlah penduduk Jika =0 maka diperoleh Head Count Index P ; =1 adalah Poverty Gap Index P 1 ; dan =2 merupakan ukuran Poverty Severity Index P 2 . Head count index HCI adalah ukuran kemiskinan jika pada formula Foster-Greer-Thorbecke nilai  kita ganti dengan nol, sehingga: n q P  …………………………………………………...10 Ini adalah ukuran proporsi dari populasi yang berada di bawah garis kemiskinan, yang didefinisikan sebagai persentase jumlah penduduk miskin terhadap total penduduk. Ukuran ini yang paling sering digunakan, meski memiliki kekurangan yaitu tidak bisa menggambarkan kedalaman kemiskinan dan keparahan kemiskinan. Poverty gap atau kedalamanjurang kemiskinan adalah ukuran kemiskinan, jika pada formula Foster-Greer-Thorbecke nilai  kita ganti dengan satu, sehingga:         q i i z y z n P 1 1 1 …………………………………….11 Poverty gap adalah ukuran yang berguna untuk mengetahui seberapa banyak sumber daya uang yang dibutuhkan untuk mengentaskan kemiskinan melalui transfer uang cash transfer yang ditujukan kepada orang miskin dengan sempurna. Misalkan poverty gap = 0,2 maka cash transfer yang diperlukan untuk menghapus kemiskinan adalah sebesar 20 persen dari garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks ini semakin besar rata-rata kesenjangan pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan atau dengan kata lain semakin tinggi nilai indeks menunjukkan kehidupan ekonomi penduduk miskin semakin terpuruk Squared poverty gap atau poverty severity index adalah ukuran yang menggambarkan keparahan kemiskinan. Jika pada formula Foster-Greer- Thorbecke nilai  kita ganti dengan dua, sehingga: Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer http:www.novapdf.com 22         q i i z y z n P 1 2 2 1 ……………………………………12 Indeks ini menggambarkan ketimpangan diantara orang miskin. Sampai batas tertentu squared poverty gap dapat memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin, dan dapat juga digunakan untuk mengetahui intensitas kemiskinan.

2.1.4. Pengertian Pembangunan

Pembangunan adalah usaha untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat yang mencakup berbagai aspek kehidupan secara berkesinambungan yang hasilnya harus bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat secara adil dan merata. Pembangunan pada dasarnya adalah suatu proses dari pemikiran yang dilandasi keinginan untuk mencapai kemajuan bangsa. Todaro dan Smith 2006 menyatakan nilai inti pembangunan adalah kecukupan sustenance, harga diri self esteem dan kebebasan freedom. kecukupan sustenance adalah kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, papan, kesehatan dan keamanan. Harga diri self esteem untuk menjadi manusia seutuhnya, merupakan dorongan dari diri sendiri untuk maju, untuk menghargai diri sendiri, untuk merasa diri pantas dan layak melakukan sesuatu. Sedangkan kebebasan freedom dari sikap menghamba berupa kemampuan untuk memilih. Nilai yang terkandung dalam konsep ini adalah konsep kemerdekaan manusia, yang diartikan sebagai kemampuan untuk berdiri tegak sehingga tidak mudah diperbudak oleh pengejaran aspek-aspek materiil dalam kehidupan ini. Sedangkan tujuan inti pembangunan menurut Todaro dan Smith 2006 ada tiga, yaitu: 1. Peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai barang kebutuhan hidup 2. Peningkatan standar hidup 3. Perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan sosial Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer http:www.novapdf.com