7
Sumber: BPS Provinsi Riau, 2002-2008 diolah Gambar 3 Persentase Penduduk Miskin di Provinsi Riau Tahun 2002-2008
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi, ketimpangan pendapatan, dan pengentasan kemiskinan?
2. Sektor-sektor apa yang memiliki pengaruh yang besar terhadap
pengentasan kemiskinan? 3. Penyebab perbedaan kemiskinan antar kabupatenkota di Provinsi Riau,
apakah karena perbedaan tingkat pendapatan atau perbedaan distribusi pendapatan?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisis keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi, ketimpangan pendapatan, dan pengentasan kemiskinan
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
8 2. Menganalisis sektor-sektor yang memiliki pengaruh yang besar terhadap
pengentasan kemiskinan 3. Menganalisis penyebab terjadinya perbedaan kemiskinan antar kabupaten
kota di Provinsi Riau
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi kepada pembaca mengenai gambaran umum dan keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi,
ketimpangan pendapatan, dan pengentasan kemiskinan di Provinsi Riau. Penelitian ini juga diharapkan bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi
pemerintah dalam mengambil kebijakan untuk mengentaskan kemiskinan dengan optimal.
1.5. Ruang lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini meliputi tiga hal. Pertama, memberikan gambaran dan keterkaitan pertumbuhan ekonomi, ketimpangan pendapatan, dan pengentasan
kemiskinan di Provinsi Riau. Kedua, memberikan gambaran mengenai pengaruh pertumbuhan ekonomi sektoral terhadap pengentasan kemiskinan. Ketiga,
mendekomposisi kemiskinan menjadi komponen pertumbuhan dan komponen distribusi pendapatan, kemudian menentukan komponen apa yang paling
berpengaruh dalam pengentasan kemiskinan. Cakupan analisis penelitian ini adalah seluruh kabupatenkota di Provinsi
Riau periode 2002-2008. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, yaitu data PDRB Provinsi Riau, PDRB kabupatenkota se Provinsi Riau,
data Kor Survei Sosial Ekonomi Nasional SUSENAS, data anggaran pendapatan dan belanja daerah APBD kabupatenkota se Provinsi Riau. Data yang
digunakan meliputi periode tahun 2002 sampai 2008.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
9
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep dan Definisi 2.1.1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Tingkat pertumbuhan perekonomian adalah kondisi dimana nilai riil produk domestik bruto PDB mengalami peningkatan Dornbusch et al, 2008. Penyebab
utama dari pertumbuhan ekonomi adalah tersedianya sejumlah sumber daya dan peningkatan efisiensi penggunaan faktor produksi.
Pertumbuhan ekonomi dalam pengertian ekonomi makro adalah penambahan nilai PDB riil, yang berarti peningkatan pendapatan nasional.
Petumbuhan ekonomi ada dua bentuk: ekstensif yaitu dengan penggunaan lebih banyak sumber daya atau intensif yaitu dengan penggunaan sejumlah sumber daya
yang lebih efisien lebih produktif. Ketika pertumbuhan ekonomi dicapai dengan menggunakan banyak tenaga kerja, hal tersebut tidak menghasilkan pertumbuhan
pendapatan per kapita. Karena pertumbuhan ekonomi yang dicapai harus dibagi juga dengan pertambahan penduduk dalam hal ini tenaga kerja. Namun ketika
pertumbuhan ekonomi dicapai melalui penggunaan sumberdaya yang lebih produktif, termasuk tenaga kerja, hal tersebut menghasilkan pendapatan per kapita
yang lebih tinggi dan meningkatkan standar hidup rata-rata masyarakat. Nafziger 2006 menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah
peningkatan produksi suatu negara atau pendapatan per kapita. Produksi tersebut dihitung dengan GNP Gross National Product – Produk Nasional Bruto atau
GNI Gross National Income – Pendapatan Nasional Bruto yang merupakan total output dari negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi berarti juga peningkatan
kapasitas perekonomian suatu wilayah dalam suatu waktu tertentu. Konsep PDB digunakan pada tingkat nasional, sedangkan untuk tingkat
provinsi dan kabupatenkota digunakan konsep PDRB. PDB atau PDRB dapat diukur dengan 3 macam pendekatan, yaitu pendekatan produksi, pendekatan
pendapatan dan pendekatan pengeluaran Tambunan, 2003. Pendekatan produksi dan pendekatan pendapatan adalah pendekatan dari sisi penawaran agregat
Aggregate Supply - AS sedangkan pendekatan pengeluaran adalah pendekatan dari sisi permintaan agregat Aggregate Demand - AD.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com